Sunday, June 26, 2022

2206261. Sekilas kisah Pastor Cornelius Leo Adrianus, CSJ dan pastor Edwin Bernard Timothy, OP.

Kalender Liturgi 26 Jun 2022
Minggu Pekan Biasa XIII

Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 1Raj 19:16b.19-21
Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
Bacaan II: Gal 5:1.13-18
Bait Pengantar Injil: 1Sam 3:9; Yoh 6:68c
Bacaan Injil: Luk 9:51-62


Bacaan I
1Raj 19:16b.19-21
Bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:

Sekali peristiwa
Tuhan berkata kepada Nabi Elia,
"Elisa bin Safat dari Abel-Mehola,
harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau."


Maka pergilah Elia menemui Elisa bin Safat.
Pada waktu itu
Elisa sedang membajak dengan dua belas pasang lembu,
dan ia sendiri mengendalikan yang kedua belas.
Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubahnya kepada Elisa.
Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya,
mengejar Elia dan berkata,
"Perkenankanlah aku mencium ayah dan ibuku dahulu,
lalu aku akan mengikuti engkau."

Jawab Elia kepadanya, "Baiklah!
Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."


Elisa lalu meninggalkan Elia,
mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya.
Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api,
dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya,
dan mereka pun memakannya.
Sesudah itu bersiaplah Elisa,
lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
R:5a
Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.

*Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku,
Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,
dan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.


Bacaan II
Gal 5:1.13-18
Kamu dipanggil untuk merdeka.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:


Saudara-saudara,
Kristus telah memerdekakan kita,
supaya kita benar-benar merdeka.
Karena itu berdirilah teguh
dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan.

Memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu
sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain karena kasih.
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini,
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Akan tetapi, kalau kamu saling menggigit dan saling menelan,
awaslah, jangan-jangan kamu saling membinasakan.

Maksudku ialah:
Hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh,
dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging,
-- karena keduanya bertentangan --
sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Sebaliknya, kalau kamu membiarkan diri dibimbing oleh Roh,
maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil
1Sam 3:9; Yoh 6:68c
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan.
Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.



Bacaan Injil
Luk 9:51-62
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:


Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga,
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Maka diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk ke sebuah desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia,
karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu,
mereka berkata,
"Tuhan, bolehkah kami menyuruh api turun dari langit
untuk membinasakan mereka?"

Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka,
"Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan.
Anak manusia datang bukan untuk membinasakan orang,
melainkan untuk menyelamatkannya."

Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan,
datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus,
"Aku akan mengikut Engkau ke mana pun Engkau pergi."
Yesus berkata kepadanya,
"Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat
untuk meletakkan kepala-Nya."

Lalu kepada seorang lain Yesus berkata, "Ikutlah Aku!"
Tetapi orang itu berkata,
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
Tetapi Yesus menjawab,
"Biarlah orang mati menguburkan orang mati;
tetapi engkau, pergilah,
dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."


Dan seorang lain lagi berkata,
"Tuhan, aku akan mengikuti Engkau,
tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."

Tetapi Yesus berkata,
"Setiap orang yang siap untuk membajak
tetapi menoleh ke belakang,
tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Demikianlah sabda Tuhan. 
#

"Elisa bin Safat dari Abel-Mehola,
harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau."

Maka pergilah Elia menemui Elisa bin Safat...
Sesudah itu bersiaplah Elisa,
lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
#

"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" ...
Hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
#

Aku akan mengikut Engkau ke mana pun Engkau pergi.
#

Angin Badai Pasti Berlalu
Suka Duka bagaikan waktu
Waktu bergerak tanpa menunggu
Kasih Tuhan selalu Menyertaimu
#

Rancanganmu bukanlah RancanganKu
Rencanamu bukanlah rencana Tuhan.
Dua pemuda kaya dan pintar namun terpanggil melayani Tuhan

Aloysius Sanjaya dan Esther Widyawati adalah orangtua Cornelius dan Edwin, yang pasti berbahagia di Surga karena melihat putra pertamanya, Cornelius Leo Adrianus (30 Juli 1980) telah menjadi pastor Community of St John (CSJ) pada 19-Juni-2022, dimana sebelumnya Putra kedua mereka, Edwin Bernard Timothy (25 Januari 1982) telah menjadi pastor Dominikan pada 24 Mei 2013 (Oleh Mgr. Christopher Cardone, OP di Gereja St Dominic, Washington DC, Amerika Serikat).

