Friday, August 26, 2016

*Jadi Orang Bijaksana*

MENANTI adalah pekerjaan yang membosankan, terlebih bila kita tidak tahu kapan giliran kita akan tiba.

Demikian pula dengan kehidupan kita, merupakan sebuah proses penantian yang panjang.
Banyak orang mengalami kegagalan karena mereka merasa jenuh dan lelah; dan pada akhirnya kesetiaan mereka pun menjadi luntur.

Kita harus terus menerus waspada dan mempersiapkan diri sebaik mungkin
  karena Tuhan datang pada saat yang tak terduga.
Jaga agar iman kita tetap bernyala, jangan sampai padam diterpa oleh godaan dan penderitaan.

Mari tekun membaca dan merenungkan firmanNya serta mewujudkannya dalam perbuatan kita sehari-hari.
Jangan pernah menunda untuk berbuat baik, memberi maaf dan melayani sesama.

Berjuang dengan sekuat tenaga untuk tetap setia hidup di dalam terangNya dan memancarkan kasihNya kepada sesama.

Semoga saat Ia datang, didapatiNya kita layak untuk ikut masuk ke dalam perjamuan abadi.


*


Bacaan Liturgi.

 26 Agustus 2016.
Jumat Pekan Biasa XXI.

Bacaan Pertama
1Kor 1:17-25
Kami memberitakan Kristus yang tersalib,
suatu sandungan bagi kebanyakan orang,
tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara,
Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis,
melainkan untuk memberitakan Injil;
dan ini pun bukan dengan hikmat perkataan,
supaya salib Kristus jangan sampai menjadi sia-sia.
Sebab pemberitaan tentang salib
memang suatu kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

Karena ada tertulis,
'Aku akan membinasakan hikmat orang-orang arif
dan melenyapkan kearifan orang-orang bijak.'
Di manakah terdapat orang berhikmat?
Di manakah si ahli Taurat?
Di manakah orang cerdik pandai dari dunia ini?
Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini
menjadi kebodohan?
Sebab hikmat Allah telah menentukan
bahwa dunia dengan hikmatnya tidak mengenal Allah.
Oleh karena itu Allah berkenan menyelamatkan mereka
yang percaya berkat kebodohan pemberitaan Injil.


Orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat.
Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib,
suatu sandungan bagi orang Yahudi,
Tetapi bagi mereka yang dipanggil,
baik Yahudi maupun bukan Yahudi,
Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah!
Karena yang bodoh dari Allah
lebih besar hikmatnya daripada manusia,
dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.

Demikianlah sabda Tuhan.


*

Mazmur
Mzm 33:1-2.4-5.10ab.11
R;5b
Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.


*Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar!
Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

*Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang kepada pada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

*Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa;
Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa.
Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya,
rancangan hati-Nya turun-temurun.

*


Bait Pengantar Injil
Luk 21:36
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu,
agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.


Bacaan Injil
Mat 25:1-13
Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari
Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya,
"Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis,
yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.


Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak.
Sedangkan yang bijaksana,
selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya.


Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang,
mengantuklah mereka semua, lalu tertidur.

Tengah malam terdengarlah suara orang berseru,
'Pengantin datang! Songsonglah dia!'
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya
lalu membereskan pelita mereka.
Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana,
'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.'


Tetapi yang bijaksana menjawab,
'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian.
Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.'

Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin,
dan yang sudah siap sedia
masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah.
Lalu pintu ditutup.


Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata,
'Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!'


Tetapi tuan itu menjawab,
'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.'

Karena itu, berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya."

Demikianlah Injil Tuhan.



*

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.