Tuesday, December 29, 2020

2012291. Sharing kisah menarik. Natal adalah kesempatan berbagi.

Kalender Liturgi 29 Des 2020
Selasa Masa Natal

PF S. Tomas Becket, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: 1Yoh 2:3-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Bait Pengantar Injil: Luk 2:32
Bacaan Injil: Luk 2:22-35


Bacaan I
1Yoh 2:3-11
Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:

Saudara-saudara terkasih,
inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah"
tetapi tidak menuruti perintah-Nya,
ia adalah seorang pendusta,
dan tidak ada kebenaran di dalam dia.
Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya,
di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna;
dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah.
Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah,
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Saudara-saudara kekasih,
bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu,
melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya.
Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.
Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu;
perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu;
sebab kegelapan sedang melenyap
dan terang yang benar telah bercahaya.
Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang,
tetapi membenci saudaranya,
ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
Barangsiapa mengasihi saudaranya,
ia tetap berada di dalam terang,
dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
Tetapi barangsiapa membenci saudaranya,
ia berada di dalam kegelapan
dan hidup di dalam kegelapan.
Ia tidak tahu ke mana ia pergi,
karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
R:11a
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.

*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,
menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!

*Kabarkanlah dari hari ke hari
keselamatan yang datang dari pada-Nya,
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

*Tuhanlah yang menjadikan langit,
keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya,
kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.


Bait Pengantar Injil
Luk 2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa,
Dialah kemuliaan bagi umat allah.


Bacaan Injil
Luk 2:22-35
Kristus cahaya para bangsa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat,
Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem
untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan,
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan:
"Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah."
Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,
yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.
Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,
yang menantikan penghiburan bagi Israel.
Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus,
bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah.
Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya
untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat,
Simeon menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
"Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini
pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu
yang dikatakan tentang Kanak Yesus.
Lalu Simeon memberkati mereka
dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
-- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --,
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Demikianlah Injil Tuhan. 
#

Ada sebuah kisah yang sedang 'trend' tentang pohon cemara hidup yang biasanya digunakan untuk pohon natal. _(biasanya di Eropa & Amerika dan daerah dingin saat musim Desember)_. 

Seorang Duda dengan ditemani remaja putrinya mencoba menjual pohon2 cemara di kompleksnya untuk mendapatkan dana untuk natal keluarga. Sang Duda/ bapak menawarkan pohon2 cemara kepada mereka yang lewat namun mereka menolak membeli karena situasi mereka yang sedang kecewa 'kepada Tuhan' pada tahun ini. Bahkan seorang wanita sempat mengeluarkan kata2 penolakan dengan ketus saat ditawarkan pohon cemara itu.

Sudah beberapa jam mereka menawarkan potongan pohon cemara hidup itu namun tidak satupun terjual. Sang bapak sudah kecewa karena dia tahu saat ini dia membutuhkan dana untuk makan di hari itu, memberi hadiah natal untuk putri tunggalnya yang disayanginya dan membayar sewa apartemen yang sudah lewat jatuh tempo _(Pemilik sudah memberi ultimatum/ peringatan akhir yang keras, bayar sewa apartemen tahun ini atau keluar dari apartemen murahnya)_

Sang Putri yang melihat kekecewaan bapaknya, berkata kepada bapaknya sambil menunjukkan foto kecil almarhum ibunya yang dijadikan kalungnya, "Mungkin ini kesempatan kita mengikuti saran ibu, natal adalah kesempatan berbagi."

"Maksudmu ?" Tanya sang bapak.

"Bapak berkata bahwa jika pohon ini tidak laku, maka pohon2 cemara ini menjadi pohon yang tiada berarti. Maka marilah kita berikan pohon2 cemara ini kepada tetangga2 kita yang belum memilikinya."

"Bagaimana mungkin, anakku. Tahukah kamu, saat ini, bapak tidak punya uang untuk makan hari ini, memberi hadiah natal untukmu, putri yang kusayangi dan untuk membayar sewa apartemen yang sudah lewat jatuh tempo."

"Bapak, kata Ibu, Natal adalah kesempatan berbagi."

Sang bapak terdiam sejenak lalu mengangguk kepalanya. Maka merekapun keliling membagikan pohon2 cemara itu kepada tetangga yang kiranya belum memilikinya. 

Alkisah ada 3 orang yang sangat bersyukur atas pemberian pohon cemara natal ini. Mereka adalah sepasang suami istri yang sedang kecewa dan depresi karena sang istri ternyata sakit kanker, lalu seorang ibu yang sedang dalam duka mendalam karena rindu akan anaknya yang baru meninggal kecelakaan beberapa hari sebelum natal, juga seorang wanita yang sedang galau karena perkawinannya diambang perceraian.

