Sunday, October 23, 2016

Kisah Kasih: PESAN CINTA SEDERHANA.

Renungan Kisah singkat :

"PESAN CINTA SEDERHANA"           

Suatu hari di sebuah warung sederhana di Kepatihan Wetan, Solo, aku mengamati dialog yang berlangsung di dalamnya.

Gratis Mbok? si Parjo bertanya heran.

Ya , kenapa ?  Makan aja apa yang kamu suka.

Wah ..terimakasih mbok...terimakasih.

Si Mbok tersenyum riang ketika memperhatikan Parjo, langganannya yang biasa berhutang di warungnya, sekarang menyantap makanan dengan lahapnya. Mungkin kali ini pria itu dapat menikmati makanannya dengan tanpa beban. Keringat meleleh di keningnya.

_"Jo..."_

_"Ya, Mbok. Ada apa..?  Apa ini hanya guyonan saja Mbok?"_ Parjo melongo ke arah si Mbok dengan bingung dan mulut yang masih terisi nasi. Tapi si Mbok tetap tersenyum,:Ini catatan bon kamu ya."

_"Ya Mbok.  Aku tidak punya duit sekarang."_

_"Ya, aku tahu. Kamu memang selalu tidak punya uang akhir-akhir ini. Ya sudah, bon kamu kuhapus.. "_ jawab si Mbok dengan senyum.

_"Hapus?m?"_ teriak Barjo dengan bengong.

_"Wah,  lelucon apa lagi ini Mbok. Jangan bikin aku jantungan Mbok. Gratis saja aku sudah bingung…lah sekarang bonku dihapus, lagi."_

_"Ya ..kamu ndak perlu jantungan. Terima aja. Aku senang kok"_ Jawab si Mbok.

Hari itu ada hampir 40 orang yang datang makan di warung mbok Mijah. Mereka semua adalah supir angkot, pemulung, pedagang asongan, pengamen jalanan dan tukang minta-minta yang biasa nongkrong di sudut jalan.
Semua menikmati makanan dengan gratis. Bahkan sebagian dari mereka yang punya catatan hutang dinyatakan dihapus oleh simbok.  Kebahagiaan jelas sekali terpancar diwajah si Mbok.

Pemandangan tersebut aku saksikan sendiri sambil asyik menikmati es teh manis.
Mereka yang datang seakan tidak memperduli kan diriku. Tapi tidak ada satu pun ekspresi wajah dari mereka yang luput dari perhatianku.

Hari itu memang aku sengaja datang ke warung si Mbok yang jadi langgananku ketika aku mahasiswa dulu. 
Si Mbok hampir tdk  percaya ketika aku datang.‎

_"Maksud mas?"_tanya si Mbok dengan sedikit terkejut.

_"Ya Mbok. Aku ingin tahu berapa total penjualan si Mbok bila seluruh makanannya habis terjual?"_ tanyaku tanpa memperdulikan keterkejutannya.‎

_"Rp. 400 ribu rupiah, Den. Tapi tidak semua simbok terima karena sebagian dihutangi."_

_"Ok. Berapa jumlah catatan hutang dari semua pelanggan si Mbok "_ tanyaku lagi.

_"Ada Rp. 700 ribu "_ jawabnya lagi tapi masih bingung.

_"Baik. Nah ini saya beri uang Rp. 1.500.000."_ kataku sambil memberikan uang itu kepadanya.

_"Oh.. Untuk apa ini Den…"_ Sekarang benar-benar bingung dia.

_"Aku hanya ingin memberikan uang ini kepada si Mbok  Karena dalam keadaan sulit si Mbok masih bisa berbuat baik sama orang. Si Mbok bisa ngutangin orang yang butuh makan walau simbok sendiri tidak tahu kapan orang itu akan membayar."_

Sambil memperhatikan wajahnya yang berseri dalam kebingungan. Kupegang tangannya dan menyerahkan uang itu.

_"Nah, apa yang akan si Mbok lakukan dengan uang ini? "_ sambung ku.

_"Si Mbok hanya ingin memberi kesempatan semua langganan makan gratis hari ini. Menghapus semua hutang mereka."_ demikan jawabnya.

_"Mengapa?"_. Sekarang aku yang bingung.

_"Si Mbok orang miskin. Si Mbok pengen bersedekah tapi tidak pernah mampu. Wong hidup juga sulit begini."_ responnya.

Ketika senja mulai beranjak malam. Aku melangkah menjauhi sudut jalan itu. Aku termenung. Selama ini kita begitu hebatnya menggunakan retorika bahwa kita peduli dengan si miskin. Kita marah pada ketidakadilan. Tapi kita tidak banyak berbuat.


Sesungguhnya kehadiran Tuhan tetap terjadi di lingkungan si miskin. Dengan kesahajaan dan keterbatasan caranya, mereka berkemampuan untuk berbagi dan saling peduli.

Negeri ini kuat karena rahmat Tuhan yang meniupkan pesan cinta ke hati siapapun untuk saling berbagi.
Masalahnya ada yang bisa membaca pesan itu dan ada yang tidak membacanya.

Si Mbok adalah contoh bahwa pesan cinta Tuhan dibacanya dengan baik.  Walau sedikit yang dia punya itulah yang dia bagi...dan dia berbahagia karena melakukan pesan itu.

Saudaraku...‎
Memang cinta selalu menyehatkan dan menentramkan walau harus dengan memberi sesuatu di mana pada waktu yang bersamaan diri sendiri juga sangat membutuhkannya.

BERBAGI TIDAK HARUS MENUNGGU MENJADI KAYA.

Salam semua saudaraku
Salam damai sejahtera.
Berkah Dhalem

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.