Tuesday, September 20, 2016

RenHar. Selasa. 20 Sep. 2016.

KITA telah menerima Sakramen Baptis,
  masuk ke dalam pelukan Gereja,
  serta menerima kehormatan disebut sebagai umat Kristiani.

Tetapi,
  apa gunanya semua itu
   jika kita hanya Kristen dalam nama
     dan tidak dalam kenyataan?

*St. Andreas Kim Taegon*


*


⭕Mutiara Iman

*IBUKU DAN SAUDARAKU*

20 September 2016

_"Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan melakukannya"_
(Luk 8:21)

Lectio
Ams 21:1-6,10-13; Mzm 119:1,27,30,35,35,44; Luk 8:19-21.

Chris adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kedua orangtuanya berjualan sayur di pasar.

Suatu malam ibunya, Paula berkata :
"Chris, sepertiny kamu tidak bisa meneruskan sekolah, kecuali kamu bisa mendapat bea siswa. Ibu hanya mampu menyekolahkan kakakmu dan adikmu."

Chris adalah seorang gitaris dan singer di OMK parokinya, sehingga ia sering menghabiskan waktunya di gereja atau pelayanan di paroki lain.

Tiga tahun kemudian, ketika Chris sudah SMA, ia menjadi WL di suatu KRK dan banyak orang menyukainya. Setelah acara berlangsung, Thomas salah satu panitia bertanya :
"Dengan bakatmu yang luar biasa di musik, ke manakah kamu mau kuliah?"

Chris yang tadinya gembira, tiba-tiba tertunduk dan berkata :
"Saya tidak akan kuliah. Orangtua saya tidak mampu."

Mendengar itu, Thomas berkata :
"Kamu harus kuliah Chris karena untuk masa depanmu! Nanti Om dan teman-teman lain akan menyelesaikan administrasinya!"

Mendengar itu Chris sangat gembira. Lalu ia pun segera memberitahu ibunya. Mendengar kabar bahagia itu, ibunya berkata :
"Kamu anak Tuhan, makanya banyak sekali "orangtua" yang menyayangimu."

Yesus berkata :
"Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan melakukannya."

Semua yang melakukan apa yang difirmankan Tuhan adalah saudara-saudari kita.

Oratio
Ya Tuhan, Sabda-Mu adalah jalan dan kehidupan kami. Amin.

Missio
_Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan mendengarkan Sabda Tuhan dan setia melakukannya._

*Have a Blessed Tuesday.*

*

SabdaNya.
Selasa  20 - 09 - 16.

Ams 21: 1-6,10-13.     Luk 8 :19-21

Shalom,
Bagi masyarakat Yahudi, ikatan persaudaraan sngt erat ttp persudaraan itu didasarkan atas pertalian darah. Kristus ingin persaudaraan yg erat itu diperluas, bkn hanya didasarkan atas ikatan darah ttp berdasarkn persatuan iman.

Kristus ingin agar kita yg mau mendengar n berusaha menjadi pelaku Firman bersatu padu shg menjadi suatu kekuatan yg lbh nyata untk mengubah dunia.

Didalam kasih persaudaraan kita dpt slg mengingatkan, krn dimata kebanyakan org, apa yg dilakukannya seakan semuanya sdh benar (Ams 21:2)

Didlm persaudaraan kitapun dpt saling membangkitkan semangat untk mau bekerja keras ttp bijaksana dlm mengatur wkt spy dpt mencukupi kebutuhan hdp  (Ams 21 :5)

Didlm persaudaraan kita dpt slg memberi nasehat, teguran atau bimbingan dg hati terbuka, tanpa curiga ada maksud untk dijatuhkan atau dipermalukan.

Didlm persaudaraan kita dpt slg peduli n slg menolong, krn Amsal mengingatkan : dia yg tuli terhadap teriakan org miskin (maksudnya, mrk yg sdg lemah, yg membutuhkan pertolongan) tdk akan didengar (oleh Tuhan n teman2nya) apabila dia sendiri yg berteriak (Ams 21:13).

Marilah dg jujur kita periksa diri, apakah selama ini kita tllh bersikap sbg saudara terhadap org2 disekitar kita?

Kalau Yesus Kristus yg Putera Allah mau merendahkan diri untk menjadi saudara bg kita, apakah kita masih layak merasa diri lebih tinggi, lebih hebat, lebih terhormat dibanding org2 disekitar kita, shg kita tdk mau bersikap sbg suadara terhadap mrk?

Gbu all n hv a blessed Tuesday.

*

St Andrew Kim Tae-gŏn and Companions, Martyrs.

Tuesday 20th September.
Luke 8:19-21.

Then his mother and his brethren came to him, but they could not reach him for the crowd. And he was told, "Your mother and your brethren are standing outside, desiring to see you."

  But he said to them, "My mother and my brethren are those who hear the word of God and do it."

Again Jesus reminds His disciples that to listen is not enough. Some people had no problem listening to Jesus. Their difficulty was in doing what Jesus said.

  The Pharisees, for example, listened to the reading of the Bible and very often we find them listening to the preaching of Jesus.

  You can listen to the Word of God as you listen to the rain falling. But it's not just about listening, it's about acting.

  Jesus Christ doesn't need spectators, but actors.

Our Lady was following Jesus and listening to Him.

  Apparently, that day there were so many people that His Mother had to wait outside.

  Someone mentioned Our Lady to Jesus and He used her example to teach a lesson: Mary listened to God's Word but she also did God's Will.

  When we pray we come to 'listen' to Him and to 'do' what He tells us to do.
Do I want to DO what Jesus wants?
When I pray, do I tell Jesus that He can count on me for whatever He wants me to do?

It's very comfortable to listen but not necessarily want to DO anything.

  The 'audience' of a  film never changes the script. We have to be ready to give everything to God.

  There is the story of a hen and a pig who lived together on a farm. The hen suggested giving a surprise to the farmer: 'Why don't we give him something special for breakfast today?' she asked 'We could give him fried eggs and bacon'.

  But the pig wasn't very enthusiastic about the idea. 'It's not fair' said the pig, 'You only lay the eggs, but I have to commit my life for his breakfast!'
And the pig was right. The hen only had to co-operate laying eggs; the pig however had to die to produce the bacon.

  Some Christians are happy co-operating, giving some time or some things to God, but not their lives. They are spectators but they are not willing to give their lives in the fulfilment of the Will of God.

Mary, Virgin Most Faithful, teach me to listen and to obey the Word of your Son.

*

Tips of the day: day 1470.

Ada banyak orang memberi hanya didasarkan pada untung-rugi.
Royal ketika memberi kepada orang yang dekat dan berjasa, royal saat bersosialisasi dengan teman, tetapi mungkin sulit memberi ketika hal itu tidak terkait langsung dengan kesenangan kita.Kalau memberi yang dikenal saja susah, apalagi membantu orang yang tidak dikenal.

Soal dikenalpun ada tingkatannya. Bukan didasarkan dari siapa yang paling membutuhkan, tapi lebih pada kedekatan.

Apa yang membuat seseorang mampu memberi dengan sukacita adalah kesadaran akan kasih karunia yang dianugerahkan Tuhan.

Mereka boleh saja miskin harta, namun kaya dalam kemurahan hati."Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka." (2 Korintus 8:2-3).

Selamat pagi sahabat, have a blessed day!

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.