Saturday, June 4, 2022

2206041. Kesaksian hidup baik bisa memberi inspirasi kepada banyak orang. Seperti tokoh Presiden Soekarno, Uskup Soegijapranata, Pater Frans Van Lith, Pater Huijtink, Bapak Ignatius Joseph Kasimo.

Kalender Liturgi 04 Jun 2022
Sabtu Paskah VII

Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Kis 28:16-20.30-31
Mazmur Tanggapan: Mzm 11:4.5.7
Bait Pengantar Injil: Yoh 16:7.13
Bacaan Injil: Yoh 21:20-25

Bacaan I
Kis 28:16-20.30-31
Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah.

Bacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah tiba di Roma,
Paulus yang dalam tahanan
diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri
bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.

Tiga hari kemudian
Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi,
dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata,
"Saudara-saudara,
aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita
atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita!
Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem
dan diserahkan kepada orang-orang Roma.
Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku,
karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku
yang setimpal dengan hukuman mati.

Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya,
dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar,
tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.
Itulah sebabnya aku meminta,
supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu,
sebab justru karena pengharapan Israellah
aku diikat dengan belenggu ini."


Dua tahun penuh
Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu;
ia menerima semua orang yang datang kepadanya.
Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa
ia memberitakan Kerajaan Allah
dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 11:4.5.7
R:7b
Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

*Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus;
Tuhan, takhta-Nya di surga;
mata-Nya mengamat-amati,
sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

*Tuhan menguji orang benar dan orang fasik,
dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.
Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan;
orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.


Bait Pengantar Injil
Yoh 16:7.13
Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.
Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


Bacaan Injil
Yoh 21:20-25
Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini,
dan kesaksiannya itu benar.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:


Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku,"
Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus
sedang mengikuti mereka,
yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama
duduk dekat Yesus;
dia inilah yang berkata,
"Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus,
"Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
Jawab Yesus,
"Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
itu bukan urusanmu.
Tetapi engkau, ikutlah Aku."

Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu,
bahwa murid itu tidak akan mati.
Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus,
bahwa murid itu tidak akan mati,
melainkan,
"Jikalau Aku menghendaki
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
itu bukan urusanmu."


Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,
dan yang telah menuliskannya;
dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,
tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu,
maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat
semua kitab yang harus ditulis itu.

Demikianlah sabda Tuhan. 
#

Ia memberitakan Kerajaan Allah
dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
#

Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
itu bukan urusanmu.
Tetapi engkau, ikutlah Aku.

#

_*Kesaksian hidup baik bisa memberi inspirasi kepada banyak orang. Seperti tokoh Presiden Soekarno, Uskup Soegijapranata, Pater Frans Van Lith, Pater Huijtink, Bapak Ignatius Joseph Kasimo.*_

_"Tuan Sukarno. Jika suatu saat Tuan kembali lagi ke Ende, Tuan akan datang sebagai presiden Indonesia."_ kata Pater Huijtink meramalkan pada tahun 1934.

Saat datang ke Ende 1951, Sukarno seperti menjawab harapan Huijtink. Di atas podium, di lapangan Ende, Sukarno berkata:

_"Ketika saya berada di Ende tahun 1934 saya berkenalan dengan seorang pater yang bernama Huijtink. Adakah pater tersebut di antara saudara-saudara ?"_ 

Huijtink mengangkat tangan. Sukarno memintanya maju ke podium.

_"Dulu, aku datang ke Ende sebagai tahanan dan orang buangan dan Pater Huijtink banyak sekali membantuku. Sekarang, aku kembali ke Ende sebagai presiden. Apa yang Pater Huijtink minta dari presiden ?"_ kata Sukarno.

Huijtink menjawab cepat : _"Tuan Presiden, saya tidak meminta apa pun yang lain. Saya hanya punya satu keinginan: menjadi warga negara Indonesia."_

Sukarno spontan menanggapi permintaan Huijtink : _"Sejak saat ini saya sebagai Presiden Republik Indonesia memutuskan untuk memberikan kewarganegaraan kepada Pater Huijtink. Hal-hal yang menyangkut urusan administratif akan diatur di kemudian hari."_

Huijtink akhirnya tercatat sebagai warga negara Indonesia dan mengabdikan hidupnya sebagai pastor di Ende. Ia meninggal dan dimakamkan di sana juga.

