Sunday, October 31, 2021

2110311. Kebebasan berpikir dalam menemukan kebenaran sejati.

Kalender Liturgi 31 Okt 2021
Minggu Pekan Biasa XXXI

Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Ul 6:2-6
Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.51ab
Bacaan II: Ibr 7:23-28
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34


Bacaan I
Ul 6:2-6
Dengarkanlah, hai orang Israel,
kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu.

Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Sekali peristiwa
Musa berkata kepada bangsanya,
"Seumur hidup hendaknya engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu,
serta berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya
yang kusampaikan kepadamu,
dan supaya lanjut umurmu,
dengarlah, hai orang Israel!
Lakukanlah ketetapan dan perintah itu dengan setia,
supaya baiklah keadaanmu,
dan supaya kamu menjadi sangat banyak,
seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah
nenek moyangmu, kepadamu
di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Dengarlah, hai orang Israel:
Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu!
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini
haruslah engkau perhatikan."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.51ab
R:2
Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku.

*Aku mengasihi Engkau,
ya Tuhan, kekuatanku!
Ya Tuhan, bukit batuku,
kubu pertahanan dan penyelamatku.

*Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,
perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Terpujilah Tuhan, seruku;
maka aku pun selamat dari para musuhku.

*Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku,
dan mulialah Allah Penyelamatku,
Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya;
Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.


Bacaan II
Ibr 7:23-28
Yesus tetap selama-lamanya;
maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.


Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara,
dalam jumlah yang besar kaum Lewi telah menjadi imam,
karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
Tetapi Yesus tetap selama-lamanya;
maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
Karena itu Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna
semua orang yang demi Dia datang kepada Allah.
Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka.
Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan;
yaitu saleh, tanpa salah, tanpa noda,
yang telah terpisah dari orang-orang berdosa,
dan ditinggikan mengatasi segala langit;
yang tidak seperti imam-imam besar lain,
yang setiap hari harus mempersembahkan kurban
untuk dosanya sendiri,
dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya.
Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya,
yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban.
Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi imam agung.
Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah,
yang menetapkan Anak
yang sudah sempurna sampai selama-lamanya
menjadi Imam Agung.

Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.



Bacaan Injil
Mrk 12:28b-34
Inilah perintah yang paling utama,
dan perintah yang kedua sama dengan yang pertama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari
datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus
dan bertanya, "Perintah manakah yang paling utama?"
Yesus menjawab,
"Perintah yang paling utama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa!
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi,
dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan perintah yang kedua ialah:
Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Tidak ada perintah lain yang lebih utama
dari pada kedua perintah ini."

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus,
"Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan,
bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,
dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,
serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri
jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan."


Yesus melihat betapa bijaksana jawab orang itu.
Maka Ia berkata kepadanya,
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan. 
#

Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu!

#

Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna
semua orang yang demi Dia datang kepada Allah.
#

Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa!
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi,
dan dengan segenap kekuatanmu.
... Kasihilah sesamamu manusia
 seperti dirimu sendiri.
#

Suatu ketika Dalai Lama pemimpin spiritual umat Budha di Tibet ditanya oleh seorang Jurnalis dari Barat.

"Yang Mulia, Jika seandainya ada ajaran Budha yang bertentangan dengan hasil temuan Sains Modern, maka sebagai Pemimpin Umat Budha, apa yang akan kau katakan pada umatmu..?"

"Saya akan katakan; *_Ikutilah Sains.._*" jawab beliau singkat.

Agak kaget juga sang Jurnalis mendapat jawaban tanpa perlawanan tersebut. Karena biasanya jika ia bertanya pada pemimpin umat agama lainnya pertanyaan yang sama; maka setelahnya pasti akan terjadi argumentasi perdebatan panjang yang ujung-ujungnya adalah _ikuti ajaran agamanya karena ajaran agama itu pasti lebih benar, karena datangnya dari Tuhan_, dan Sains Hanyalah temuan manusia yang jika bertentangan dengan ajaran agama pasti Sainsnya lah yang keliru. Saking bingungnya harus bertanya apa lagi; karena sang jurnalis tidak siap dan tidak menyangka dengan jawaban Dalai Lama yang sesingkat itu.

