Tuesday, December 5, 2017

ORANG KECIL DAN SEDERHANA. SabdaNya. "Dei Sapientiam" Hikmat Allah .

" ORANG KECIL DAN SEDERHANA"

Bacaan Liturgi 05 Desember 2017

Selasa Pekan Adven I
Bacaan Pertama Yes 11:1-10 Mazmur 72:2.7-8.12-13.17
Bacaan Injil Luk 10:21-24.

Injil Lukas 10:21b menulis.

"Aku bersyukur kepadaMu Bapa Tuhan langit dan bumi, karena Engkau menyembunyikan semua hal ini bagi orang bijak dan orang pandai, dan Engkau nyatakan kepada orang-orang-orang kecil."


Dalam Injil hari ini, Yesus mengungkapkan rasa syukur dan gembiraNya karena Allah membuka kebenaranNya untuk orang-orang sederhana. Orang kecil dan sederhana adalah mereka yang menghayati iman secara sederhana. Mereka adalah orang yang telah terbiasa hidup untuk keluarganya. Mereka biasa menderita untuk orang-orang yang dicintainya. Tidak jarang orang kecil dikorbankan untuk kepentingan para pemimpin atau penguasa. Orang kecil yang biasa dikurbankan inilah yang lebih cepat mengerti arti berkorban karena mereka sering hidup bukan untuk diri sendiri. Mereka hidup penuh kerendahan hati dan kepercayaan kepada Allah.


 Bacaan hari ini memberi inspirasi kepada kita tentang arti kemurahan hati dari orang yang sederhana. Kerelaan memberi dan saya yakin memberi dari kekurangan dan keterbatasan menunjukkan kepada kita betapa orang kecil memiliki iman dan keyakinan yang dalam. Ia mengerti arti berbagi dan peduli untuk sesama. Ia tidak berteori, ia tidak berorasi, namun ia memberi apa yang ada dalam dirinya untuk sesamanya. Orang-orang kecil yang sederhana inilah kiranya yang akan terlebih dahulu menemukan surga.

Tuhan, ajarilah aku agar aku dapat melihat dan mengenal segala kebaikanMu melalui peristiwa kecil dan sederhana dalam hidupku. Amin.
Met Hari Selasa

#


SabdaNya 

Selasa  05 - 12 -17

Yes 11 : 1-10                     

Luk 10: 21-24

Shalom,
Kristus bersyukur karena semuanya disembunyikan Allah bagi orang bijak dan pandai, tetapi dinyatakan (dibuat menjadi nyata) kepada orang yg kecil.
Para ahli Taurat sangat tahu bahwa Mesias akan lahir kedunia. Tetapi mereka mempunyai gambaran tersendiri tentang apa dan bagaimana Juru Selamat akan datang, sehingga ketika Kristus lahir sebagai seorang Bayi lemah dari keluarga tukang kayu sederhana di Nazareth, mereka menolak untuk percaya. Ketika Kristus mengajar dg penuh khidmat dan membuat mujizat2, mereka mengatakan Dia melakukannya dg kuasa setan, sedangkan orang2 'kecil' yg disembuhkan, dapat mengalami  kasih Allah dan me muji2 kebaikanNya.


Kekeliruan karena kesombongan rohani ini, bukan hanya dilakukan para ahli Taurat ribuan tahun yg lalu. Sesungguhnya sampai saat inipun hal seperti ini terus terjadi.
Orang yg merasa bijak dan pandai mempunyai gambaran sendiri tentang Allah, tentang apa dan bagaimana  yg harus dilakukanNya dalam menghadapi suatu persoalan. Akibatnya ketika Allah mempunyai kebijaksanaan yg jauh diatas kemampuan mereka untuk berpikir, mereka akan mengatakan Allah belum/ tidak menjawab doa mereka atau terus menerus mengeluh mencari dimana dan kemana Allah. 


Sedangkan orang yg merasa dirinya kecil/ tidak berdaya, memilih untuk percaya dan taat kepada Allah. Mereka percaya bahwa dalam segala hal Tuhan bekerja untuk kebaikan mereka (Rm 8:28), sehingga sekalipun tidak mengerti tetapi tetap percaya bahwaTuhan pasti mendengar doa mereka dan tidak akan membiarkan mereka sendiri tanpa bela.
Dg kepercayaan seperti inilah pada saatnya mereka akan mengerti betapa sempurnanya rancangan Allah didalam hidup mereka.


Jadi sesungguhnya bukan Allah yg menyembunyikan bagi orang yg pandai dan bijak. Dia mencintai dan menerangi semua orang dg terang yg sama, seperti matahari yg memberi kehangatan dan terang kepada semua orang tanpa mem beda2 kannya.Tetapi sikap kitalah yg banyak menentukan apakah kita mau dimampukan Allah melihat kebijaksanaan2Nya atau tetap berkeras dg pemikiran sendiri

'Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak ada seorangpun yg tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yg kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu'         

 (Luk 10: 22).


Didalam kasih, Kristus ingin agar semua orang mengenal dan taat kepada Bapa. Tetapi persoalannya justru apakah kita sungguh mau mengenal Bapa, mau masuk didalam rancanganNya yg sempurna?


