* Jadi Penggarap Kebun Anggur yang Taat dan Setia.
* Bacaan Liturgi 02 Maret 2018.
Hari Biasa Pekan Prapaskah II.* CEMBURU.
#
*Jadi Penggarap Kebun Anggur yang Taat dan Setia*
MELALUI perumpamaan tentang penggarap kebun anggur, kita disadarkan betapa Allah sungguh murah hati. Ia memberi kepercayaan kepada manusia untuk memelihara dan mengelola dunia beserta seluruh isinya.
DianugerahkanNya kehendak bebas, agar manusia dapat bebas berkreasi dan menentukan pilihannya sendiri, bukan sekedar robot-robot yang diprogram dan dikendalikan olehNya.
Namun sayangnya, manusia kerap menyalahgunakan kehendak bebas yang diberikanNya sehingga jatuh ke dalam dosa.
Saat manusia terbelenggu di dalam dosa, Allah tidak tinggal diam. DiutusNya Putra tunggalNya, untuk menebus dosa manusia dan membebaskannya dari kuasa maut.
Dengan sengsara, wafat dan kebangkitanNya, Yesus yang ditolak oleh kaum Farisi dan ahli Taurat, menjadi batu penjuru keselamatan seluruh umat manusia.
Kasih, pengampunan dan kesabaran Allah sungguh tak terbatas. Dengan setia dinantiNya pertobatan manusia agar mengalami keselamatan.
Maka sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kita kepadaNya, marilah kita berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menjauhkan diri dari segala hal yang tidak berkenan di hatiNya.
Jadilah penggarap kebun anggurNya yang taat, setia, bertanggung jawab dan penuh komitmen dalam menjalankan tugas yang dipercayakanNya agar membuahkan kasih dan kebaikan di sepanjang hidup kita.
#
Bacaan Liturgi 02 Maret 2018.
Hari Biasa Pekan Prapaskah II.
Bacaan Pertama
Kej 37:3-4.12-13a.17b-28
Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain,
sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya;
dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf
daripada semua saudaranya,
maka bencilah mereka itu kepada Yusuf,
dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari
pergilah saudara-saudara Yusuf
menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
Lalu Israel berkata kepada Yusuf,
"Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan
kambing domba dekat Sikhem?
Marilah engkau kusuruh kepada mereka."
Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu,
dan didapatinyalah mereka di Dotan.
Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka.
Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,
mereka telah bermufakat
mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Kata mereka seorang kepada yang lain,
"Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Sekarang, marilah kita bunuh dia,
dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini,
lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.
Dan kita akan lihat nanti,
bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"
Ketika Ruben mendengar hal ini,
ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,
sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!"
Lagi kata Ruben kepada mereka,
"Janganlah tumpahkan darah!
Lemparkan saja dia ke dalam sumur
yang ada di padang gurun ini,
tetapi janganlah apa-apakan dia."
Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka
dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya,
mereka pun menanggalkan jubah Yusuf,
jubah maha indah yang dipakainya itu.
Lalu mereka membawa dia
dan melemparkan dia ke dalam sumur.
Sumur itu kosong, tidak berair.
Kemudian duduklah mereka untuk makan.
Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael
yang datang dari Gilead
dengan untanya yang membawa damar,
balsam dan damar ladam.
Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu,
"Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu
dan menyembunyikan darahnya?
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini,
tetapi janganlah kita apa-apakan dia,
karena ia saudara kita, darah daging kita."
Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu.
Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat,
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu,
kemudian dijual kepada orang Ismael itu
dengan harga dua puluh syikal perak.
Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 105:16-17.18-19.20-21
R:5a
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib
yang dilakukan Tuhan.
*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,
dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,
yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
*Kakinya diborgol dengan belenggu,
lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhinya nubuatnya,
dan firman Tuhan membenarkan dia.
*Raja menyuruh melepaskan dia,
penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya,
dan pengelola segala harta kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil
Mat 21:33-43.45-46
Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada imam-imam kepala
serta tua-tua bangsa Yahudi,
"Dengarkanlah perumpamaan ini,
Seorang tuan tanah membuka kebun anggur
dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lubang tempat memeras anggur
dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap
lalu berangkat ke negeri lain.
Ketika hampir tiba musim petik,
ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu
untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu:
yang seorang mereka pukul,
yang lain mereka bunuh,
dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,
lebih banyak daripada yang semula.
Tetapi mereka pun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka.
Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka,
pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.'
Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu,
mereka berkata seorang kepada yang lain:
Ia adalah ahli waris!
Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
Maka mereka menangkap dia,
dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,
lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus,
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,
dan kebun anggurnya akan disewakannya
kepada penggarap-penggarap lain
yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya."
Kata Yesus kepada mereka,
"Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci:
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru?
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu,
Kerajaan Allah akan diambil dari padamu,
dan akan diberikan kepada suatu bangsa
yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."
Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti
bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Maka mereka berusaha menangkap Dia,
tetapi mereka takut kepada orang banyak,
karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah sabda Tuhan.
#
⭕Mutiara Iman
*CEMBURU*
2 Maret 2018
_"Isrel lebih mengasihi YUSUF daripada semua anaknya yang lain.."_ (Kej 37:3)
Lectio
Kej 37:3-4, 12,13a, 17b-28; Mzm 105:16-17; 18-19, 20-21; Mat 21:33-43; 45-46.
Suatu sore Andi masuk ke rumahnya dengan sembunyi-sembunyi, lalu Tony sang ayah yang melihatnya segera memanggilnya :
"Andi, bagaimana hasil rapotmu?"
Andi pun berhenti, lalu mengambil rapot di tasnya dan menyerahkannya pada Ayahnya.
Sambil melihat rapor itu Tony berkata :
"Andi, mengapa hasilmu selalu mengecewakan? Lihat adikmu tadi membawa piala karena juara. Papa dan mama pun dulu selalu juara."
Mendengar itu Andi menundukkan kepalanya tanpa berbicara sepatah katapun.
Namun Lia, adiknya yang sedang duduk di sana berkata :
"Papa, Kak Andi sudah belajar dan menurut saya ia kakak yang PINTAR, SAYANG pada ADIKNYA dan juga ORANGTUA. Papa seharunya bangga karena Kakak pandai bermain piano, menjadi misdinar dan pemazmur OMK. Sementara saya sendiri tidak bisa seperti itu."
Mendengar itu, Toni pun menyesal lalu mendekati Andi, memeluknya, dan berkata :
"Maafkan Papa Andi. Papa sungguh bangga memiliki anak sepertimu."
Andi pun tersenyum sambil mengerlingkan mata pada adiknya.
Dalam kitab Kejadian disebutkan :
"karena Ayah mereka lebih MENGASIHI Yusuf, maka BENCILAH mereka itu kepada Yusuf."
MENGASIHI tanpa pilih kasih mendatangkan KEDAMAIAN.
Oratio
Ya Tuhan, barikanlah kami hati yang mengasihi seluruh anggota keluarga kami. Amin.
Missio
_Marilah kita mengasihi anggota keluarga seperti Bapa yang mengasihi ciptaan-Nya._
*Have a Blessed First Friday.*
Mutiara-Iman.org
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.