Pohon2 cemara natalpun sudah habis dibagikan dan sang bapak beserta putrinya kembali pulang ke apartemennya. Sang Bapak walau nampak senang namun tetap kuatir untuk masalahnya.

"Kenapa bapak tersenyum 'kecut' seperti terasa banyak pikiran ?" Tanya sang putri sambil tersenyum.

"Pohon cemara sudah tak ada lagi. Bagaimana kita makan hari ini, karena bapak tak ada uang lagi ?"

Tiba2 terdengar ketukan pintu, sang bapak membukakan pintu dan melihat sepasang suami istri yang baru diberinya pohon cemara natal.
"Kami hanya ingin memberikan makanan yang kami buat, semoga berkenan menerimanya," kata suami isteri itu.

Sang Bapak tampak berkaca2 matanya, "Tahukah anda berdua betapa kami sangat berterima kasih karena kami belum memiliki makanan untuk malam natal ini."

Sang Putri tampak senang dan katanya, "Bapak, kita memiliki makanan untuk hari ini."

"Ya. Namun saya minta maaf, karena tidak bisa memberikan kado untukmu, putriku."

Tiba2 terdengar ketukan pintu, sang bapak membukakan pintu dan melihat seorang ibu yang baru diberinya pohon cemara natal.
"Maukah putrimu menerima rajutan baju baru yang sebenarnya saya buat untuk putri saya, namun saat ini putriku sudah meninggal ?"

Sang Bapak tersenyum lebar dan dengan cepat berkata,  "Tahukah anda, betapa saya sangat berterima kasih kepada kemurahan hatimu karena saya belum memiliki hadiah natal untuk putriku ini."

Sang Putri tampak senang karena ternyata rajutan baju itu sangat cocok dengan ukurannya dan warnanya juga favoritnya.
"Bapak, ternyata Tuhan baik, memberikan hadiah natalmu melalui ibu yang baik itu."

"Ya. Puji Tuhan. Namun saya belum memiliki dana untuk bayar sewa apartemen kita ini." Kata sang bapak dengan lemas walau wajahnya tampak agak tenang & pasrah.

Tiba2 terdengar ketukan pintu, sang bapak membukakan pintu dan melihat sang pemilik apartemen.

"Bapak, sesuai kesepakatan ini sudah waktunya, anda membayar sewa apartemen ini atau anda & keluarga harus meninggalkan apartemen ini, " kata pemilik apartemen dengan tegas.

Baru saja kalimat itu selesai diucapkannya, datanglah sang wanita, yang baru diberinya pohon cemara natal. "Oo, rupanya anda yang menyewa apartemen kami," terdengar suara wanita itu dengan terkejut.
"Suamiku, ini adalah bapak dan putrinya yang kuceritakan tadi, kebaikannya untuk berbagi kebahagiaan natal telah menguatkan kembali hubungan kasih keluarga kita." Kata sang wanita kepada suaminya, sang pemilik apartemen.

Sang suami tampak tersenyum melihat kebahagiaan sang wanita, sambil memegang tangan istri yang dikasihinya, dia berkata, "Bapak, saya anggap telah menerima pembayaran sewa apartemen bapak untuk tahun ini." Sambil tangannya menyobek surat tagihannya dan mengangguk kepalanya sambil tersenyum.
"Kami pamit dulu. Terima kasih."

"Terima kasih." Kata sang bapak sambil tersenyum dan mengangguk kepalanya dengan dalam.

"Bapak, kita harus bersyukur bahwa semua masalah kita sudah selesai pada hari ini. Marilah kita makan sekarang, kata sang putri kepada ayahnya sambil tersenyum lebar.

"Ya. Puji Tuhan. Terima kasih ya putriku atas saranmu untuk mengingat pesan ibumu, natal adalah kesempatan berbagi."


*DOA:*

Bapa, kubersyukur dan berterima kasih atas kasihMu yang sungguh luar biasa dan Engkau memberikan kami hidup yang cukup pada saat ini. Kami mau percaya dan beriman dengan teguh kepadaMu. Utuslah Roh Kudus agar saya dapat melakukan perintahMu sesuai dengan kehendakMu yang selalu pasti terbaik bagi kami, seperti Simeon dan Hana. Dalam kasih Tuhan Yesus, sang terang, saya berdoa kepadaMu dengan penuh rasa haru dan syukur di minggu natal ini
Amin.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.