Tuesday, March 12, 2013

REN" Selasa, 12 Maret 2013. Maukah engkau sembuh ? Kepahlawan berasal dari hati.

Şε†ɪαƿ мαταнαяɪ τεявɪτ pαsτɪ мεмbεrίĸαπ нαяαpαи вαƍɪ ĸɪτα
ϋη†̥ϋк нɪԃυƿ ℓεвɪн Ъαɪĸ

ϳαηƍαη мεπγεяαн ϋη†̥ϋк мεиƍƍαƥαɪ нαяαpαи γαиƍ ℓεвɪн Ъαɪĸ

Τεταƿℓαн вεяυsαнα şεşυαɪ ԃεиƍαи ĸεмampuαπ ĸɪτα

ℓεвɪн Ъαɪĸ вεяυsαнα ώαℓαυƥυи ƍαƍαℓ,
ԃαяɪpαԃα ƍαƍαℓ ταπpα вεяυsαнα
;)
Selamat berlibur......
& Ťèt∂p Semangat.
______________

Renungan Harian
Rm. Antara.
KAJ
Selasa Prapaskah 4
12 Maret 13 :
http://bit.ly/Zq1Iuo
┣┫ɑppy Holidåy.....

_______________

Bacaan dari kitab nabi Yehezkiel.
= Yeh.47:1-9,12 =

Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.

Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Lalu ia berkata kepadaku:
"Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?"

Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.

Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
_______________
Inilah Injil Yesus Kristus menurut St.Yohanes.
= Yoh.5:1-3a,5-16.=

Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.

Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, ...

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya:
"Maukah engkau sembuh?"

Jawab orang sakit itu kepada-Nya:
"Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Kata Yesus kepadanya:
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Tetapi hari itu hari Sabat.

Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu:
"Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."

Akan tetapi ia menjawab mereka:
"Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Mereka bertanya kepadanya:
"Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"

Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya:
"Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."

Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.

Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
________________

Bob Butler kehilangan kakinya dalam sebuah ledakan ranjau darat di Vietnam tahun 1965. Ia kembali ke rumah sebagai pahlawan perang.

Dua puluh tahun kemudian, ia membuktikan sekali lagi bahwa kepahlawanannya berasal dari hati.

Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di sebuah kota kecil di Arizona, Amerika Serikat saat musim panas, ketika ia mendengar jeritan seorang wanita dari sebuah rumah di dekatnya.

Ia mulai menggulirkan kursi rodanya menuju rumah, tetapi semak-semak rimbun tidak bisa membuatnya masuk melalui pintu belakang. Lalu ia turun dari kursi rodanya dan mulai merangkak melewati sampah dan semak-semak.

"Aku harus ke sana," katanya. "Tidak peduli betapa sakitnya."

Ketika Butler tiba di kolam renang ada seorang gadis tiga tahun, Stephanie Hanes, tercebur ke dalamnya. Ia lahir tanpa lengan dan jatuh ke dalam air, padahal tidak bisa berenang. Ibunya berdiri berteriak panik. Butler terjun ke dasar kolam dan membawanya naik. Wajahnya membiru, tidak ada denyut, dan tidak bernapas.

Butler segera melakukan pernapasan buatan untuk mencoba membuatnya bernapas kembali. Sementara, ibu Stephanie menelepon paramedis, yang segera keluar memenuhi panggilannya. Karena tak berdaya, ia menangis dan memeluk bahu Butler.

Butler melanjutkan memberikan napas buatan, dan dengan tenang meyakinkan si ibu. Jangan khawatir, katanya.
"Saya sudah menjadi tangannya untuk keluar dari kolam renang. Kini, saya menjadi paru-parunya. Mari, kita bersama-sama membuatnya."

Beberapa detik kemudian gadis kecil itu batuk-batuk, sadar kembali, dan mulai menangis. Sang ibu langsung memeluk anaknya. Sambil berpelukan, ibu Stephanie bertanya kepada Butler bagaimana ia tahu kalau anaknya akan baik-baik saja.

"Saya tidak tahu," katanya. "Tapi ketika kaki saya meledak di medan perang, saya sendirian. Tidak ada seorang pun di sana yang membantu saya, kecuali seorang gadis Vietnam. Ia berjuang menyeret saya ke desanya, ia berbisik dalam bahasa Inggris yang terpatah-patah, 'Tidak apa-apa. Anda dapat hidup lagi. Saya akan menjadi kaki Anda. Bersama-sama kita buat itu.'

Kata-kata itulah yang membawanya harapan bagi jiwa saya dan saya ingin melakukan hal yang sama untuk Stephanie. "

Ada saat-saat ketika kita tidak bisa berdiri sendiri. Ada saat-saat ketika kita membutuhkan seseorang untuk menjadi kaki kita, tangan kita, teman kita.
[Merissa Tjia / Surabaya]
________________


God Bless All of You.





















































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.