Saturday, September 17, 2016

RenHar. 17 September 2016. Menabur Benih Firman.

TUHAN telah menanam benih iman di dalam hati kita,
  yang harus kita lakukan adalah:
    menyiramnya dengan doa,
    menyuburkannya dengan firmanNya
    dan mengolahnya dengan banyak kasih.



*


Mutiara Iman

BUAH DALAM KETEKUNAN
17 September 2016

"..menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Luk 8:15)

Lectio:
1 Kor 15:35-37,42-49; Mzm 56:10,11-12,13-14; Luk 8:4-15

Rini adalah Oma yang selalu rajin mengikuti Ekaristi.
Suatu pagi setelah mengikuti Ekaristi, ia berhenti di suatu warung untuk sarapan.

Ketika sedang sarapan, seorang ibu bernama Erna yang membawa KS menegornya sambil berkata:"Ibu habis ikut misa ya?"

"Iya betul. Kalau Ibu?" Tanya Rini.

"Oh, tiap hari ikut misa ya? Sudah berapa lama? Kalau saya mau ikut PA di rumah pemilik warung ini" jawab Erna.

"Iya ini saya sudah misa tiap hari hampir 30 tahun. Sekarang anak-anak juga selalu misa harian. Ada satu anak saya menjadi Pastor" jawab Rini.

Mendengar jawaban nenek itu, Erna berkata:
"Wah 30 tahun. Kok bisa tahan begitu lama? Apa rahasianya?"

Rini menjawab:
"Ini adalah buah dari belajar tentang Sabda Allah. Memang perlu ketekunan untuk memahami, meresapi dan melaksanakannya"

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

Hati yang baik dan ketekunan akan menghasilan buah bagi sesama.

Oratio
Ya Tuhan, tambahkanlah iman kami. Amin.

Missio
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan setia mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.

Have a Blessed Saturday.

*

SabdaNya.
Sabtu 17 - 09 - 16.

1 Kor 15 :35-37, 42-49.
Luk 8 :4-15.

Shalom,
Benih yg sama yg ditaburkan oleh penabur yg sama diwkt yg hampir ber samaan, dpt memberikan hasil yg sngt berbeda.

Apakah benih akan bertumbuh atau tidak n seberapa banyak benih akan menghasilkan buah, sngt bergantung pd kondisi tanah yg menerima benih.

Dlm perumpamaan ttg penabur, Kristus menggambarkan Allah sbg Penabur yg menaburkan benih kesegala jenis tanah, tnp mem beda2 kannya.

Yg membedakan hasilnya adlh sikap hati kita masing2.

Mendengar ttp tdk mau mengendapkan/ meresapkannya didlm hati sama spt membiarkan benih jatuh ketanah dipinggir jalan yg keras, yg dg mdh akan lenyap dimakan burung.

Mendengar Firman tanpa mau mempraktekkannya, sama dg membiarkan benih firman jatuh ditanah yg berbatu shg tdk dpt berakar.

Dg dmkn kepercayaan akan kebenaran firman akan goyah n hancur ketika godaan atau pencobaan dtg.

Mendengar firman tanpa menyingkirkan egoisme n materialisme yg ada didlm hati n pikiran, sama spt yg digambarkan Kristus sbg benih yg jatuh di semak berduri.
Suatu saat iman akan berbenturan dg cinta diri n cinta akan uang shg membuat kita limbung atau membuat iman tetap kerdil.

Seorg petani yg baik tentu tdk akan membiarkan bgt saja tanah yg akan ditaburkan benih.
Dia akan meng gemburkan tanah itu dg membajaknya, menjaga kecukupan air, memberi pupuk dlsb shg benih dpt bertumbuh dg baik.
Sikap spt inilah yg dikehendaki Allah dr kita.

Suatu usaha untk membuat benih Firman dpt bertumbuh dg baik n berbuah : buah roh didalam diri kita sendiri (Gal 5 : 22-23) n buah karya kasih yg  nyata yg berguna bg banyak org lain.

Benih yg ditanam, memberi kesan spt di- mati- kan krn dikubur didlm tanah.
Ttp benih itu tdk mati.
Alam akan membuat benih tetap hdp n suatu saat akan tumbuh diatas permukaan tanah dlm bentuk lain, berupa tanaman. Bkn lg berbentuk benih spt ketika ditanam.

