JAM RAHMAT pada tanggal 8 Desember jam 12-13 siang.
* Mulailah Jam Rahmat dengan mendoakan tiga (3) kali Mazmur 51 dengan lengan yang terentang. *
Mazmur 51:
PENGAKUAN DOSA.
Untuk pemimpin biduan.
Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Terhadap Engkau,
terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusanMu, bersih dalam penghukumanMu.
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Bersihkanlah aku
dari pada dosaku dengan hisop,
maka aku menjadi tahir,
basuhlah aku,
maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
Sembunyikanlah wajahMu terhadap dosaku,
hapuskanlah segala kesalahanku!
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku!
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari padaMu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
Maka aku akan mengajarkan jalanMu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepadaMu.
Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilanMu!
Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepadaMu!
Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hatiMu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbahMu.
(Mzm 51:1-21)
#
Jumat, 8 Des 2017
HARI RAYA SP MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38.
"Nama perawan itu Maria"
- (Luk 1:27)
Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan "bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal".
Empat tahun kemudian, pada tanggal 25 Maret 1958, pada penampakannya yang ke-16 kepada St. Bernadette di Lourdes, Bunda Maria sendiri mengatakan "Que soy era Immaculada Concepciou (Akulah yang Dikandung Tanpa Noda)."
Dengan demikian, semakin kuatlah ajaran iman Gereja mengenai Santa Maria yang dikandung tanpa noda. Dalam Bulla Misericordiae Vultus untuk mengumumkan Tahun Suci Kerahiman yang lalu, Paus Fransiskus mengatakan, "Hari raya liturgis ini mengingatkan kita pada tindakan Allah sedari awal sejarah umat manusia. Setelah dosa Adam dan Hawa, Allah tidak meninggalkan manusia sendirian dalam pergulatannya dengan kejahatan. Maka, Ia memalingkan pandangan-Nya kepada Maria, yang kudus dan tak bernoda dalam kasih (bdk. Ef 1:4), memilihnya untuk menjadi Bunda Sang Penebus manusia. Ketika dihadapkan dengan gentingnya dosa, Allah menanggapi dengan kepenuhan kerahiman. Kerahiman akan selalu lebih besar dari dosa apapun, dan tidak ada seorang pun yang dapat menempatkan batasan-batasan kasih Allah yang selalu siap untuk mengampuni" (MV 3).
Oleh karena itu, kepada Bunda Maria marilah kita mohon doa agar hati kita disucikan dan jiwa kita dimurnikan.
Doa: Bunda Maria, engkau yang dikandung tanpa noda, doakanlah kami agar hati kami disucikan dan jiwa kami dimurnikan. Amin.
-agawpr-
#
MENGAPA HARUS BANGGA JADI ORANG KATOLIK
(RD Josep Susanto)
Teman-temanku terkasih, sekali-kali cobalah baca Kitab Sirakh. Letak kitab ini ada dalam kelompok Kitab Deuterokanonika (letaknya di tengah-tengah Alkitab).
Kitab ini adalah salah satu Kitab favorit Rm Jo. Karena isinya bagus, singkat, jelas dan sangat menyentuh realitas hidup keseharian kita.
Saya coba kutipkan Sirahk 2:1-6 berikut ini:
Anakku,
jikalau engkau bersiap
untuk mengabdi kepada Tuhan,
maka bersedialah untuk pencobaan.
Hendaklah hatimu tabah
dan jadi teguh,
dan jangan gelisah
pada waktu yang malang.
Berpautlah kepada Tuhan,
jangan murtad dari padaNya,
supaya engkau dijunjung tinggi
pada akhir hidupmu.
Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja,
dan hendaklah sabar
dalam segala perubahan kehinaanmu.
Sebab emas diuji di dalam api,
tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan.
Percayalah pada Tuhan
maka Iapun menghiraukan dikau,
ratakanlah jalanmu
dan berharaplah kepadaNya.
Catatan Rm Jo:
Di ayat 1 saja kita disadarkan pada sebuah misteri hidup kristiani yang luar biasa, yaitu sebuah kesadaran bahwa kalau kita mau mengabdi Tuhan kita harus siap untuk menghadapi pencobaan.
Dari pengalaman saya sebagai imam, kenyataan inilah yang membuat orang enggan mengimani Kristus, tidak mau dibaptis karena berpikir: "jadi orang Katolik kok cari cari susah aja."
