Tuesday, 12th DECEMBER
Our Lady of Guadalupe
Matthew 18:12-14
"What do you think? If a man has a hundred sheep, and one of them has gone astray, does he not leave the ninety-nine on the mountains and go in search of the one that went astray? And if he finds it, truly, I say to you, he rejoices over it more than over the ninety-nine that never went astray. So it is not the will of my Father who is in heaven that one of these little ones should perish."
How much God loves sinners. He calls them "those little ones" because they are His children and He is looking for them. His Will is that not one of them is lost.
As Pope Francis explained, 'God never tires of forgiveness', He never gives up, He always goes in search of sinners to bring them back to Him. And in this task of bringing souls to Himself He relies on us, His apostles of the 21st century. If we stop going in search of sinners they may have no other chance.
The enemy is adamant in discouraging God's apostles. The devil tries with all his energies to obstruct our apostolate, to dissuade us from trying again to bring sinners back to God, to demoralise us and interfere with our mission. But souls depend on us. Many souls depend on our struggle never to give up.
For a while St John Vianney suffered the temptation of leaving his parish and retiring to a place where he could devote himself to prayer. But one day he had a very interesting conversation with the devil. The evil spirit talked to him through a possessed lady and insulted him: 'How you torment me! You 'Vilain crapaud noir!' (the devil called him 'Ugly Black Toad'). And then, furious with the saint, the devil continued, 'You are a miser of souls. You rob me of all you can…You are a liar! You said, a long while ago, that you wished to depart from this place, and here you still remain. What do you mean by that? Why do you not retire and rest, as others do? You have worked long enough…You talked of retiring into solitude. Why do you not do so?' So desperate was he to get rid of the saint that he was actually imploring him, like a little child, 'please, please, please…go away.' Because that is the only way the enemy can manage to get his way: when we give up on God's plan.
Mary, Gate of Heaven, help me to never quit going in search of those souls that need to be brought back to your Son.
On December 12th 1531, Juan Diego (an Indian convert) was going to the Church in order to bring a priest to his dying uncle. He was stopped by Our Lady, who had come to meet him on the road. She listened quietly to Juan's excuse for not having kept his appointment with her the day before. Then she said to him: "Listen, put it into your heart, my youngest and dearest son, do not let anything afflict you and be not afraid of illness or pain. Am I not here who am your Mother? Are you not under my shadow and protection? Are you not in the crossing of my arms? Is there anything else you need? Let nothing else worry you, disturb you". What comfort to be so loved by Our Lady!
Mother, teach me to pray with the same confidence of a beloved child who talks to his beloved mother. Help me to trust you and if I forget to ask for help… come to help me anyway!
#
SabdaNya
Selasa 12 - 12 - 17
Yes 40 : 1-11
Mat 18 : 12-14
Shalom,
Kristus mengatakan :'demikianlah juga Bapamu yg disurga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak2 ini hilang'.
Kristus menyatakan ini sebagai suatu kesimpulan seteah Dia memberi gambaran tentang seorang gembala yg baik yg akan berusaha sungguh2 untuk menemukan satu ekor domba yg tersesat, karena dia tidak rela, tidak tega kalau domba itu akan di cabik2 dan mennjadi santapan serigala.
Dalam pengajaranNya ini Kristus tidak berbicara tentang bagaimana memperbanyak jumlah kawanan domba, tetapi tentang seekor domba yg terpisah dari kawanan dan tersesat.
Inilah suatu peringatan kepada kita semua yg telah dibaptis, yg telah mengenal ajaran2Nya dan yg telah mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat. Janganlah lengah karena sangat mungkin karena satu dan lain hal kita tergoda sehingga mengeraskan hati untuk melakukan hal2 yg menyimpang dari ajaranNya sehingga tanpa sadar ternyata telah tersesat.
Bangsa Israel adalah umat yg dipilih Allah untuk menjadi bangsa pertama yg diselamatkan. Allah menunjukkan kasih dan kuasaNya yg luar biasa dg berulang kali memperlihatkan mujizat2Nya yg dahsyat melalui nabi Musa dan nabi2 lainnya. Mereka dilepaskan dari perbudakan yg keji di Mesir dan dihantar ke Tanah Terjanji yg indah dan subur. Tetapi ternyata ditengah kesuksesan itu mereka begitu cepat melupakan Allah. Ditengah kemakmuran mereka membuat allah2 lain yg sesuai dg selera pikiran dan gambaran mereka sendiri.
Mereka menjadikan diri sendiri sebagai kawanan besar domba2 Allah yg tersesat.
Tetapi didalam kasih, Allah tidak membiarkan mereka begitu saja dihina, di cabik2 bangsa2 lain dan disiksa secara keji. Allah mengutus para nabiNya untuk mengingatkan ke sesat an mereka supaya mereka mau bertobat, menghibur mereka bahwa Allah tidak melupakan mereka dan setelah mereka bertobat, dg cara yg ajaib Allah membawa mereka kembali ke Yerusalem.
Ada banyak hal yg dapat membuat kita tersesat dan terpisah dari kawanan umat Allah. Iblis sering kali menjerat kita melalui kekawatiran dan/atau kesombongan :
Kekawatiran tidak dapat memperoleh apa yg diinginkan, kawatir tidak dapat sembuh dari sakit penyakit, kawatir tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup dlsb sering menggoda kita untuk mencari jalan pintas yg justru melawan ajaran keselamatan Allah.
Disisi lain kesombongan karena telah mencapai prestasi tertentu, juga sangat sering membuat banyak orang tersesat : merasa diri paling memahami kehendak Allah menggoda seseorang untuk membuat penafsiran2 sendiri yg menyimpang dari kehendak Allah.
Kekayaaan dan kekuasaan yg menawarkan banyak pilihan kenikmatan hidup sangat sering membuat orang terlena dan hanyut sehingga meninggalkan Sang Pemberi.
Karena itulah Nabi Yesaya menyampaikan pesan Allah yg kemudian dipakai lagi oleh Yohanes Pembaptis : 'setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit diratakan, tanah yg ber bukit2 harus menjadi tanah yg rata dan tanah yg ber lekuk2 menjadi dataran' (Yes 40: 4).
Kekawatiran dapat menjadi lembah yg menenggelamkan iman kepercayaan kepada Allah.
Kesombongan dapat menjadi gunung2 yg menghambat perjalanan menuju Rumah Bapa. Semuanya harus diratakan dg memanfaatkan anugerah karunia2 Allah dan dengan usaha yg sungguh2.
Pe ziarah an yg kita lakukan bersama dg sahabat2 Kristus lainnya memang bukan suatu perjalanan yg selalu mudah dan indah. Karena itu Yesaya juga menggambar kan perjalanan ini harus melewati padang gurun yg ganas dan padang belantara yg menyesatkan.
Tetapi kita tidak perlu gentar, karena kita mempunyai Gembala yg baik. Dg mendengarkan suaraNya kita tidak akan pernah tersesat.
'Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku' (Mzm 23: 4). Karena itu berbahagialah orang yg mau mendengarkan Sabda Tuhan dan dg tekun melaksanakannya.
Gbu all n hv a blessed Tuesday.
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.