Monday, February 5, 2018

Bacaan Liturgi 05 Februari 2018 Hari Biasa, Pekan Biasa V PW S. Agata, Perawan dan Martir. Yesus, Penyembuh Agung. RUMAH TUHAN.

Yesus, Penyembuh Agung. 

Bacaan Liturgi 05 Februari 2018

Hari Biasa, Pekan Biasa V
PW S. Agata, Perawan dan Martir.
*  RUMAH TUHAN
*

#


DI dalam Kitab Suci ada balsam untuk setiap luka, dan salep untuk setiap nyeri

*Charles Spurgeon*
#

*Yesus, Penyembuh Agung*

KETIKA Yesus mendarat di Genesaret, banyak orang datang mencari Dia. Hanya dengan menjamah jumbai bajuNya saja, penyembuhan pun terjadi. KuasaNya memulihkan siapa saja yang percaya kepadaNya.

Kehidupan di dunia tidak selalu indah. Seluruh rencana yang telah kita susun bertahun-tahun lamanya, dalam sekejap mata bisa hancur berantakan.

Sebagai orang beriman, hendaknya kita pantang menyerah, dan jangan menyalahkan Dia atas apa yang terjadi.

Belajarlah untuk mengedepankan iman, bukan logika. Karena dengan berlandaskan iman yang teguh kepadaNya, kita akan terus memiliki harapan yang memompa semangat kita untuk terus melanjutkan perjalanan hidup ini.

Sadari bahwa kita adalah manusia yang lemah dan rapuh. Kita membutuhkan sandaran yang kokoh agar kita mampu untuk tetap berdiri tegak di tengah amukan badai.

Oleh sebab itu, datang dan mendekat kepadaNya. Dengan penuh kerinduan dan kerendahan hati, berseru dan memohon kepadaNya. Ia sanggup memulihkan kita pada waktuNya.

Mari serahkan hidup kita kepadaNya, Ia pasti bertindak, tak akan dibiarkanNya kita jatuh tergeletak. Memang rencanaNya merupakan misteri bagi kita, tapi percayalah bahwa rencanaNya selalu mendatangkan kebaikan dan keselamatan bagi kita semua.
#


Bacaan Liturgi 05 Februari 2018
Hari Biasa, Pekan Biasa V
PW S. Agata, Perawan dan Martir.


Bacaan Pertama

1Raj 8:1-7.9-13
Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus,
dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:


Setelah Rumah Allah selesai dibangun,
Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel
dan semua kepala suku,
yakni para pemimpin keluarga Israel,
berkumpul di hadapannya di Yerusalem,
untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan
dari kota Daud, yaitu Sion.
Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh,
berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.
Setelah semua tua-tua Israel datang,
imam-imam mengangkat tabut itu.
Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan
serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu;
Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
Sedangkan Raja Salomo dan segenap umat Israel
yang sudah berkumpul di hadapannya,
berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu,
dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi
yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.
Kemudian
imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya,
yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus,
tepat di bawah sayap kerub-kerub.
Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya
di atas tempat tabut itu,
sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas.
Dalam tabut itu tidak ada apa-apa
selain dari kedua loh batu
yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb,
yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian
yang diadakan Tuhan dengan orang Israel
pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.

Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus,
turunlah awan memenuhi rumah Tuhan,
sehingga oleh karena awan itu,
imam-imam tidak tahan berdiri
untuk menyelenggarakan kebaktian
sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu.


Pada waktu itu berkatalah Salomo,
"Tuhan telah menetapkan matahari di langit,
tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.
Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu,
tempat Engkau menetap selama-lamanya."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 132:6-7.8-10
R:8a
Bangunlah, ya Tuhan,
dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.


*Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di  di Efrata,
kami telah mendapatinya di padang Yaar.
"Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya,
dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya."

*Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahataan-Mu,
Engkau serta tabut kekuasaan-Mu!
Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran,
dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi!
Demi Daud, hamba-Mu,
janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!

Bait Pengantar Injil
Mat 4:23
Yesus mewartakan kerajaan Allah
dan menyembuhkan semua orang sakit.


Bacaan Injil
Mrk 6:53-56
Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari
Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret
dan berlabuh di situ.
Ketika mereka keluar dari perahu,
orang segera mengenal Yesus.
Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu
dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya
kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
Ke mana pun Yesus pergi,
- ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung -,
orang meletakkan orang-orang sakit di pasar pasar
dan memohon kepada-Nya,
supaya mereka diperkenankan
hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.
Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Demikianlah sabda Tuhan.

#


Mutiara Iman

*RUMAH TUHAN*

5 Pebruari 2018

_"Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu"_
(1Raja 8:13)


Lectio
1Raj 8:1-7,9-13; Mzm 132:6-7,8-10; Mrk 6:53-56.


Suatu hari Paula dan teman-teman koor-nya sedang melayani di gereja. Selesai tugas, dia terlihat ingin buru-buru pergi.
"Sorry..aku harus ganti baju dan segera pergi.. ada reunian SMP!"katanya. Tidak lama kemudian Paula telah berganti baju dengan jeans ketat, serta baju ketat "you can see".


Seorang temannya lalu berkata :
"Wow Paula.. kamu KEREN banget. Sudah kayak ABG!"


Namun suster Putri yang juga ikut koor mendekati Paula dan berkata :
"Bu Paula, saran saya Ibu lebih cantik pakai baju batik yang tadi, terasa lebih anggun sebagai anak-anak Allah. Mohon maaf, baju yang Ibu pakai ini kurang cocok, apalagi kita baru saja MEMUJI TUHAN dengan mulut yang Tuhan ciptakan. Mohon maaf atas kelancangan saya ya Bu." 


Mendengar itu, Paula pun terdiam lalu berkata : "Terima kasih Suster telah menjadi malaikat pengingat untuk saya. Baik saya akan ganti baju." jawab Paula sambil memeluk Suster Puteri.


Salomo berkata :
"Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya."


TUBUH kita adalah RUMAH TUHAN.


Oratio
Ya Tuhan, tinggallah selalu di dalam hatiku. Amin.


Missio
_Marilah kita menjaga TUBUH kita, tempat Tuhan tinggal._

*:;/ Have a Blessed Monday.*

Mutiara-Iman.org

#


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.