Tuesday, January 9, 2018

Bacaan Liturgi 09 Januari 2018 Hari Biasa, Pekan Biasa I. Bersama Yesus Kalahkan Iblis. SAMUEL.

Bersama Yesus Kalahkan Iblis.

SAMUEL.

*  Bacaan Liturgi 09 Januari 2018. Hari Biasa, Pekan Biasa I.

#


MUSUH tidak akan membiarkan anda lenyap ke dalam kerajaaan Tuhan

  tanpa ada usaha untuk merebut anda kembali

*C.S. Lewis*

#


*Bersama Yesus Kalahkan Iblis*

ROH jahat yang merasuki orang yang hadir di dalam rumah ibadat, mengenali Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah.

Ia tidak menyukai kehadiran Yesus, namun apa daya, ia tidak memiliki kekuatan untuk menolak perintah Yesus. Hardikan Yesus membuatnya takluk sehingga ia pun keluar dari tubuh orang yang dirasukinya.

Pertempuran rohani antara yang baik melawan yang jahat selalu terjadi di setiap saat. Tiada seorang pun yang luput daripadanya.

Meskipun kita rajin ke gereja, aktif dalam kegiatan rohani, kita tidak terbebas dari gangguan iblis, yang senantiasa mencari cara untuk menyelinap masuk kedalam pikiran dan hati kita, untuk menjerat dan menyeret kita ke dalam perangkap dosa.

Hendaknya kita selalu bersikap waspada, jangan lengah sedikit pun. Setia bersekutu dengan Yesus, jalin relasi yang erat denganNya, dan perkenankan Ia berkuasa di dalam diri kita.

KehadiranNya akan menerangi seluruh pikiran dan lubuk hati kita, mengusir setiap pikiran dan niat jahat yang muncul.

Bersama Dia dan bersatu denganNya, kita dimampukan untuk mengatakan TIDAK kepada setiap hal yang tidak berkenan di hatiNya.

#


Bacaan Liturgi 09 Januari 2018

Hari Biasa, Pekan Biasa I


Bacaan Pertama
1Sam 1:9-20
Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel.
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:


Sekali peristiwa
setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo,
berdirilah Hana, isteri Elkana,
sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci Tuhan.
Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan
sambil menangis tersedu-sedu.
Kemudian Hana bernazar, dan berseru:
"Tuhan semesta alam,
jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini,
dan tidak melupakan hamba-Mu ini,
tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki,
maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan
untuk seumur hidupnya.
Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."


Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan,
dan Eli mengamat-amati mulutnya.
Oleh karena Hana berdoa dalam hati
dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak,
sedangkan suaranya tidak kedengaran,
maka Eli menyangka Hana itu mabuk.
Eli lalu berkata kepadanya,
"Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk?
Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu."

Tetapi Hana menjawab, "Bukan, tuanku,
aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan.
Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati.
Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan.
Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila,
karena besarnya cemas dan sakit hatiku,
aku berdoa demikian lama."
Maka Elia berkata kepada Hana,
"Pergilah dengan selamat,
dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu
apa yang engkau mohon dari pada-Nya."

Maka berkatalah Hana,
"Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu."
Maka keluarlah Hana.
Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi.

Keesokan harinya
Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi.
Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan,
lalu pulang ke rumahnya di Rama.
Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya,
Tuhan ingat kepadanya.
Maka setahun kemudian mengandunglah Hana,
dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Anak itu diberinya nama Samuel,
sebab katanya: "Aku telah memintanya dari Tuhan."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur
1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd
R:1a
Hatiku bersukaria karena Tuhan, penyelamatku.


*Hatiku bersukaria karena Tuhan,
aku bermegah-megah karena Allahku.
Mulutku mencemoohkan musuhku,
aku bersukacita karena pertolongan-Mu.

*Busur para pahlawan telah patah,
tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan.
Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah,
tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat.
Orang yang mandul melahirkan tujuh anak,
tetapi orang yang banyak anaknya menjadi layu.

*Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan,
Ia berkuasa menurunkan ke alam maut
dan mengangkat dari sana.
Tuhan membuat miskin dan membuat kaya,
Ia merendahkan, dan meninggikan juga.

*Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu,
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan,
dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
1Tes 2:13
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia,
melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai sabda Allah.


Bacaan Injil
Mrk 1:21b-28
Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu malam Sabat
Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum
dan mengajar di sana.
Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa,
tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Dalam rumah ibadat itu
ada seorang yang kerasukan roh jahat.
Orang itu berteriak,
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?
Engkau datang hendak membinasakan kami?
Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah."

Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya,
"Diam, keluarlah dari padanya!"
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu,
dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
Mereka semua takjub,
sehingga mereka memperbincangkannya, katanya,
"Apa ini? Suatu ajaran baru?
Guru ini berkata-kata dengan kuasa.
Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya."
Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus
ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.

Demikianlah sabda Tuhan.

#


Mutiara Iman

*SAMUEL*

9 Januari 2018

_"Ia menamai anak itu Samuel"_
(1Sam 1:20)


Lectio
1 Sam 1:9-20; MT 1 Sam 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk 1:21b-28

Ketika berekreasi ke Dufan, Slamet memarahi anak-anaknya bahkan hampir memukul, karena mereka menangis minta dibelikan pizza.
Lalu dia pun bergegas pergi menjauh untuk menenangkan diri. 


Ketika sedang menenangkan diri, ia melihat seorang Bapak yang sedang memberi makan anaknya yang tuna grahita, sambil sesekali mengajaknya bermain. Selesai makan, bapak itu mengajak anaknya membuat TANDA SALIB dan berdoa. Lalu
Slamet mendekati Bapak itu dan bertanya :
"Wah bapak begitu menyayangi anaknya ya?"
Jawab Bapak itu :
"Saya dan isteri telah lama memimpikan memiliki anak. Setelah 10 tahun berdoa, TUHAN mengabulkan doa kami. Kami sangat bersyukur kepada-Nya atas anak yang telah diberikan-Nya ini dan kami sangat menyayanginya."


Mendengar itu Slamet meneteskan air mata, lalu pergi ke tempat anaknya yang sedang makan Pizza lalu memeluk dan menciumi mereka. Salah satu dari mereka bertanya :
"Mengapa Papa menagis?"
Slamet tidak menjawab dan hanya terus mendekap anak-anaknya itu.

Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya :
"Aku telah memintanya dari pada Tuhan."

Setiap DOA dan PERMINTAAN dari HATI berkenan kepada TUHAN.

Oratio
Hatiku bersukaria karena Tuhan, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh-Nya. Amin

Missio
_Marilah kita menyayangi setiap apa yang Tuhan berikan pada kita._


*Have a Blessed Tuesday.*

Mutiara-Iman.org

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.