Maka Dia Cuma bilang; _Lho kok anda akan bilang begitu...?Bukankah setiap pemimpin umat agama akan berusaha keras untuk membela mati-matian ajaran agamanya; terutama apapun temuan sains yang bertentangan dengan agamanya..?_

"Begini...." Jawab Dalai Lama;
Yang pertama; *_Budha mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengikuti kebenaran_* dan bukan mengikutinya; dan beliau mengajarkan pada kita *_bagaimana caranya agar kita selalu mengikuti kebenaran_* dan bukan mengikuti apa yang Beliau katakan, atau siapapun yang mengatakannya.

Dalam satu kesempatan Sang Budha pernah berkata " *_Janganlah kamu percaya padaku karena aku gurumu; janganlah kalian percaya perkataan seseorang karena ia terpandang/terhormat dan terkenal; percayalah pada kata hatimu dan temukanlah kebenaran di sana."_*
Yang kedua; *_Budha mengajarkan kepada kita untuk tidak 'MELEKAT' pada apapun bahkan terhadap Sang Budha dan ajaran Budha sendiri; ikutilah ajaran Budha bila kamu merasakan ada kebenaran di dalamnya menurut kata hati kecilmu._*
Budha mengajarkan kita untuk tidak melekat pada ajarannya juga ajaran apapun; Budha mengajarkan kepada kita *_untuk senantiasa SADAR akan kebenaran sejati dan bukan kebenaran yang terikat pada keyakinan kita atau diajarkan seseorang. Budha mengajarkan kepada kita tentang kebebasan; Kebebasan berpikir dalam menemukan kebenaran sejati._*

Dan sekali lagi saya katakan bahwa *_Ajaran Budha bukanlah ajaran untuk diyakini secara buta; melainkan harus diuji oleh pengalaman hidup kita masing-masing; dan dari pengalaman hidup itulah awal sebuah kebenaran akan tercipta jika kita dalam kondisi kesadaran penuh._*

Budha tidak pernah mengajarkan pada kita bahwa ajarannyalah yang paling baik, yang paling benar dan yang paling lainnya...., *_yang Budha ajarkan pada kita adalah bagaimana agar kita bisa selalu menciptakan kesadaran penuh guna menemukan kebenaran sejati._*

Hal ini pernah tertulis pada dialog Sang Budha dengan para muridnya saat menjelang Wafat. Salah satu muridnya bertanya; _"Wahai Sang Budha, jika engkau wafat; maka siapakah yang nanti akan membimbing kami menemukan kebenaran sejati..?"_

dan ini kira-kira jawaban Sang Budha; *_"Hati nuranimu." Setiap orang diberikan hati nurani dalam dirinya untuk menemukan kebenaran sejati; maka latihlah dirimu untuk bisa selalu mengikuti kata hati nuranimu; karena itulah pembimbing terbaik bagi dirimu"_*

Semoga saya bisa selalu mengikuti kata hati nurani untuk menemukan Kasih yang sempurna kepada Tuhan Yesus dan sesama, seperti pada bacaan hari ini. Sehingga bila saatnya tiba, Yesus menyelamatkan saya untuk datang menghadap tahta Allah Bapa di Surga 
#

*DOA:*

Tuhan Allahku gunung batuku
Tuhan Engkaulah tempat perlindunganku
Perisaiku  Keselamatanku  Kota bentengku
Terpujilah Tuhan Juru selamatku

Tuhanku hidupku Terpujilah Engkau
Mulialah Allah Tuhan Penyelamatku
Tuhan mengaruniakan keselamatan kepadaku
Ditunjukkan kasih setiaNya kepadaku
 
Tuhan aku mengasihi Engkau
Tuhanlah kekuatanku bukit batuku
Tuhanlah kubu pertahanan penyelamatku
Tuhan Yesus Engkaulah andalanku

Amin.
#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.