DOA memurnikan kita,
membaca memberikan petunjuk kepada kita.
Jika seseorang ingin selalu bersekutu dengan Tuhan,
dia harus berdoa secara teratur dan membaca secara teratur.
Saat kita berdoa,
kita berbicara kepada Tuhan;
saat kita membaca,
Tuhan berbicara kepada kita.
*St. Isidora dari Sevilla*
NB: Membaca ~ Membaca Alkitab.
#
*Jadikan SabdaNya Sebagai Pelita Yang Menerangi Langkah Hidup Kita*
KEDATANGAN Yesus yang kedua kali sudah dinubuatkan, namun tiada seorang pun yang tahu kapan saatnya tiba.
Akibatnya banyak orang mengalami kebosanan di dalam menjalani masa penantian yang panjang dan tak menentu.
Ketidakwaspadaan membuat mereka lengah, sehingga ketika berbagai godaan dan penderitaan datang mendera, mereka goyah, menyimpang dari jalanNya dan akhirnya jatuh ke dalam lembah dosa.
Tuhan tidak ingin manusia binasa, oleh sebab itu Ia berikan berbagai tanda yang menyatakan kehadiranNya.
Lewat orang di sekeliling kita dan berbagai peristiwa kehidupan, Ia menyapa, menegur dan meneguhkan kita. Hanya pribadi yang tekun menjalin relasi yang erat dan akrab denganNya, mampu mengenali suaraNya di tengah kebisingan dunia.
Jangan hanya menyibukkan diri pada hal-hal duniawi sehingga mengabaikan yang rohani. Hidup harus seimbang, kita membutuhkan baik makanan jasmani mau pun rohani.
Tekunlah membaca dan merenungkan sabdaNya. Amalkan sabdaNya di dalam kehidupan sehari-hari dan perkenankan Ia membentuk kita untuk hidup seturut kehendakNya.
Mari jadikan sabdaNya sebagai pelita yang menerangi langkah hidup kita. Dengan berpedoman pada sabdaNya, kita akan diarahkan menuju Sang Terang Dunia.
#
Bacaan Liturgi 01 Desember 2017
Jumat Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Pertama
Dan 7:2-14
Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan.
Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam.
Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar.
Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut,
yang satu berbeda dengan yang lain.
Yang pertama rupanya seperti seekor singa
dan mempunyai sayap burung rajawali.
Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut
dan ia terangkat dari tanah
dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia,
dan kepadanya diberikan hati manusia.
Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua,
rupanya seperti beruang.
Ia berdiri pada sisinya yang sebelah,
dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya.
Kepadanya dikatakan demikian,
'Ayo, makanlah daging banyak-banyak.'
Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi,
rupanya seperti macan tutul.
Ada empat sayap burung pada punggungnya.
Lagipula binatang itu berkepala empat,
dan kepadanya diberikan kekuasaan.
Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak seekor binatang yang keempat,
yang menakutkan dan mendahsyatkan,
ia sangat kuat.
Ia bergigi besar dari besi.
ia melahap dan meremukkan mangsanya,
dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya.
ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu.
lagipula ia bertanduk sepuluh.
Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu,
tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil,
sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut.
Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia
dan mulut yang menyombong.
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan,
lalu duduklah Yang Lanjut Usianya.
Pakaian-Nya putih seperti salju
dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba.
Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar.
Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.
Beribu-ribu melayani Dia,
dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.
Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
Aku terus melihatnya,
karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong.
Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh.
Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan
ke dalam api yang membakar.
Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut,
dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya.
Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu,
tampak seorang serupa Anak Manusia
datang dari langit bersama awan-gemawan.
Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya
dan diantar ke hadapan-Nya.
Kepada yang serupa Anak Manusia itu
diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja.
Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya.
Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
T.Dan 3:75-81
*Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai unggas di udara.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
*Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Luk 21:28
Angkatlah kepalamu,
sebab penyelamatmu sudah dekat.
Bacaan Injil
Luk 21:29-33
Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi,
ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu
Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya,
"Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja.
Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas,
kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat.
Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi,
ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Aku berkata kepadamu:
Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi.
Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."
Demikianlah Injil Tuhan.
#
⭕Mutiara Iman
*KEKUASAAN YANG KEKAL*
1 Desember 2017
_"Kekuasaanya ialah KEKUASAAN yang kekal"_
(Dan 7:14)
Lectio
Dan 7:2-14; MT Dan 3:75,76,77,78,79,81; Luk 21:29-33
Tedy adalah murid yang ditakuti teman-temannya karena hobinya selalu mengajak berkelahi teman yang berbeda ide dengannya atau tidak mengikuti kemauannya.
Di kelas Tedy hanya dikelilingi oleh 10 teman-temannya yang seide dengannya.
Suatu siang Tedy memanggil Rudi, seorang putra altar :
"Rud, sini lu! Nanti pas ujian lu mesti kasih gua jawaban. Kalau tidak nanti sepeda lu gua kempesin!"
Rudi dengan tenang menjawab :
"Mengapa kamu tidak belajar saja sih Ted? Sehingga tidak perlu MENAKUT-NAKUTI sahabatmu, bahkan mau MEMBUAT susah mereka kalau tidak mengikuti maumu. Sampai kapan kamu bisa seperti ini? Apakah sampai kamu BERKELUARGA?"
Mendengar itu terdiamlah Tedy, dan salah satu temannya berkata :
"Lu banyak omong Rud! Perlu gua beri pelajaran atau tidak, Ted?"
Tedy pun memberi tanda supaya jangan melakukan apa-apa.
Setelah pulang sekolah Tedy menghampiri Rudy dan berkata :
"Rud, terima kasih atas ucapanmu tadi pagi. Gua sadar, apa yang gua lakukan tidak akan membuat gua menjadi apa-apa. Justru KESABARANmu dan PERHATIANmu yang bisa membuat Hidup orang menjadi Damai."
Dalam Kitab Daniel disebutkan :
"KEKUASAANYA ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan KERAJAANYA ialah kerajaan yang tidak akan musnah."
KEKUASAAN dan KERAJAAN Kasih tidak akan lenyap dan musnah.
Oratio
Ya Tuhan, mampukan kami menyatakan Kuasa dan Kerajaan Kasih-Mu setiap saat. Amin
Missio
_Marilah kita mewartakan Kasih Tuhan sehingga Kerajaan dan Kuasa-Nya semakin nyata._
*Have a Blessed First Friday.*
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.