Yesaya bernubuat bahwa ketika Mesias datang, Dia akan membawa kedamaian kedalam dunia ini. Kedamaian ini digambarkan Yesaya dg situasi dimana serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring disamping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumpiut ber sama2 dan seorang anak kecil akan menggiringnya (Yes 11: 6). 

Kita semua tahu bahwa domba adalah santapan yg paling disukai serigala, bahwa kambing adalah makanan lezat untuk macan tutul. Situasi damai yg digambarkan Yesaya itu hanya dapat terjadi kalau serigala dan macan tutul mau berubah, mau menahan diri untuk tidak lagi memakan hewan yg lebih lemah.


 Damai didunia ini akan terjadi kalau mereka yg lebih kuat, lebih berkuasa, lebih kaya dlsb tidak menjadikan orang2 yg lebih lemah, lebih membutuhkan pertolongan dan lebih miskin untuk diperas, diperdaya dan dimanfaatkan se habis2nya untuk kesenangan dan kebanggaan diri sendiri. 


Sebaliknya domba dan kambing juga harus mau berubah untuk menghilangkan kecurigaan untuk dijadikan santapan bagi serigala dan macan tutul. Mereka yg lebih lemah harus menghilangkan segala iri, dengki dan sikap selalu curiga kepada orang2 yg lebih kuat, khususnya mereka yg berbeda dg diri kita, baik dari agama yg dianut, suku bangsa dlsb.


Allah tidak mendatangkan kedamaian begitu saja diatas dunia ini, tetapi Dia ingin kita mau berubah, mau mengenal, percaya dan menjadi pelaku2 FirmanNya. "Tidak ada yg akan berbuat jahat atau yg berlaku busuk diseluruh gunungKu yg kudus,sebab seluruh bumi penuh dg pengenalan akan Tuhan, seperti air laut menutupi dasarnya" (Yes 11:9).

 Seperti anak singa yg mau makan rumput (bukan seperti biasanya makan daging mentah), kecenderungan kita untuk me ngejar nafsu2 duniawi harus diubah menjadi keinginan untuk melakukan apa yg baik dihadapan Allah.

Didalam masa Advent ini, marilah kita semakin meneguhkan diri untuk mau berubah, mau bertobat dan menyalibkan segala bentuk kedagingan yg melekat didalam diri kita. Dg demikian kita tidak menjadi orang yg hanya ber seru2 kepada Tuhan agar damaiNya terjadi dimuka bumi ini tetapi kita sendiri tidak mau berubah dan berusaha. Kedamaian itu digambarkan Yesaya ada diatas gunung Allah. Dg demikian semua orang yg mau mengalaminya, harus berjuang dan berusaha untuk mendakinya.
Gbu all n hv a blessed Tuesday.

#


*Selasa, 05 Desember 2017*
*Pekan Adven I*

¤ Yes 11:1-10
¤ Mzm 72:2,7-8,12-13,17
¤ Luk 10:21-24
*"Dei Sapientiam"*
~ Hikmat Allah ~

  
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, kita diajak untuk peduli dan membersihkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus yang adalah _'Sabda'_ yang telah menjadi manusia, supaya kita mampu mengenalNya karena sama-sama sebagai manusia.
 
   Adapun ajakan ini meliputi:
1. *Memohon hikmat Allah*
2. *Hidup dalam hikmat Allah*


Dengan demikian kita akan mengalami kedamaian dan sukacita dari Allah di masa adven ini, karena kedatangan Yesus sebagai Raja Damai & Juru Selamat bagi kita.

1. *Memohon hikmat Allah*
   Kita perlu _memohon hikmat Allah_ agar diberikan pemahaman yang benar dan sesuai dengan kebenaran Allah; dengan mengetahui mana yang menjadi prioritas utama antara belajar menggali kebenaran Allah di Alkitab atau dengan belajar menggali pengetahuan yang dipengaruhi sudut pandang dunia.

   Disinilah kita diajak untuk memahami apa yang dimaksud Yesus dengan _*orang kecil*_ , _*orang bijak*_ dan _*orang pandai*_.

_*Orang kecil*_ adalah orang yang rendah hati dan yang mau menyerahkan dirinya kepada Allah artinya ia mengandalkan Allah dan ia mau dibentuk seturut kehendak Allah.

_*Orang bijak*_ dan _*orang pandai*_ adalah orang yang mengklaim dirinya sudah tahu ini-itu dan merasa dirinya sudah benar dan bijaksana menjalani hidup ini berdasarkan kepandaiannya dan konsep kebijaksanaan yang ada pada dirinya.

2. *Hidup dalam hikmat Allah*
   Kita perlu rendah hati _hidup dalam hikmat Allah_ dengan menerima Yesus sebagai Mesias.

   Disinilah kita diajak untuk membuka hati  sehingga Roh Allah menguasai seluruh hati dan diri kita, yakni : Roh hikmat dan pengertian; Roh nasihat dan keperkasaan; Roh pengenalan dan takut akan Allah; Roh kesalehan.

Dengan demikian hidup kita dikuasai oleh Allah.

   Saudaraku, biarlah kedatangan Yesus ke dalam hati kita akan membebaskan kita dari keterikatan dosa.
  
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga dengan kuasa RohNya. Amin.

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.