Monday, November 1, 2021

2111011. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Kalender Liturgi 01 Nov 2021
Senin Pekan Biasa XXXI
HR semua orang kudus
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Why 7:2-4.9-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
Bacaan II: 1Yoh 3:1-3
Bait Pengantar Injil: Mat 11:28
Bacaan Injil: Mat 5:1-12a

Bacaan I
Why 7:2-4.9-14
Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak
yang tidak terhitung jumlahnya;
mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa.

Pembacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat
muncul dari tempat matahari terbit.
Ia membawa meterai Allah yang hidup.
Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat
yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
katanya,
"Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon
sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami
pada dahi mereka!"


Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu:
seratus empat puluh empat ribu
yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Kemudian dari pada itu
aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak
yang tidak terhitung jumlahnya,
dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa.
Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba,
memakai jubah putih,
dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Dengan suara nyaring mereka berseru,
"Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta,
dan bagi Anak Domba!"


Dan semua malaikat berdiri
mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk
yang ada di sekeliling takhta itu.
Mereka tersungkur di hadapan takhta itu
dan menyembah Allah sambil berkata,
"Amin! Puji-pujian dan kemuliaan,
hikmat dan syukur,
hormat, kekuasaan dan kekuatan
bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"


Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku,
"Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu,
dan dari manakah mereka datang?
"
Maka kataku kepadanya,
"Tuanku, Tuan mengetahuinya!"
Lalu ia berkata kepadaku,
"Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar!
Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih
di dalam darah Anak Domba."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
R:6
Inilah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.

*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,
jagat dan semua yang diam di dalamnya.
Sebab Dialah yang mendasarkannya bumi di atas lautan,
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?
Orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan.

*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan
dan keadilan dari Allah, penyelamatnya.
Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.


Bacaan II
1Yoh 3:1-3
Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Pembacaan dari Surat pertama Rasul Yohanes:

Saudara-saudara terkasih,
Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,
sehingga kita disebut anak-anak Allah,
dan memang kita sungguh anak-anak Allah.
Karena itu dunia tidak mengenal kita,
sebab dunia tidak mengenal Dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih,
sekarang kita ini sudah anak-anak Allah,
tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata.
Akan tetapi kita tahu bahwa,
apabila Kristus menyatakan diri-Nya,
kita akan menjadi sama seperti Dia,
sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Mat 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu.



Bacaan Injil
Mat 5:1-12a
Bersukacita dan bergembiralah,
karena besarlah ganjaranmu di surga.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa
ketika melihat banyak orang yang datang,
Yesus mendaki lereng sebuah bukit.
Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya.
Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya,
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah orang yang berdukacita,
karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah
hati,
karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah kamu,
jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya,
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat;
bersukacita dan bergembiralah,
karena besarlah ganjaranmu di surga."

Demikianlah Injil Tuhan. 
#

"Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar!
Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih
di dalam darah Anak Domba."

#

Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,
sehingga kita disebut anak-anak Allah,..
#

Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

#

Kamis 14-Oktober-2021, sekitar jam 5 sore saat itu di depan sebuah bengkel mobil di BSD.

"Pak Leo ya ?" Sapa saya dengan hormat, berkata dengan memakai double masker. "Saya, Akhun, salah satu anggota keluarga pemilik tanah ini." Kata saya dengan ramah sambil mendekati pak Leo.

Pak Leo dengan bermasker mulut dan hidung, menjawab dengan nada tinggi, "Kamu yang mau bongkar2 ya? Saya punya CCTV. Kamu mau apa?" Pak Leo mendekati saya dengan gaya menantang.

"Bongkar apa? Siapa yg bilang?" Balas saya dengan nada agak tinggi karena terikut gayanya yang angkuh 

"Ayo kedalam," Kata pak Leo kepada saya.

"Ayo.." kata saya dengan pikiran bahwa akan ada komunikasi baik yang bisa terbina saat di dalam.

Setelah didalam, di lokasi pagar. 
 "Kamu yang mau bongkar2 ya? Kamu mau apa?" Kata Pak Leo mengulangi kalimat ancaman sambil mendekati saya dengan gaya menantang.

"Bongkar apa? Siapa yg bilang?" Balas saya dengan nada agak tinggi mengikuti akan gayanya yang menantang. "Saya datangi pak Leo, mau ucapkan terima kasih karena pagarnya sudah digeser," kata saya dengan nada agak lunak.

"Anak buah saya yang bilang saat telepon saya," Kata Pak Leo dengan nada tinggi sambil mendekati saya dengan gaya menantang.

"Panggil karyawan pak Leo, kemari." Jawab saya dengan nada agak tinggi merasakan gayanya yang menantang. 

Tiba-tiba saja, pak Leo mendekati saya dengan cepat dan mendorong saya dengan keras hingga saya terlempar ke tanah berbatuan di lokasi bekas bongkaran taman pembatas jalan itu. Saya tergeletak terlentang di tanah berbatuan itu. Pak Leo mendatangi tempat saya terjatuh. 

"Ayo, kamu mau apa?" Kata pak Leo dengan nada tinggi dan menantang dan sepertinya siap akan memukul wajah saya.

"Kacamata saya, mana? Kacamata saya jatuh," kata saya dengan mengelak tantangan pak Leo yang siap memukul. Saya bangun duduk dan lalu berdiri.

