Monday, September 20, 2021

2109201. Cahaya S. Andreas Kim Taegon, Imam, Martir Korea

Kalender Liturgi 20 Sep 2021
Senin Pekan Biasa XXV

PW S. Andreas Kim Taegon, Imam, dan Paulus Chong Hasang, dkk. Martir Korea
Warna Liturgi: Merah
Bacaan I: Ezr 1:1-6
Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Bait Pengantar Injil: Mat 5:16
Bacaan Injil: Luk 8:16-18

Bacaan I
Ezr 1:1-6
Barangsiapa termasuk umat Allah,
hendaklah ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah
.

Pembacaan dari Kitab Ezra:


Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia,
Tuhan menggerakkan hati Koresh,
untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia.

Maka di seluruh kerajaan
diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian,
"Beginilah perintah Koresh, raja Persia:
'Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku
oleh Tuhan, Allah semesta langit.
Ia menugaskan aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem,
yang terletak di Yehuda.
Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah,
Semoga Allah menyertai dia!
Hendaklah ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda,
dan mendirikan rumah Tuhan. Allah Israel,
yakni Allah yang diam di Yerusalem.
Dan setiap orang yang masih hidup,
di mana pun ia berada sebagai pendatang,
harus disokong oleh penduduk setempat
dengan perak dan emas, harta benda dan ternak,
di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem'."

Maka berkemas-kemaslah
kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin,
serta imam dan orang-orang Lewi,
pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah
untuk berangkat pulang
dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem.
Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka
dengan perak dan emas, harta benda dan ternak,
dan dengan pemberian yang indah-indah,
selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
R:3a
Sungguh agung karya Tuhan bagi kita.

*Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion,
kita seperti orang-orang yang bermimpi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria,
dan lidah kita dengan sorak-sorai.

*Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,
"Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.

*Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan,
seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.

*Orang yang berjalan maju dengan menangis
sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya.


Bait Pengantar Injil
Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,
agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,
dan memuji Bapamu yang di surga.


Bacaan Injil
Luk 8:16-18
Pelita ditempatkan di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:


Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita
lalu menutupinya dengan tempayan
atau menempatkannya di bawah tempat tidur;
tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian,

supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.


Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar.
Karena barangsiapa sudah punya akan diberi,
tetapi barangsiapa tidak punya,
apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil."

Demikianlah Injil Tuhan. 
#

Setiap orang yang hatinya digerakkan Allah
untuk berangkat pulang
dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem.

#

Orang yang menyalakan pelita
... menempatkannya di atas kaki dian,

supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
#

Saya teringat kepada pak Can dan bu Han yang menjadi katolik karena cahaya putra putri mereka yang baik dalam kehidupan agama katoliknya beberapa tahun yang lalu sebelum pandemi Covid. Putra-putri mereka menjadi katolik karena pelajaran agama yang mereka dapatkan di sekolah katolik. Saya sempat terkejut saat mereka menanyakan apakah saya bisa bantu memperkenalkan mereka dengan katekis agar mereka bisa jadi katolik dan bisa menerima komuni di gereja Kim Taegon Kelapa Gading, Jakarta. Puji Tuhan melalui seorang Prodiakon gereja Yakobus, ada katekis tua yang datang mengajar setiap minggu siang dengan naik kendaraan umum. Pak Can dan bu Han langsung menutup tokonya selama satu jam an untuk belajar agama di rumah. Puji Tuhan semuanya diperlancar sehingga mereka bisa dibaptis beberapa bulan kemudian karena faktor usia. Dan kesaksian bu Han bahwa setiap minggu selalu pak Can yang sibuk menyemangati keluarganya untuk hadir misa bersama di gereja Kim Taegon. (Kisah saat keadaan normal/ sebelum Pandemi)

St. Andreas Kim Taegon adalah imam Katolik pertama dari Korea. Ia lahir di tengah keluarga terpandang masyarakat Korea saat itu. Keluarganya memeluk agama Katolik karena itu anggota keluarganya banyak yang dimartir termasuk ayahnya, Ignatius Kim, dihukum mati. Menjadi Kristen adalah suatu tindakan terlarang di Korea saat itu. Karena laki-laki dalam keluarganya banyak yang dibunuh, keluarga Kim pun menjadi miskin dan ibunya menjadi pengemis.

Setelah dibaptis pada umur 15 tahun, Kim Taegon melakukan perjalanan jauh untuk masuk seminari di Makau yang pada saat itu adalah jajahan Portugis. Setelah beberapa tahun ia kembali ke Korea lalu menyebrangi laut ke Shanghai dan ditahbiskan menjadi seorang imam oleh Uskup dari Perancis pada tahun 1845. Ia kemudian kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil.

Pengalaman Kim melakukan perjalanan diam-diam dari Korea ke Cina dengan berjalan kaki dan menggunakan perahu nelayan kecil membantu Kim membuat peta yang cukup akurat. Ia kemudian ditugaskan untuk membantu lebih banyak misionaris masuk ke Korea lewat laut tanpa diketahui petugas perbatasan. Ia kemudian ditangkap, disiksa dan dihukum pancung di sungai Han dekat kota Seoul pada usia 25 tahun, hanya selang setahun setelah ia ditahbiskan.

"Ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya, aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya." 

Karena keberanian dan kemartiran St. Andreas Kim Taegon, dan para martir Korea lainnya, yang menjadi pelita/ cahaya, Katolik merupakan agama terbesar di Korea Selatan setelah Buddha dan Kristen dengan umat sebanyak 5,44 juta. Menurut data asosiasi gereja Korea, penganut Katolik mencapai 10,4 persen dari total penduduk. Dalam kurang dari 50 tahun, umat Katolik telah meningkat 1-10 persen hari ini.


_Sumber bahan: Alkitab, E-katolik, google, dan sumber lainnya._

#

*Doa:*

Sungguh agung karya Tuhanku
Ketika Tuhan memulihkan keadaanku
Seperti orang bermimpi  aku
Mulutku tertawa waktu itu

Sungguh agung karya Tuhanku
Tuhan melakukan kebesaranNya kepadaku
Kubersukacita karena berkat Tuhanku
Tuhan telah memulihkan keadaanku

Sungguh besar keagungan karyaNya
Kumenabur dengan mencucurkan air mata
Kumenuai dengan bersuka cita
Terpujilah Tuhanku untuk selamanya

Amin. 

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.