Orang yang punya pemikiran sederhana ini belum mengetahui RAHASIA ORANG KATOLIK.
Menjadi pengikut Kristus seolah mata batin kita dibuka terhadap penderitaan kita sendiri, penderitaan orang-orang di sekitar kita, maupun penderitaan orang lain baik yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal.
Kita diajak untuk mengolah penderitaan kita, berjuang bersama Tuhan sampai kita tidak mampu lagi.
Mengolah penderitaan maksudnya kita diajak untuk menyembuhkan akar penderitaan kita, berdamai dan mengampuni masa lalu, hidup baru dalam Tuhan dan menyatukan penderitaan itu dalam penderitaan Yesus yang tersalib.
Hebatnya kita diajak untuk tidak melulu terfokus pada penderitaan kita sendiri tetapi pada penderitaan sesama.
Dan di situ penderitaan kita malahan menjadi lebih ringan.
Lebih lanjut, sebagai pengikut Kristus kita diajak bukan cuma sekedar melihat dan tahu penderitaan dan kebutuhan orang-orang yang menderita saja.
Para pengikut Kristus selalu mempunyai empati, ikut merasakan, dan tergerak hatinya untuk membantu mereka yang hidupnya dalam penderitaan.
Jadi kalau kata orang jaman sekarang, hidup kita dengan Tuhan yang kita sembah itu SINKRON / COCOK.
Tuhan Yesus yang kita sembah adalah pribadi yang penub belas kasih. Demikian pun kita murid-muridNya, tertular atau mewarisi kualitas Sang Guru.
Saya mau menyadarkan para pembaca renungan ini bahwa tidak heran dari dulu orang Katolik terkenal selalu tanggap bahkan trampil dan ahli dalam membantu korban bencana alam, memperhatikan buruh, pemulung, anak jalanan, tukang sampah, orang sakit, orang yang di penjara, anak yatim, janda, orang dengan kebutuhan khusus, manula, orang meninggal, dan lain sebagainya.
Makanya ada lagunya kan:
Sungguh ku bangga Bapa
Punya Alah seperti Engkau
Sungguhku bangga Yesus
Atas s'gala pengorbananMu....
Selamat pagi
Mari di masa Advent ini kita menunjukkan kualitas Sang Guru dalam hidup kita
#
KABAR BAIK
Perihal: JAM RAHMAT pada tanggal 8 Desember jam 12-13 siang
Bunda Maria berjanji bahwa apa pun yang diminta seseorang selama Jam Rahmat tsb di atas (bahkan dalam kasus yang tidak mungkin / bagi manusia tidak mungkin) akan diberikan kepadanya, jika sesuai dengan Kehendak Bapa yang Kekal.
"Keinginan Saya (Maria) adalah agar setiap tahun tanggal 8 Desember, siang harinya, (jam 12 sampai jam 13) itu ditetapkan sebagai "Jam Rahmat ". Banyak rahmat rohani dan berkat jasmani akan diperoleh mereka yang berdoa, tanpa terbagi perhatiannya, selama jam ini. "
8 DESEMBER - Hari raya "Maria dikandung tanpa noda dosa"
JAM RAHMAT
Selama periode 24 November 1946 sampai 8 Desember 1947, Bunda Maria menampakkan diri kepada Suster Pierina di sebuah gereja kecil di Montichiari, Italia, sebanyak sebelas kali. Pada penampakan pertama Bunda Maria mengatakan kepada Suster Pierina bahwasanya Dia ingin dikenal sebagai "Mawar Mistik" (Rosa Mistica), dan agar suatu Jam Rahmat hendaknya diadakan pada siang hari, 8 Desember, di semua Gereja Katolik di SELURUH dunia. Bunda Maria ingin hal ini diketahui di seluruh Italia, dan di seluruh dunia.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 16 November 1947 ketika Suster Pierina selesai dengan ucapan syukurnya setelah Komuni Kudus; saat itulah dia melihat suatu cahaya terang. Dia kemudian menyaksikan suatu visiun (penglihatan) tentang Bunda Maria sebagai "MAWAR MISTIK ". Suster Pierina begitu terpukau oleh keindahan Bunda Maria yang menakjubkan sehingga dia mulai berbicara dengan Dia. Tiba-tiba suatu kekuatan lembut membuat dia berlutut di depan Bunda Maria. Maka Bunda Yang Terberkati mengucapkan kata-kata ini: "Anak-Ku (Kristus) sangat terluka oleh dosa umat, terutama oleh dosa-dosa kenajisan. Dia sudah merencanakan untuk menurunkan banjir untuk menghancurkan mereka, tapi saya telah memintaNya untuk menunjukkan belas kasihan, dan tidak memusnahkan mereka. Jadi, itulah sebabnya saya muncul di sini untuk meminta penebusan dosa dan penebusan dosa-dosa ketidakmurnian."
