Friday, 24th NOVEMBER
St Andrew Dung-Lac and companions, martyrs
Luke 19:45-48
And he entered the temple and began to drive out those who sold, saying to them, "It is written, 'My house shall be a house of prayer'; but you have made it a den of robbers." And he was teaching daily in the temple. The chief priests and the scribes and the principal men of the people sought to destroy him; but they did not find anything they could do, for all the people hung upon his words.
Apparently some people didn't go to the temple to pray, but to buy and sell animals for sacrifices. That wasn't the original plan. In Sacred Scripture they could read: "My house shall be a house of prayer". Some of the people of Jerusalem did many things in the temple but prayer wasn't one of their priorities.
We are also 'temples of God' Who lives in us. This house of God is called to be a 'house of prayer' and so we should try to be souls of prayer. We can be busy in our lives with lots of things and we often find it difficult to do them all. For that reason we have our list of 'priorities' and a list of other less urgent things. Prayer should be our top priority.
Many people don't pray because they say that they don't find time for it. The fact is that until you are convinced that prayer is the best use of your time, you will not find time for your mental prayer. Our conversation with God is the most important time of the day. The real priority. And the more things we have to do, the more we need that time of prayer.
One day St John Paul II was praying in his chapel. A secretary interrupted his prayer, requesting his attention to solve a very important issue. St John Paul asked him to wait a while and kept praying.
After a few minutes the secretary insisted: 'Holy Father, this is an urgent matter.'
'I know', said the Pope, 'Just a minute!' But the secretary insisted that it was 'very urgent'.
The Pope looked serious and said:
'If it's urgent I need to pray much;
if it's "very" urgent then I need to pray "very" much!'
Let's set our time of prayer as a priority, the best investment of our time.
Mary, Teacher of Prayer, help me to devote some time each day to talking to God.
Holy Souls in Purgatory, please also help me; if you do… I promise to pray for you.
#
SabdaNya Jumat 24 - 11 - 17
1 Mak 4 :36-37, 52-59
Luk 19: 45-48
Shalom,
Ketika Kristus sampai di Yerusalem, Dia mengunjungi Bait Allah. Dia menjadi sangat kecewa dan marah karena melihat halaman Bait Allah telah dipenuhi para pedagang yg ber kolusi dg para imam kepala. Mereka mengotori halaman Bait Allah bukan hanya dg barang / hewan dagangan mereka saja, tetapi juga dg praktek2 pemerasan terhadap para peziarah.
Terdorong oleh kasihNya kepada Bapa, Kristus dg sangat berani mengusir para pedagang itu dan Dia berkata kepada mereka : 'Ada tertulis,RumahKu adalah rumah Doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun'.
Karena tindakanNya yg berani itu, imam2 kepala dan ahli2 Taurat yg merasa dipermalukan dan dirugikan, semakin bertekad untuk membunuh Dia.
Setelah Matatias meninggal karena usia tua, Yudas Makabe menggantikan ayahnya menjadi panglima yg memimpin bangsanya melawan penindasan Antiokhus.
Sekalipun mereka tidak mempunyai peralatan perang yg memadai dann jumlah mereka jauh lebih sedikit dari pasukan Antiokhus, tetapi karena kuasa Yahwe ada pada mereka, pasukan Yudas Makabe memperoleh kemenangan2 yg gemilang dari satu daerah kedaerah lainnya, sampai akhirnya Yerusalem pun dapat mereka bebaskan.
Yudas merasa sedih melihat Bait Allah yg telah dilecehkan habis2an oleh orang2 kafir, sehingga kemudian dia mengajak bangsanya untuk mengadakan ibadat khusus untuk menyucikan kembali Bait Allah.
Dimasa Yudas Makabe, Bait Allah dikotori dan dibuat menjadi 'tidak layak' sebagai rumah doa karena perlakuan orang2 kafir yg sengaja ingin melecehkan Yahwe.
Dimasa Kristus, Bait Allah dikotori justru oleh para pemimpin agama Yahudi sendiri.
Karena Roh Kudus ada didalam diri kita, setiap kita telah menjadi Bait Allah yaitu tempat Allah bertahta dan disembah dg doa2 pujian. Yg perlu direnungkan adalah, apakah kita sungguh telah berupaya untuk menjaga kekudusan diri sehingga tetap layak sebagai rumah doa sejati?
Pada kenyataannya, sering kali kita membuat diri kita menjadi tidak layak lagi bagi Roh Kudus karena membiarkan diri dikotori dengan mengikuti godaan2 duniawi dan iblis, sehingga melecehkan kehadiran Allah.
Kita membiarkan kuasa2 lain mengotori diri kita :
- menjadikan harta dan kuasa sebagai allah yg menguasai hati dan pikiran kita sehingga Kristus hanya ditempatkan sebatas dilidah dan mulut saja.
- membiarkan percabulan dan pornographi menguasai hati dan pikiran sehingga waktu berdoa, waktu untuk merenungkan Firman dan beribadah, tersisih dg waktu untuk mengumbar kepuasan2 sesaat
Atau kita dg ceroboh membiarkan kedagingan, yg memang ada didalam diri setiap orang, untuk menjadi penguasa sejati hati dan pikiran kita, dg membiarkan kesombongan, kemalasan, kebencian, iri, dengki dlsb bertumbuh dg subur. Dengan demikian kita membiarkan diri kita dikotori sendiri 'dari dalam'.
Ketika Kristus hadir, Dia membersihkan kembali dan mengembalikan fungsi semula Bait Allah sebagai Rumah Doa, sebagai tempat dimana Allah dipuji dan disembah.
Minggu depan kita sudah akan masuk kedalam masa Advent, masa khusus yg disediakan gereja untuk menyiapkan diri sebaik mungkin atas kedatangan Kristus.
Mari kita juga sungguh2 menghadirkan Kristus didalam hati dan pikiran kita. Biarkanlah Dia menjadi Raja dan Penguasa diri kita. Biarkan Dia membersihkan kembali segala kenajisan yg ada dalam diri kita, sehingga kita sungguh2 dapat kembali menjadi Rumah Doa yg pantas bagi Dia.
Gbu all n hv a blessed Friday.
#
LENTERA H❤Ti:
Tubuh itu Bait Allah tempat doa dan memuliakan Allah, patutlah dijaga kekudusannya; dan janganlah dirombak jadi tempat berhala dan berzinah.
(Bdk Luk.19:45-48)
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.