Edwin Bernard Timothy dan Cornelius Leo Adrianus, oleh orang tua mereka, sebenarnya sudah dipersiapkan untuk mewarisi usaha di bidang konstruksi baja di Jakarta, Indonesia. Namun Tuhan punya rencana tersendiri yang sangat misterius.

Tuhan membisikan sebuah panggilan hidup yang penuh misteri ke dalam hati mereka. Mereka pun memutuskan masuk biara dan menjadi pastor, imam Katolik. Tuhan memanggil sewaktu mereka studi lanjut S2 & S3 di Amerika.

Kisahnya diawali saat Edwin menjejakkan kaki di Biara Suster-Suster Dominikan di Buffalo New York State, kekaguman menyergapnya. "Suster-suster Dominikan sedang mendaraskan Mazmur dan lagu-lagu Gregorian dengan begitu indah. Saya seperti berada di surga," ujar Edwin sembari melepas tawa.

"Lalu, saya memohon kepada Tuhan, jikalau memang Dia memanggil saya, tolonglah saya." 

Juli 2006, Edwin masuk biara. "Saya bersyukur, orangtua menerima keputusan saya."

Dengan keteguhan hati, Edwin meniti titian imamat. "Bagi saya, panggilan ini merupakan life time commitment. Meski sejak awal saya tak pernah ragu," ucap alumnus SMP dan SMA Kanisius Menteng, Jakarta Pusat ini.

Ternyata, hidup membiara juga mempesona sang kakak, Cornelius Leo Adrianus. Cornelius, yang sebelumnya selalu tinggal satu rumah dengan Edwin di Negeri Paman Sam, yang ikut membaca buku-buku rohani milik adiknya dan mengikuti siaran-siaran rohani di saluran televisi Katolik setempat.

Meski ia tengah studi S3 bidang geography information system di kampus yang sama dengan kampus adiknya, niatnya masuk biara tak terbendung.

Cornelius mendapati irama hidupnya sungguh berbeda dengan sebelumnya. "Tapi, saya bahagia karena hidup lebih realistis. Dulu, semua yang saya butuhkan bisa saya beli. Sekarang, semua yang saya butuhkan harus saya kerjakan sendiri," ucap pria yang saat ini menjadi pastor CSJ di Perancis.

Aloysius Sanjaya dan Esther Widyawati, tak pernah menangkap tanda bahwa kedua putranya bakal masuk biara, karena saat di Jakarta, mereka tidak bergabung dengan Putra Altar ataupun Orang Muda Katolik (OMK).

"Hidup rohani kami biasa-biasa saja, hanya masuk gereja setiap Minggu. Dulu saya merasa semua itu wajar saja. Tetapi, belakangan saya tersadar bahwa mereka memang spesial," kenang Esther.

Sejak awal perkawinan, 1979, pasangan ini merintis usaha konstruksi baja. "Kami bekerja keras mengembangkan usaha demi anak-anak," kata Sanjaya.

Selepas SMA, mereka mengirim Cornelius dan Edwin ke Amerika Serikat guna menuntut ilmu agar kelak bisa meneruskan usaha. Ternyata, jalan hidup bertutur lain. "Rencana saya dengan rencana Allah berbeda. Tapi, saya meyakini, rencana Allah pasti yang terbaik. Tetapi kami menerimanya sebagai rahmat Tuhan yang luar biasa," kata Sanjaya.

#

Tuhan Engkaulah bagian warisanku
Ya Allah Jagalah aku
Sebab aku berlindung pada-Mu
Engkaulah warisan dan pialaku

Tuhan Engkaulah bagian warisanku
Kauteguhkan yang diundikan kepadaku
Kumemuji atas nasihatMu kepadaku
Aku diajar hati nuraniku

Tuhan Engkaulah bagian warisanku
Aku senantiasa memandang kepadaMu
Engkau berdiri di sebelah kananku 
Bersukacitalah hatiku Bersoraklah jiwaku

Tuhan Engkaulah bagian warisanku
Jalan kehidupan Kauberitahukan kepadaku 
Ada sukacita berlimpah di hadapan-Mu 
Ada nikmat di tangan kanan-Mu 

Amin.
#
Pastor Cornelius Leo Adrianus, CSJ dan pastor Edwin Bernard Timothy, OP

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.