Selasa Pekan Biasa XXVI
PW S. Vinsensius a Paulo, Imam
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Ayb 3:1-3.11-17.20-23
Mazmur Tanggapan: Mzm 88:2-8
Bait Pengantar Injil: Mrk 10:45
Bacaan Injil: Luk 9:51-56
Bacaan I
Ayb 3:1-3.11-17.20-23
Mengapa orang malang diberi terang?
Bacaan dari Kitab Ayub:
Dalam kemalangannya, Ayub membuka mulut
mengutuki hari kelahirannya, katanya,
"Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku, dan malam yang mengatakan,
'Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.'
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir?
Atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
Mengapa ada pangkuan yang menerimaku?
Mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?
Andaikata semua itu tidak ada,
aku sekarang berbaring dan tenang.
Aku tertidur dan mendapat istirahat
bersama para raja dan para penasihat di bumi,
yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya;
atau bersama para pembesar yang mempunyai emas,
yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan,
seperti bayi yang tidak melihat terang?
Di sanalah orang jahat berhenti menimbulkan huru-hara;
di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.
Mengapa orang malang diberi terang
dan orang yang pedih hati dibiarkan hidup?
Mereka menantikan maut, yang tak kunjung datang;
mereka mengejarnya lebih daripada menggali harta terpendam;
bila mereka menemukan kubur,
mereka bersukaria dan bersorak-sorai dengan gembira.
Mengapa dibiarkan hidup orang yang tidak tahu mesti kemana?
Orang yang dikepung oleh Allah?"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 88:2-8
R:3a
Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.
*Ya Tuhan, Allah yang menyelamatkan daku,
siang hari aku berseru-seru,
dan pada waktu malam aku menghadap Engkau.
Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku.
*Sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka,
dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
Aku telah dianggap termasuk orang-orang
yang turun ke liang kubur;
aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
*Aku harus tinggal di antara orang-orang mati,
seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur,
yang tidak Kauingat lagi,
sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
*Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
Aku tertekan oleh panas murka-Mu,
dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku.
Bait Pengantar Injil
Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
Bacaan Injil
Luk 9:51-56
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga,
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk sebuah desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia,
karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata,
"Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit
untuk membinasakan mereka?"
Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka,
"Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan.
Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang,
melainkan untuk menyelamatkannya."
Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
Demikianlah sabda Tuhan.
dan orang yang pedih hati dibiarkan hidup?
melainkan untuk menyelamatkannya."
Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
Alkisah, suatu ketika Vincensius a Paulo berpikir, _"apa yang Tuhan kehendaki dari dirinya?" Perjumpaan dengan orang-orang miskin di Chatillon les Dombes dan kotbah di Gereja desa Folleville (1617) membuatnya tergerak untuk beralih dari _"hidup mencari penghasilan untuk diri sendiri" kepada *"hidup hanya untuk mengabdi Tuhan dan orang miskin".*_ Bimbingan rohani santo Fransiscus de Sales, Uskup Geneva, meneguhkannya untuk mengabdi Tuhan dalam diri orang-orang miskin dan telantar.
Alkisah, Vincensius a Paulo menghimpun beberapa kawan imam yang disebutnya "romo-romo CM" _(Congregatio Missionis atau Kongregasi Misi atau romo-romo Lazaris)_ pada tanggal 17 April 1625, yang bertugas mewartakan Sabda Tuhan di desa-desa yang tidak terlayani oleh imam. Sebab pada waktu itu, para imam umumnya lebih memilih tugas di kota daripada di desa. Sebab di kota, mereka mendapat penghasilan. Vincentius pernah berkata bahwa di Paris terdapat sepuluh ribu imam yang tidak berbuat apa-apa. Saat ini Kongregasi Misi memiliki anggota sekitar 4000 orang yang terdiri dari imam dan bruder dan tersebar di wilayah-wilayah Eropa, Afrika, Amerika Latin, Asia, dan Australia serta kepulauan pacifik. Seperti pendirinya, seorang CM mengenakan semangat Kristus, yang mewartakan Injil kepada orang-orang miskin. Semangat itu diterjemahkan dalam karya-karya pendidikan para calon imam (seminari), pendidikan awam, berkarya di paroki dan universitas, serta aneka karya pastoral di keuskupan-keuskupan.
Selain CM dan PK, Vincentius juga mendirikan Asosiasi Persaudaraan Cinta Kasih yang pada zaman itu (abad ke-17) anggota-anggotanya terdiri dari ibu-ibu bangsawan di Prancis. Di Indonesia, asosiasi ini disebut AIC (Asosiasi Ibu-ibu Cinta Kasih).
Dua hal kontribusi pembaruan Vincensius a Paulo yang menonjol :
- 1) Vincentius mengubah "wajah Gereja", dari Gereja yang memperhatikan orang-orang kaya kepada Gereja yang menyambut dan melayani orang-orang miskin; dan
- 2) Vincentius "merevolusi" Gereja Katolik dalam hal pendidikan seminari, pendidikan khusus bagi para calon imam.
Allahku yang menyelamatkan daku
Waktu malam aku menghadapMu
Biarlah doaku datang ke hadapanMu
Semoga hidupku menjalankan kehendakMu
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.