2106062. Penabur dan Benih.

*Penabur dan Benih.*

Pada suatu malam, di salah satu ruang rumah duka di Jakarta, seorang perempuan _(relatif)_ muda mengatakan kepada saya, bahwa dia adalah salah satu murid saya di sekolah minggu pada tiga puluhan tahun yang lalu. Saya sempat terdiam dan beberapa saat baru tersenyum lebar dan memuji Tuhan yang telah menghantarkan dia menjadi prodiakones serta saya berterima kasih karena masih mengenali saya  Luar biasa, benih, Firman Tuhan telah berkembang dalam dirinya. Saya percaya ini semua kerja Roh Kudus yang menumbuhkan benih dalam dirinya. Saya hanya menabur dulu, puluhan tahun yang lalu, yang juga digerakkan Roh Kudus untuk berkarya di Sekolah Minggu selama beberapa tahun.

Bila saya hanya beberapa tahun di Sekolah Minggu, _(sekarang: Bina Iman)_ salah seorang teman perempuan saya yang saya ajak mengajar di sekolah minggu di paroki saya, _[sebelum saya mengundurkan diri karena sibuk terlibat mudika (Sekarang: OMK)]_ telah membangun sekolah minggu di parokinya di tahun berikutnya dan tetap aktif selama puluhan tahun ini sebagai salah satu pembina diparokinya. Luar biasa, benih, Firman Tuhan telah berkembang dalam dirinya. Saya percaya ini semua kerja Roh Kudus yang menumbuhkan benih dalam dirinya. Saya hanya mengajaknya aktif di kegiatan gereja katolik saat itu.

*Doa:*

_Air bersih menyegarkan binatang_

Air bersih membawa kehidupan 

Firman Tuhan halus mengundang

Mengundang diriku memberikan jawaban 

_Angin bertiup badanpun segar_

Angin juga menyebarkan benih tanaman

Semoga semakin banyak penabur

Menaburkan setiap benih Firman

Amin.