Selain Huijtink, dalam otobiografinya, Sukarno juga mengatakan belajar agama Kristen kepada Frans Van Lith, seorang imam Yesuit asal Oirschot, Belanda, yang meletakkan dasar karya Katolik di Jawa.

_"Kupelajari agama Kristen pada Van Lith. Aku terutama menaruh perhatian pada Khotbah di Atas Bukit. Inspirasi Yesus menyemangati orang‐orang syahid yang mula‐mula, karena itu mereka berjalan menuju kematiannya sambil menyanyikan Zabur pujian untuk‐Nya, karena mereka tahu : Kami meninggalkan Kerajaan ini, akan tetapi kami akan memasuki Kerajaan Tuhan."_ 

_"Aku berpegang teguh pada itu. Aku membaca dan membaca kembali Injil. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak asing lagi bagiku. Aku seringkali mengulang mempelajarinya. Kemudian aku membaca Al Quran."_

Peran Frans Van Lith sangat besar dalam perkembangan agama Katolik di sekitar Jawa Tengah seperti Semarang dan Magelang. Ia juga seorang tokoh pendidik, yang mendirikan sejumlah sekolah Katolik untuk pribumi.

Pada tahun 1911 dibuka secara resmi seminari (sekolah calon pastor) pertama di Indonesia. Satu lulusan di antaranya adalah Soegijapranata, yang kemudian menjadi Uskup Keuskupan Agung Semarang--- Uskup pertama pribumi.

Soegija sangat dekat dengan Sukarno. Ketika Revolusi Indonesia berkecamuk, Soegija menggalang kekuatan umat Katolik untuk mendukung penuh kemerdekaan Indonesia. Semboyannya yang terkenal adalah 100% Katolik, 100% Indonesia. 

Saking dekat secara emosional, Sukarno tak rela Soegija yang meninggal di Belanda pada 22 Juli 1963 dimakamkan di sana. Sukarno ingin Soegija dimakamkan di Indonesia. Jenazah pun segera dibawa pulang. Setahun berikutnya, Sukarno mengangkat Soegija sebagai pahlawan.

Sekolah gagasan Frans Van Lith juga melahirkan tokoh penting Indonesia lain, sebutlah Ignatius Joseph Kasimo yang merupakan pendiri Partai Katolik Indonesia. Kasimo adalah bagian pelopor kemerdekaan, yang menjadi menteri beberapa kali dalam pemerintahan Sukarno.

Dan, seperti itulah, ide kebangsaan Sukarno tentang 'Bhineka Tunggal Ika' akhirnya memang diterima dunia -- -tak terkecuali oleh Vatikan, pusat gereja Katolik. Sukarno tercatat menerima tiga medali kehormatan tertinggi dari Vatikan.

Medali pertama diterima pada 13 Agustus 1956 dari Paus Pius XII. Yang kedua dari Paus Yohanes XXIII, pada 14 Mei 1959. Ketiga kalinya, pada 12 Oktober 1964, Paus Paulus VI yang menyematkannya. 

Pada kunjungan terakhirnya ke Vatikan Sukarno bahkan dibuatkan perangko khusus dan dihadiahi lukisan mosaik Castel san Angelo Vatican.

_"Aku seorang Islam yang hingga sekarang telah memperoleh tiga buah medali yang tertinggi dari Vatikan. Bahkan presiden (Katolik) dari Irlandia pun mengeluh padaku bahwa ia hanya memperoleh satu,"_ kata Sukarno.
#

Tuhanku..
Engkau berdiam di bait kudusMu
Sorot mataMu mengamati umatMu
Engkau menguji semua umatMu
Engkau selalu mencintai umatMu

Engkau mengasihi keadilan selalu
KasihMu bersinar setiap waktu
Kuberharap akan memandang wajahMu
Pada saatnya berada di rumahMu

Amin
#



No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.