* INILAH jalan kedamaian.
* Tanggalkan Topeng Kepalsuan.
* Bacaan Liturgi 05 Januari 2018. Hari Biasa Masa Natal.
* MI: MENUTUP PINTU HATINYA.
#
INILAH jalan kedamaian:
Atasi kejahatan dengan kebaikan, kepalsuan dengan kebenaran, dan kebencian dengan kasih.
*Peace Pilgrim*
#
*Tanggalkan Topeng Kepalsuan*
SAAT Yesus melihat Natanael, Ia menyebut Natanael sebagai seorang Israel sejati yang tidak memiliki kepalsuan di dalam dirinya.
Natanael dijanjikanNya akan melihat langit yang terbuka dan malaikat Allah turun naik kepada anak Manusia.
SabdaNya pada hari ini mengundang kita untuk melakukan introspeksi diri.
Sebagai orang beriman, apakah selama ini kita menjalani kehidupan yang palsu? Beramal kasih dengan tujuan agar memperoleh pujian dan sanjungan dari masyarakat? Menggunakan pelayanan sebagai sarana untuk meraih ambisi pribadi?
Coba hadirkan pengalaman hidup kita dan renungkan.
Kita mungkin dapat mengelabui orang di sekitar kita, namun kita tidak dapat menyembunyikan apa pun di hadapanNya.
Yesus mengenal siapa diri kita yang sebenarnya. Ia mengetahui seluruh pikiran, perasaan dan semua yang terpendam di dalam hati kita.
Mari tanggalkan topeng kepalsuan yang kita kenakan. Jadilah pribadi yang jujur dan berintegritas, yang senantiasa menjaga keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
Miliki keberanian untuk menyuarakan kebenaran dan merealisasikan kasih ke dalam tindakan nyata sebagaimana telah diteladankan oleh Kristus sendiri.
Semoga kelak kita pun layak untuk melihat kemuliaan surga dan mengalami hidup abadi bersamaNya.
#
Bacaan Liturgi 05 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal
Bacaan Pertama
1Yoh 3:11-21
Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup,
karena kita mengasihi saudara kita.
Pembacaan dari Surat pertama Rasul Yohanes:
Anak-anakku terkasih,
inilah berita yang telah kamu dengar dari semula,
yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat
dan membunuh adiknya.
Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya?
Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar.
Janganlah kamu heran, saudara-saudara,
apabila dunia membenci kamu.
Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup,
yaitu karena kita mengasihi saudara kita.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut.
Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh.
Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh
yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya.
Tetapi kita mengetahui kasih Kristus,
yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita;
maka kita pun wajib menyerahkan nyawa
untuk saudara-saudara kita.
Barangsiapa mempunyai harta duniawi
dan melihat saudaranya menderita kekurangan,
tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Anak-anakku,
marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran,
dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang,
sebab jika kita dituduh oleh hati kita,
Allah adalah lebih besar dari pada hati kita,
dan Ia mengetahui segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang kekasih,
jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian penuh iman
untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 100:1-2.3.4.5
R:1
Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.
*Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita;
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bacaan Injil
Yoh 1:43-51
Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sekali peristiwa
Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea.
Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya,
"Kami telah menemukan Dia
yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,
yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Kata Natanael kepadanya,
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!"
Melihat Natanael datang kepada-Nya,
Yesus berkata tentang dia,
"Lihat, inilah seorang Israel sejati,
tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Kata Natanael kepada Yesus,
"Bagaimana Engkau mengenal aku?"
Jawab Yesus kepadanya,
"Sebelum Filipus memanggil engkau,
Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Kata Natanael kepada-Nya,
"Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Yesus menjawab, kata-Nya,
"Karena Aku berkata kepadamu
'Aku melihat engkau di bawah pohon ara'
maka engkau percaya?
Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
Lalu kata Yesus kepadanya,
"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka,
dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah sabda Tuhan.
#
⭕Mutiara Iman
*MENUTUP PINTU HATINYA*
5 Januari 2018
_".. bagaimana kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?"_
(1Yoh 3:17)
Lectio
1 Yoh 3:11-21; Mzm 100:1,2,3,4,5; Yoh 1:43-51
Dalam perjalanan ke kantor, Bintoro melihat seorang Ibu tua duduk dengan wajah sedih. Lalu dia mendekatinya dan bertanya :
"Ibu mengapa merenung?"
Jawab Ibu itu :
"Saya lapar mas. Tapi dari tadi tidak ada yang memberi saya sedekah."
Lalu Bintoro segera membeli nasi bungkus dan memberikannya sambil berkata :
"Bu saya akan berikan makanan setiap hari ya, supaya Ibu bisa bekerja."
Lalu sejak itu diapun melakukannya setiap hari.
Suatu pagi dia harus pergi bersama temannya dan ketika lewat jalan itu, Bintoro memberikan nasi campur. Melihat hal itu temannya bertanya :
"Bin kamu saja pas-pasan buat bayar Kos, ongkos transport dan makan, masih bisa memberi makan Ibu itu?"
Bintoro pun menjawab :
"Bisa, saya kan ada jatah makan 3 kali, tapi 2 kali sudah cukup untukku dan 1 nya saya berikan untuk Ibu itu."
"Wah Bin, engkau benar-benar seperti anak-anak Allah." kata Edwin.
Yohanes berkata dalam suratnya :
"Barangsiapa mempunyai HARTA DUNIAWI dan MELIHAT saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimana kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?"
MENGASIHI saudara adalah dengan PERBUATAN dan dalam KEBENARAN.
Oratio
Ya Tuhan mampukan kami memiliki hati seperti hati-Mu yang maha kasih. Amin
Missio
_Marilah kita mengasihi saudara dengan tindakan NYATA._
*Have a Blessed First Friday.*
Mutiara-Iman.org
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.