Sekali lagi Bunda Maria meminta pertobatan. Dia berkata, "Tobat tidak lebih dari menerima semua salib kita setiap hari dengan sukarela. Betapapun kecilnya, terimalah itu dengan rasa cinta." Pada saat itu juga Dia mengatakan kepada Suster Pierina untuk datang lagi pada tanggal 8 Desember 1947 waktu siang hari. "Ini akan menjadi JAM RAHMAT ku." Suster itu bertanya bagaimana dia dapat mempersiapkan diri untuk JAM RAHMAT itu ? Maka Bunda Maria berkata, "Dengan doa dan penebusan dosa. Doakanlah mazmur 51 sebanyak tiga kali , dengan lengan terulur . (Sikap doa salib). Selama Jam Rahmat, banyak rahmat rohani akan dikabulkan. Orang berdosa yang paling keras akan tersentuh oleh anugerah Tuhan."
Perawan yang Terberkati berjanji bahwa apapun yang diminta untuk seseorang selama Jam Rahmat ini (bahkan dalam kasus yang tidak mungkin) akan diberikan kepadanya jika sesuai dengan Kehendak Bapa yang Kekal.
Saat itu tanggal 7 Desember 1947 ketika Suster Pierina merasakan dorongan untuk pergi ke gereja. Kali ini dia didampingi oleh pastor dan Suster pimpinan. Bunda Yang Terberkati muncul bersama seorang anak laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian putih yang indah. Suster Pierina yakin anak-anak kecil itu adalah malaikat2 karena mereka begitu cantik. Bunda Yang Terberkati berkata, "Besok saya akan menunjukkan Hati Tak Bernoda saya, yang sangat sedikit orang memgetahuinya." Dia meminta orang untuk berdoa bagi Rusia. "Ada begitu banyak orang ditahan, yang tidak diketahui keluarga mereka, mereka telah bertahun-tahun hilang. Berdoalah untuk pertobatan Rusia. Penderitaan tentara dan pengorbanan dan kemartiran mereka akan membawa perdamaian di Italia. Anak-anak kecil ini adalah Francisco dan Jacinta. Saya memberikan mereka kepada Anda sebagai kawan Anda. Anda akan mengalami banyak penderitaan demi saya. Saya menginginkan kesederhanaan dan kebaikan dari Anda, sama seperti anak anak kecil ini." Bunda Maria memberkati Suster Pierina, imam dan semua orang yang berkumpul di sana.
Pada pagi hari tanggal 8 Desember, orang-orang mulai tiba di gereja kecil pada pukul 8:00 pagi dari kota-kota tetangga. Menjelang siang, sekitar 10.000 orang terkumpul untuk menemui Bunda Yang Terberkati, banyak di antaranya harus berdiri di luar karena di dalam gereja tersebut tidak cukup ruang untuk keramaian seperti itu. Suster Pierina didampingi oleh ibu dan saudara laki-lakinya, suster pimpinan, dan Kapolri dari Montichiari. Suster Pierina sedang mendoakan Rosario dengan kerumunan di tengah gereja. Tiba-tiba cahaya putih cemerlang muncul dari langit-langit gereja. Tangga tangga dari cahaya turun sampai ke lantai gereja, panjangnya sekitar lima belas kaki. Tangga indah itu dihiasi dengan mawar merah, putih dan kuning. Perawan Terberkati tampak begitu berseri-seri, berpakaian putih, dengan tangan-tangannya terkatup. Dia berdiri di atas karpet indah di puncak tangga, terbuat dari mawar merah, putih dan kuning.
