〰〰〰〰🌷❤🌷〰〰〰〰
I n s p i r a s i
Seseorang mendaftar menjadi anggota koor di parokinya. Suaranya sih pas-pasan. Maka ia tidak bermimpi menjadi penyanyi profesional seperti Celine Dion atau Taylor Swift. Waktu ia di test oleh pemimpin paduan suara paroki, hasilnya tidak memuaskan. Suaranya jelek, tidak berkarakter, sulit mau ditentukan: sopran, meso sopran atau alto. Jadinya sulit baginya mau dimasukkan di suara satu atau dua atau tiga. Mau bagaimana lagi, suaranya lebih mirip suara rem becak…
Tetapi pemimpin paduan suara paroki melihat sesuatu yang luar biasa dalam dirinya: keseriusan, ketekunan, semangat dan optimis. Perempuan muda itu pun sangat serius dan bertanggung jawab menanggapi kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berlatih dengan tekun. Bukan hanya di gereja. Saking tekunnya, di mana saja, sambil berjalan ia sering mengulang-ulang lagu yang dipelajarinya.
Perempuan itu tinggal di sebuah apartemen, di lantai lima. Apartemen itu dikenal sebagai tempat yang rawan. Sering terjadi pencurian, pembongkaran dan perampokan di sana. Suatu malam, saat ia pulang dari latihan, ia melihat seorang lelaki yang menyeramkan dan tingkah lakunya mencurigakan di sekitar lantai lima, tempat ia tinggal. Ia pun ketakutan. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. Ia berpikir bahwa ia ada dalam bahaya besar. Tetapi entah kenapa, mungkin untuk menutupi rasa takutnya, ia menyanyikan lagu yang sedang dilatihnya bersama koor di gereja. "Ketika kamu berjalan dalam badai sekalipun, jangan takut, sebab kamu tidak berjalan sendirian. Allah ada di sana menyelamatkanmu." Ia terus mengulang-ulang lagu itu sampai ia masuk ke kamarnya. Ketika sudah berada di kamarnya, ia bernafas lega, merasa terlepas dari bahaya orang yang mencurigakan tadi.
Keesokan harinya, ketika ia bangun, ia menemukan secarik kertas di bawah pintu kamarnya. Di atas kertas itu tertulis: "Saya sama sekali tidak mengenalmu, tetapi terima kasih banyak atas lagu yang kamu nyanyikan tadi malam. "Ketika kamu berjalan dalam badai sekalipun, jangan takut, sebab kamu tidak berjalan sendirian. Allah ada di sana menyelamatkanmu." Sebenarnya saat itu aku sedang putus asa, tak ada lagi harapan. Aku sudah berencana untuk bunuh diri, melompat dari lantai lima karena beratnya masalah yang sedang aku pikul. Tetapi mendengar lagumu, aku batalkan niatku bunuh diri. Terima kasih banyak, telah mengingatkanku, bahwa Ia ada bersamaku. Aku tidak sendiri. Terima kasih banyak, kamu telah menyelamatkanku."
Perempuan itu pun terharu. Suaranya jelek seperti rem becak, tetapi telah menyelamatkan orang lain.
Kita masing-masing pasti mempunyai karunia yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Bukan soal besarnya anugerah itu yang penting, tetapi kesetiaan dan ketekunan untuk mengembangkannya, untuk kebahagiaan diri sendiri, menjadi berkat bagi sesama, dan untuk kemuliaan Tuhan.
"Kita tidak dipanggil untuk sukses, tetapi untuk setia." (Ibu Teresa dari Calcutta).
〰〰〰🌷GOD Bless🌷〰〰〰
Smoga Kuasa Roh Kudus menyertai kita semua untuk selalu bersyukur dan selalu peduli terhadap sesama. Bersyukur atas segala Karunia yang telah dimiliki, Keluarga dan teman" baik yang kita kenal. Smoga kita semakin Beriman, Bersaudara dan Berbela Rasa. Tuhan beserta kita. Maranatha. https://2belife.blogspot.com
Saturday, November 25, 2017
I n s p i r a s i : Kamu telah menyelamatkanku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.