Wednesday, December 27, 2017

Bacaan Liturgi 27 Desember 2017 Pesta S. Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Tak ragu dan banyak pertimbangan. .

*Refleksi saya*
Tak ragu dan banyak pertimbangan.


Simon sdh lbh tua dibandingkan murid "yg dikasihi" maka kelincahan, kegesitan dan kekuatan fisik pastilah sdh tdk sebanding dgn murid yg lain itu.
Tapi justru Simon yg datang kemudian, dia yg masuk kedalam kubur tanpa ragu, tanpa pertimbangan lain kecuali ingin segera mengetahui duduk persoalan sebenarnya, menjadi saksi apa yg dikatakan Maria Magdalena.

Saya merefleksikan situasi ini dgn diri saya yg jg sdh dipanggil jadi rasul/misionaris awam selama 17 thn, dan sdh jadi tua ? Jawabnya: Ya,
Sebab kini saya sdh berlari bersama junior, pengganti saya sbg ketua, yg pastinya larinya lbh cepat tapi saya diingatkan utk tetap dan selalu berlari walau lbh lambat. 


Saya tak akan ragu dan banyak pertimbangan utk menjadi saksi apa yg diwartakan tentang Kebangkitan-Nya dan akan masuk duluan kedalam "kubur" utk memeriksa dan mengetahui apa yg terjadi, tanpa pertimbangan atau kekuatiran apapun.


Semoga.....  Amin.


Irene.S

#


Bacaan Liturgi 27 Desember 2017

Pesta S. Yohanes, Rasul dan Penulis Injil


Bacaan Pertama
1Yoh 1:1-4
Apa yang telah kami lihat dan kami dengar,
itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:


Saudara-saudara terkasih,
apa yang telah ada sejak semula,
yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami,
yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami;
yakni Firman hidup,
itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Hidup telah dinyatakan,
dan kami telah melihatnya!

Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu
tentang hidup kekal,
yang ada bersama-sama dengan Bapa,
dan yang telah dinyatakan kepada kami
.

Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu,
kami beritakan kepada kamu juga,
supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami.
Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa
dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus.

Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu,
supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Demikianlah sabda Tuhan.+

Mazmur
Mzm 97:1-2.5-6.11-12
R:12a
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar.


*Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai,
biarlah banyak pulau bersukacita.
Awan dan kekelaman ada sekelilingnya,
keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,
di hadapan Tuhan semesta alam.
Langit memberitakan keadilan-Nya
dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

*Terang sudah terbit bagi orang benar,
dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bacaan Injil
Yoh 20:2-8
Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus
sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada hari Minggu Paskah,
setelah mendapati makam Yesus kosong,
Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus
dan murid yang lain yang dikasihi Yesus.
Ia berkata kepada mereka,
"Tuhan telah diambil orang dari kuburnya,
dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."


Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
Keduanya berlari bersama-sama,
tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus,
sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur.
Ia menjenguk ke dalam,
dan melihat kain kapan terletak di tanah;
tetapi ia tidak masuk ke dalam.


Maka tibalah Simon menyusul dia,
dan masuk ke dalam kubur itu.

Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus
tidak terletak dekat kain kapan itu,
tetapi agak di samping di tempat yang lain,
dan sudah tergulung.
Maka masuklah juga murid yang lain,
yang lebih dahulu sampai di kubur itu;
dan ia melihatnya dan percaya.


Demikianlah sabda Tuhan.

#


Renungan Katolik "Bahasa Kasih"
Rabu, 27 Desember 2017


1Yoh 1:1-4
Mzm 97:1-2,5-6, 11-12
Yoh 20:2-8                   


Tentang hidup kekal

Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus.  -  1Yoh 1:2-3

Kehidupan kekal merupakan akhir dari perjalanan hidup kita di dunia ini.  Tidak ada seorangpun tahu seperti apa nantinya hidup sesudah kematian.  Ada yang menyimpulkan bahwa setelah kematian adalah kehampaan, tidak ada apa-apa.  Ada juga yang beranggapan bahwa kematian adalah petaka yang harus dihindari walaupun pada akhirnya tidak dapat dielakkan.

Sebagai makhluk hidup yang mempunyai naluri, pada hakikatnya manusia memiliki insting rasa takut pada kematian.  Sama seperti binatang yang takut dan lari jika nyawanya terancam.  Namun sebagai manusia yang diberi kelebihan akal sehat dan logika, manusia tidak sekedar takut akan kematian.  Ada yang lebih penting dari itu, yaitu persatuannya dengan Allah.  Seperti yang disampaikan oleh para rasul, mengenai kesakisan mereka tentang hidup kekal bersama Bapa.

Lalu, bagaimana caranya untuk mencapai hal tersebut?  Sama seperti persiapan menghadapi ujian saat sekolah, kita harus mempersiapkan dan melatih diri kita dengan belajar sesuai yang diajarkan oleh Sang Guru.  Tidak melenceng dari apa yang diajarkan dan mempraktekkannya dengan latihan.  Murid yang telah mempersiapkan diri dengan baik, pada umumnya akan menjadi tenang dan siap menghadapi ujian.  Mereka tidak takut karena mereka tahu dapat menghadapinya dengan baik dan berusaha mendapatkan hasil yang baik atas apa yang telah mereka perjuangkan selama ini.  (Md)

Apakah saya sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk mengalami hidup kekal?

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.