Dengan suara yang sangat lembut dan penuh kasih, Bunda Maria bersenyum dan mulai berbicara, "Akulah yg dikandung Tanpa Noda Dosa, Bunda segala rahmat, dan Bunda Putra Terkasihku, Yesus. Aku ingin dikenal sebagai Rosa Mistica. Keinginan saya adalah bahwa ditetapkan agar setiap tahun pada tanggal 8 Desember, waktu siang hari, (jam12-13) diadakan "Jam Kasih Sayang" (jam rahmat). Banyak rahmat rohani dan berkat jasmani akan diterima oleh mereka yang berdoa, tanpa terbagi perhatannya, selama jam ini. " Kemudian, perlahan-lahan, Dia mulai turun tangga, dengan murah menebarkan mawar saat Dia lewat sampai Dia berada di tengah tangga. Di sini lagi Bunda Maria berbicara, "Saya sangat senang melihat nyatanya Iman yang luar biasa ini."
Suster Pierina meminta supaya banyak orang berdosa dimaafkan. Bunda Yang Terberkati menjawab, "Putra Ilahiku akan menunjukkan belas kasihan-Nya yang terbesar sesuai orang-orang yg akan berdoa untuk mereka. Saya ingin ini diketahui dan diceritakan kepada Paus (Pius XII). Katakan kepadanya bahwa saya ingin dia menetapkan "Jam Rahmat" untuk seluruh dunia, dan bahkan mereka yang tidak dapat pergi ke gereja! Selama jam ini, orang akan menerima rahmat yang sama dengan berdoa di rumah mereka pada siang hari. Dia juga meminta agar sebuah patung dibuat dan ditempatkan di tempat dia berdiri. Ini harus disebut "Rosa Mistica", dan dibawa dalam suatu perarakan berkeliling kota; pada saat itu banyak rahmat akan diberikan dan penyembuhan akan terjadi. Kemudian patung itu dikembalikan ke gereja.
Bunda kita berdoa untuk orang sakit, beberapa akan sembuh - yang lainnya tidak. Banyak pria, wanita dan anak-anak disembuhkan pada saat itu juga.
Seorang wanita berusia 26 tahun yang tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun selama sembilan bulan, tiba-tiba mulai berteriak, "Saya melihatnya, saya melihat Perawan Terberkati."
Seorang gadis berusia 18 tahun dengan bisul seketika itu juga sembuh.
Seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang lumpuh diberitahu oleh Bunda Maria, "Datanglah kepadaku, kamu akan berjalan sekarang."
Dia berada di atas batu-batu yang diberkati dan bisa berjalan.
Ada tiga orang lainnya yang sangat sakit dan segera sembuh.
Tapi tentu saja, keajaiban terbesar yang terjadi adalah berkat rohani yang ditumpahkan pada orang-orang yang berkumpul di gereja tersebut.
Bunda Yang Terberkati berkata, "Inilah terakhir kalinya saya muncul di sini. Berdoalah, menangislah dan lakukan penebusan dosa pada lantai batu ini, dan Anda akan menerima perawatan dari Hati KeBundaan saya."
Dia kemudian meninggalkan gereja kecil itu, namun karena Cinta Bunda Surgawi yang tak berujung, maka Dia telah memberi kita " The Hour of Grace " (jam rahmat), untuk disebarkan ke seluruh dunia. Dia telah memberikan semua kesempatan untuk menunjukkan cinta-kasih dan kepercayaan kami kepada-Nya, dan untuk membantu melakukan pemulihan atas dosa-dosa yang menyedihkan dan yang melukai Putra Terkasih-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus.
PERMINTAAN BUNDA TERBERKATI mengenai JAM RAHMAT:
1. Hari dan waktu Jam Rahmat: 8 Desember, Hari Raya "Maria dikandung tanpa noda dosa" ; dimulai pukul 12.00 siang dan berlanjut sampai pukul 01:00. Selama satu jam penuh
berdoa.
2. Selama jam ini, orang yg mendoakan "Jam Rahmat " baik di rumah maupun di Gereja, harus menyingkirkan semua gangguan (jangan melayani telepon, atau ketukan pintu atau apa pun ; hanya memusatkan sepenuhnya perhatian pada persatuan Anda dengan Tuhan selama Jam istimewa ini) ..
3. Mulailah Jam Rahmat dengan mendoakan tiga (3) kali Mazmur 51 dengan lengan yang terentang.
4. Sisa Jam Rahmat dapat dihabiskan dalam komunikasi dengan Tuhan sambil merenungkan Sengsara Yesus, dengan mendoakan Rosario Kudus, memuji Tuhan dengan cara Anda sendiri, atau dengan menggunakan doa favorit, menyanyikan nyanyian rohani, bermeditasi pada mazmur lainnya, dll.
🙏
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.