Sayapun membungkuk, mencari dengan teliti, kacamata saya di lokasi saya terjatuh terlentang di tanah berbatuan itu ternyata setelah mencari beberapa waktu, saya menemukan kacamata saya yang terlempar di tempat saat pak Leo mendorong saya, sekitar dua (2) meteran dari saya terjatuh di tanah berbatuan.

Setelah saya memakai kacamata. "Pak Leo memukul saya ya," kata saya dengan nada tinggi.

"Saya tidak memukul. Saya hanya mendorong kamu. Saya ngak suka dengan perkataan kamu. Kamu mau apa? Mau balas? Ayo.." Kata pak Leo dengan nada tinggi dan dengan gaya siap bertarung.

"Saya datangi pak Leo, mau ucapkan terima kasih karena pagarnya sudah digeser," kata saya dengan nada tinggi. "Tapi pak Leo malah memukul saya. Melakukan tindakan kekerasan dengan saya."

"Saya tidak memukul. Saya hanya mendorong kamu. Kamu mau apa? Mau berkelahi? Ayo.." Kata pak Leo dengan nada tinggi dan dengan gaya siap bertarung.

Ada beberapa orang saat itu yang mendekati kami. 

"Ayo kedalam. Ke kantor," Kata pak Leo kepada saya.

"Ayo.." kata saya dengan pikiran bahwa akan ada solusi yang baik dengan menemui karyawannya.

Setelah didalam kantor. 
"Saya minta maaf," kata pak Leo mendekati saya sambil mengulurkan tangannya.

"Sorry. Maksud pak Leo, mau bertanggung jawab atas perbuatan anda ?"

"Kalau sudah damai, ya selesai. Masing-masing tidak ada urusan."

"Sorry. Saya belum bisa menerima maaf atas pemukulan/ tindakan kekerasan yang dilakukan pak Leo," kata saya.

"Saya tidak memukul. Saya hanya mendorong kamu. Kamu mau apa? Mau diperpanjang? Ayo.. Saya banyak orang, kenalan. Saya tidak takut," Kata pak Leo dengan nada tinggi dan sombong.

"Panggil karyawan pak Leo, kemari. Panggil ayah pak Leo, kemari." Jawab saya dengan nada agak tinggi terpengaruh gayanya yang sombong.

"Karyawan saya sudah pulang. Tapi saya percaya anak buah saya. Kamu mau apa ? Kembali pak Leo berkata keras dengan nada tinggi. "Mau balas ? Boleh.." Sambil mendekati wajah saya dengan membuka maskernya.
"Kamu mau pukul? Tampar? Ini wajah saya. Atau mau balas mendorong saya. Boleh..."

"Saya ngak mau balas. Kalau mau, pak Leo jatuhkan diri sendiri saja dengan jatuh terlentang. Belakang kepala sampai dengan tulang ekor kena ke lantai." Kata saya dengan nada datar. Merasakan pak Leo itu kembali menantang saya untuk membalas  perbuatan kasarnya.

"Kamu mau pukul? Tampar? Ini wajah saya. Atau mau balas mendorong saya. Boleh..." katanya mengulang.

"Saya ngak mau membalas. Masalah tidak selesai dengan saling memukul." Kata saya dengan nada datar. "Panggil ayah pak Leo, kemari." 

"Tidak usah melibatkan ayah saya. Kamu mau apa? Mau perpanjang urusan? Ayo..." Tantang pak Leo dengan nada tinggi. "Saya tunggu kamu. Sekarang keluar." Katanya dengan nada menantang sambil mengusir saya dari kantornya.

Karena pemilik bengkel ini, berkeras hati, minta maaf tapi tetap sombong dan tidak mau bertanggung jawab, saya laporkan ke polsek Serpong dan saya melakukan visum di sebuah RS disana ditemani oleh reskrim.

Selesai pada pertengahan malam, saya pulang ke Jakarta. Keesokan harinya, saya mulai merawat "luka dalam" dari meminum obat China, ke dokter umum hingga ke dokter spesialis syaraf (termasuk CT Scan) hingga ke Akupuntur.

Sekitar dua minggu kemudian, kami bertemu di polsek Serpong untuk dimediasi/ didamaikan oleh kepala reskrim polsek Serpong. Saat itu, pak Leo bersikap rendah hati, mau minta maaf dengan berlutut, maka saya maafkan dengan tanpa meminta ganti rugi apapun. (Dia bersedia mengganti biaya sebesar lima juta rupiah). Saya berpikir lebih baik memaafkan dan menyerahkan diri kepada Tuhan dengan selamat daripada saya menderita luka di kepala dan tubuh saya.

Puji Tuhan, beberapa hari setelah itu, saya menemui dokter syaraf, ternyata hasil CT Scan kepala saya, tidak ada luka. (Melalui BPJS, perlu waktu untuk mendapatkan hasil CT Scan). Saya pikir ini adalah mukjizat Tuhan yang diberikan kepada saya dan kesempatan saya untuk merubah emosi saya agar tidak mudah marah/ sabar dan berkata dengan lembut setiap berkata-kata. (Bagi saya, ini perlu Doa & usaha untuk hal ini)
#

*DOA:*

Tuhan, siapakah yang boleh naik ke gunungMu?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat kudusMu?

Yang bersih tangannya dan murni hatinya
Yang tiada penipuan dalam dirinya
Tuhan penguasa bumi dan surga
Semua yang kudus di dalamnya

Tuhan berkenanlah memberkati saya
Sebab Engkaulah Allah saya 
KemurahanMu yang menyelamatkan saya
Kupercaya Tuhan untuk selamanya

Amin.
#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.