Thursday, January 11, 2018

Bacaan Liturgi 11 Januari 2018 Hari Biasa, Pekan Biasa I . Berdoa Dengan Sikap Hormat dan Rendah Hati. BERSORAKLAH .

DOA

*  Berdoa Dengan Sikap Hormat dan Rendah Hati

Bacaan Liturgi 11 Januari 2018.  Hari Biasa, Pekan Biasa I.

BERSORAKLAH

#


DOA adalah menyelaraskan diri kita dengan tujuan Tuhan.

*E. Stanley Jones*
#

*Berdoa Dengan Sikap Hormat dan Rendah Hati*

MELIHAT seorang penderita kusta datang menghampiriNya, berlutut di hadapanNya dan dengan rendah hati memohon belas kasihNya, hati Yesus tergerak. Diulurkan tanganNya dan dijadikannya tahir.

Setiap kali kita berdoa, melayangkan permohonan kita kepada Tuhan, hendaknya kita melakukannya dengan sikap hormat dan rendah hati. Jangan sekali pun kita memaksakan kehendak kita kepadaNya.

Sadari bahwa Ia adalah Tuhan yang maha kuasa. Patutkah kita, manusia yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan ini, mendesak Dia agar menuruti kemauan kita dan menuntut Dia agar mengabulkan permintaan kita?

Jika Ia berkenan dengan permohonan kita, pastilah Ia akan mengabulkannya. Namun bila permohonan kita tidak dikabulkanNya, janganlah kita marah dan meninggalkan Dia.

Mungkin saat ini kita belum dapat memahami kehendakNya, namun kita harus belajar untuk menyerahkan semuanya ke dalam tanganNya.

Perkenankan Ia mengatur segalanya, taat kepadaNya dan hidup di dalam rencanaNya. Niscaya hasilnya jauh lebih indah dan sempurna daripada yang pernah kita bayangkan.
#

Bacaan Liturgi 11 Januari 2018

Hari Biasa, Pekan Biasa I


Bacaan Pertama
1Sam 4:1-11
Orang-orang Israel terpukul kalah, dan tabut Allah dirampas.
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:


Sekali peristiwa,
orang Israel maju berperang melawan orang Filistin.
Orang Israel berkemah dekat Eben Haezer,
sedang orang Filistin berkemah di Afek.
Orang Filistin mengatur barisannya
berhadapan dengan orang Israel.
Ketika pertempuran menghebat,
terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin,
yang menewaskan kira-kira empat ribu orang
di medan pertempuran itu.

Ketika tentara itu kembali ke perkemahan,
berkatalah para tua-tua Israel,
"Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah
oleh orang Filistin pada hari ini?
Marilah kita mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo,
supaya Ia datang ke tengah-tengah kita
dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."

Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo,
Mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam,
yang bersemayam di atas para kerub.
Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana
dekat tabut perjanjian Allah itu.
Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan,
bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring,
sehingga bumi bergetar.
Mendengar bunyi sorak itu orang Filistin berkata,
"Apakah arti sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?"
Ketika mereka tahu
bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu,
ketakutanlah orang Filistin.
Kata mereka: "Allah mereka telah datang ke perkemahan itu.
Celakalah kita, sebab hal seperti itu belum pernah terjadi.
Celakalah kita!
Siapakah yang menolong kita
dari tangan Allah yang maha dahsyat ini?
Allah ini jugalah, yang telah menghajar orang Mesir
dengan berbagai tulah di padang gurun.
Akan tetapi, hai orang Filistin, Kuatkanlah hatimu,
dan berlakulah seperti laki-laki,
supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu,
seperti mereka dahulu menjadi budakmu.
Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"

Lalu berperanglah orang Filistin,
sehingga orang Israel terpukul kalah.
Mereka melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.
Amatlah besar kekalahan itu:
dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan infantri.
Lagipula tabut Allah dirampas
dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 44:10-11.14-15.24-25
R:27b
Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setia-Mu!


*Ya Allah, Engkau kini membuang kami
dan membiarkan kami kena umpat.
Engkau tidak maju bersama dengan bala tentara kami.
Engkau membuat kami mundur dipukul lawan,
dan dirampok oleh orang-orang yang membenci kami.

*Engkau membuat kami menjadi celaan tetangga,
menjadi olok-olok dan cemoohan bagi orang-orang sekitar.
Engkau membuat kami menjadi sindiran
di antara bangsa-bangsa,
suku-suku bangsa merasa geli melihat kami.

*Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan?
Bangkitlah! Janganlah membuang kami terus-menerus!
Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu?
Mengapa tak Kauhiraukan penindasan dan impitan
yang menimpa kami?

Bait Pengantar Injil
Mat 4:23
Yesus mewartakan kerajaan Allah
dan menyembuhkan semua orang sakit.


Bacaan Injil
Mrk 1:40-45
Orang Kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus.
Sambil berlutut di hadapan Yesus,
ia memohon bantuan-Nya, katanya,
"Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan,
lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu,
dan berkata kepadanya, "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu,
dan ia menjadi tahir.
Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras,
kata-Nya, "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam
dan persembahkanlah untuk pentahiranmu
persembahan yang diperintahkan oleh Musa,
sebagai bukti bagi mereka."

Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu
dan menyebarkannya kemana-mana
sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.
Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi;
namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Demikianlah sabda Tuhan.
#

Mutiara Iman

*BERSORAKLAH*

11 Januari 2017

"Bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring!" (1Sam 4:5)


Lectio
1 Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11,14-15,24-25; Mrk 1:40-45

Suatu hari, dalam perjalanan pulang membeli obat untuk Ibunya, Simon melewati suatu jalan kecil yang ternyata ada sebuah panti jompo yang cukup besar. Ketika masuk ke dalamnya, terlihat banyak para lansia, ada yang sedang bermain, membaca buku dan ada yang sedang duduk-duduk saja. 


Lalu didekatinya seorang Oma yang sedang duduk dan diajaknya ngobrol. Tepat pukul 12, terdengar bunyi LONCENG GEREJA dari HP Simon, dan tiba-tiba Oma itu berteriak memanggil teman-temannya :
"Doa Malaikat Tuhan.. Mari kita berdoa." 


Lalu sekitar 20 orang lansia datang mendekati Oma itu, dan bersama-sama berdoa Malaikat Tuhan. Setelah selesai berdoa Simon berkata :
"Wah saya begitu TERHARU melihat semangat Oma dan Opa ketika MENDENGAR lonceng gereja dari HP saya. Semoga saya pun memiliki semangat seperti Oma dan Opa untuk selalu DEKAT dengan TUHAN."

Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, BERSORAKLAH seluruh orang Israel dengan NYARING, sehingga bumi BERGETAR.

Hati dipenuhi SORAK SORAI ketika Allah hadir.

Oratio
Pujilah Tuhan hai jiwaku. Amin

Missio
_Marilah kita hidup dengan penuh semangat mewartakan KASIH ALLAH._


*Have a Blessed Thursday.*

Mutiara-Iman.org
#


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.