Inilah yg dikatakan Paulus kepd umat di Korintus untk memberi gambaran ttg kehidupan dialam keabadian.
Dg kebangkitan bkn berarti kita akan hdp kembali dg tubuh jasmani spt saat ini.

'Dan yg engkau taburkan bknlah tubuh tanaman yg akan tumbuh, ttp biji yg tdk berkulit, spt biji gandum atau biji lainnya. Ttp Allah memberi kepdnya suatu tubuh (rohani) spt yg dikehendakiNya.
Ia memberikan kepd tiap2 biji, tubuhnya sendiri (1 Kor 15:37-38).

Tubuh rohani yg akan kita peroleh adalah tubuh yg men ekspresi kan apa yg kita lakukan dlm kehidupan didunia ini, dr kaca mata Allah yg bkn melihat hanya apa yg tampak ttp jg motivasi didlm diri kita.

Kedua bacaan hari ini mengambil hal2 sekitar pertanian untk memberi gambaran ttg iman n Allah.

Marilah kita mensyukuri setiap Firman yg dianugerahkan Allah kepd kita dg suatu perbuatan nyata : Mengendapkan firman dlm hati dg mencoba meng hayati nya, serta berusaha mempraktekkan apa yg diajarkan didlmnya.
Dg dmkn buah roh yg memberi kedamaian n kebahagiaan bg kita n untk org lain, dpt kita alami, baik saat ini didunia fana maupun dialam keabadian.

Gbu all n hv a blessed weekend.

*

St Robert Bellarmine.
Saturday 17th September.
Luke 8:4-15.

Jesus said in a parable:
"A sower went out to sow his seed; and as he sowed, some fell along the path, and was trodden under foot, and the birds of the air devoured it. And some fell on the rock; and as it grew up, it withered away, because it had no moisture. And some fell among thorns; and the thorns grew with it and choked it. And some fell into good soil and grew, and yielded a hundredfold."

The seed is the Word of God that was sown everywhere. The sower didn't choose to cast the seed in just a few places, but everywhere. He sowed bountifully and without calculating because he knew that the rain would eventually come, and if he had tried to avoid the paths, rocks and thorns, maybe an important part of the field wouldn't have received seed.

We are now sowers of the Word of God. With our Christian life, our prayer and our words, we bring the Good News to many people.
We shouldn't be held back, thinking that this or that person might or might not understand - God will rain down His grace on everyone and He certainly wants everyone to be saved.

A Mexican architect called Bosco Gutierrez was held hostage in 1990 for 257 days. His captors put him in a small cell; they masked their faces and never talked to him.
Being a good Christian, Bosco prayed a lot every day.
He had a dream one night when he saw himself in hell.
One of his masked captors in front of him was yelling:
"I am in hell because I was bad. Nobody told me I was wrong. And you... You are in hell because you didn't help me".

Bosco realized that his captors also had souls to be saved, so he started to pray especially for them.

At Christmas, he told them he wanted to pray together with them. They opened his door a little and he saw all  five captors ready to listen.
He then read the Christmas story from the Bible, talked to them about the love of God and prayed a decade of the Rosary.

At the end, one by one, they came forward and shook his hand. "Can you imagine the happiness inside my soul?" he said months later.

"It was the happiest Christmas I ever had."

Mary, Queen of the Apostles, help me to sow abundantly God's Word, so that It can reach out to everyone.

*

Tips of the day: 

day 1468 .


Banyak orang berebut untuk jadi nomor satu, tapi Saul berbeda. Pada awalnya ia tidak peduli dengan jabatan, malah dia memilih menyembunyikan diri.


Namun seiring waktu berjalan, hati Saul berubah. Ketika ia sudah merasakan bagaimana jadi raja, ia gila jabatan dan dengan segala cara mempertahankan kedudukannya.


Hati bisa berubah, bahkan gampang sekali berubah. Banyak orang memulai pelayanan dengan ketulusan, tapi akhirnya tidak lagi murni dalam melayani Tuhan. 


Banyak orang memulai kariernya dengan idealisme, namun ketika sudah mencicipi uang, materi dan ketenaran/kekuasaan begitu mudah motivasinya beralih.


Sesungguhnya kita semua tidak ada yang kebal dari godaan itu, karena itu mintalah kepada Tuhan untuk selalu menyelidiki hati kita supaya tetap tulus, murni dan sederhana.


Hidup boleh berubah, tapi hati tetap sama. 

"Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" 


TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang."" (1 Samuel 10:22).


Selamat pagi sahabat, 

  have a blessed weekend!

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.