Tuesday, March 12, 2013

REN" Selasa, 12 Maret 2013. Mata Melihat Hati Memandang. Kisah sang Semut.

"MAUKAH ENGKAU SEMBUH ?"
Yoh 5:1-16.

Sikap acuh tak acuh, tdk peduli, cinta pd diri sendiri, egoisme, mengabaikan org lain adalah penyakit manusia yg tak pernah sembuh.

Yesus mengajarkan kpd kita "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Injil hari ini pengalaman seorang yg sakit lumpuh selama 38 thn.
Ia berkata kpd Yesus, "Tuhan, tdk ada org yg menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, org lain sudah turun mendahului aku."

Hati Yesus tergerak penuh belas kasihan melihat si sakit. Kata Yesus kpdnya,
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Yesus pagi ini menunjukkan kpd kita tentang keterbukaan hati utk menolong dan sikap spontanitas.
Yesus mau mengatakan kpd kita bahwa ketika mata kita melihat, hati kitapun hendaknya ikut memandang.
Terkadang mata kita melihat banyak hal yg terjadi dlm kehidupan kita, namun hati kita tertutup rapat.


YUK
KITA MENELADANI YESUS DGN BELAJAR DARI TINDAKAN YESUS YG BERTINDAK SPONTAN, BERBELA RASA KPD SESAMA YG SAKIT, CACAT, PAPA MISKIN, MENDERITA & KEKURANGAN,
Gbu.
______________

Bacaan hari Selasa, 12 Maret
= Yoh.5:1-3a,5-16 =

Saudaraku,
Injil hari ini memberikan kepada kita sebuah inspirasi hidup yg sangat bagus. Terkadang, keegoisan diri membuat kita terjebak dalam diri kita sendiri. Orang lain dinomorduakan dalam hidup kita.

Kendati mata kita melihat orang lain dgn segala penderitaannya, namun kadang itu tak membekas di hati kita. Kita membutuhkan dukungan untuk bertindak namun kadang juga kita lalai dan terlambat.

YESUS hari ini menunjukkan kepada kita tentang keterbukaan hati untuk menolong dan sikap spontanitas dalam hidup. YESUS mau mengatakan kepada kita bahwa ketika mata kita melihat, hati kitapun hendaknya ikut memandang........

1 2 3........yes.........Gbu
_______________

Bacaan dari kitab nabi Yehezkiel.
= Yeh.47:1-9,12 =

Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.

Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Lalu ia berkata kepadaku:
"Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?"

Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.

Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
_______________
Inilah Injil Yesus Kristus menurut St.Yohanes.
= Yoh.5:1-3a,5-16.=

Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.

Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, ...

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya:
"Maukah engkau sembuh?"

Jawab orang sakit itu kepada-Nya:
"Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Kata Yesus kepadanya:
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Tetapi hari itu hari Sabat.

Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu:
"Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."

Akan tetapi ia menjawab mereka:
"Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Mereka bertanya kepadanya:
"Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"

Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya:
"Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."

Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.

Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
________________

SAAT YANG LAIN BERKATA TIDAK

Setiap manusia berhak bermimpi.
Setiap manusia berhak mewujudkan semua mimpi dan harapan yang mereka punya.
Untuk meraih sebuah mimpi, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Ada banyak rintangan yang menghambat saat meraih mimpi tersebut.

Ibarat seekor semut yang perjalanannya terhadang oleh gunung besar.
Bagi seekor semut pasti tidak mungkin bisa menyingkirkan gunung tersebut.
Hanya ada dua pilihan bagi semut itu, yaitu tetap melewati gunung itu dengan segala rintangan yang ada atau putar balik melewati jalan yang sama untuk kembali pulang.

Semut itu memilih untuk meneruskan perjalanannya.
Ada banyak serangga yang mengancam hidupnya, bahkan panas atau pun hujan tak menyurutkan langkahnya.
Sampai pada saatnya semut itu telah berada di balik gunung.
Semut itu telah berhasil mendaki gunung dan sekarang dia berada pada suatu tempat yang dulu sangat ia impikan.

Sama halnya dengan kita. Saat kita mempunyai impian dan harapan yang besar, maka kita harus memperjuangkannya.
Saat kita bertemu dengan rintangan, maka kita harus mampu melewati semua rintangan itu dengan baik.
Undanglah Yesus dalam setiap rencana dan pergumulan kita, karena apabila kita jatuh, maka masih ada Yesus yang akan menopang dan menguatkan kita.

Mungkin bagi orang lain, kita tidak mungkin bisa meraih mimpi-mimpi itu, namun bersama Tuhan, segala sesuatunya akan menjadi mungkin.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Allah kita.

Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil bagi-Mu!
________________


God Bless All of You.

























































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.