PERTOBATAN sejati selalu melibatkan reformasi.
*Hosea Ballou*
#
*Belajar Dari Zakheus*
ZAKHEUS, seorang pemungut cukai, hidupnya berkecukupan, tapi rakyat sangat tidak menyukainya karena pekerjaannya yang kurang terpuji. Mereka memandang dia sebagai seorang pendosa.
Hanya Yesus yang memanggilnya dengan penuh kasih dan memandangnya tanpa sorot mata menghakimi. Ia mengetahui kerinduan Zakheus untuk berjumpa denganNya, sehingga dimintaNya Zakheus untuk turun dari atas pohon dan menjadi tuan rumah bagiNya.
Sikap Yesus menyentuh hati Zakheus, membuatnya bertobat dan mengubah haluan hidupnya.
Kita semua adalah manusia berdosa, tidak ada seorang pun yang bebas dari kesalahan.
Namun Tuhan sungguh maha pengasih dan maha rahim, dibukaNya pintu pengampunan seluas-luasnya. Bagi siapa saja yang bertobat, akan disambutNya dengan penuh sukacita.
Mari belajar dari Zakheus untuk menanggalkan semua kelemahan-kelemahan kita seperti kesombongan, gengsi, kesibukan, kelekatan terhadap hal duniawi, agar tidak menjadi penghambat bagi kita untuk meraih keselamatan yang ditawarkanNya.
Carilah Yesus dengan penuh kerinduan; datang ke hadapanNya dengan kerendahan hati, akui segala dosa dan kesalahan kita. Bangun kehendak kuat untuk terus memperbaiki diri dan hidup dalam pertobatan.
Undang Dia untuk datang dan tinggal di dalam hati kita, agar cahaya kasihNya senantiasa menerangi seluruh lubuk hati kita yang terdalam; menuntun dan mengarahkan kita untuk melangkah di jalanNya, menuju keselamatan abadi.
#
Bacaan Liturgi 21 November 2017
Selasa Pekan Biasa XXXIII
PW S. Maria Dipersembahkan kepada Allah
Bacaan Pertama
2Mak 6:18-31
Aku meninggalkan teladan baik,
bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci.
Pembacaan dari Kitab Kedua Makabe:
Ada seorang ahli Taurat yang terkemuka, bernama Eleazar.
Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat.
Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi.
Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat
daripada hidup ternista.
Maka ia memuntahkan daging yang haram itu
dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan.
Memang demikianlah seharusnya tindakan orang
yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap
kendati secara naluriah ia mencintai hidupya.
Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu
telah lama kenal baik dengan Eleazar.
Karena itu mereka menyendirikan Eleazar,
lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai
dan yang dapat ia sediakan sendiri.
Lalu dari daging itu
cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja.
Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan,
dan ia akan diperlakukan baik demi persahabatan yang lama.
Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia
yang pantas bagi umurnya,
bagi kehormatan usianya,
bagi ubannya yang jernih dan amat mulia,
pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya,
dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci
yang diberikan oleh Allah sendiri.
Dengan tegas ia minta,
supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja.
Kata Eleazar, "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami,
jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan
oleh karena mereka menyangka
bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun
beralih kepada tata cara asing.
Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura
demi hidup yang pendek dan fana ini.
Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku.
Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia,
tetapi tidak mungkin aku melarikan diri
dari tangan Yang Mahakuasa,
baik hidup maupun mati.
Dari sebab itu dengan berpulang sebagai jantan
aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku.
Dengan demikian
akupun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda
untuk dengan sukarela mati
bagi hukum Taurat yang mulia dan suci itu."
Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat siksaan.
Adapun orang-orang
yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya,
sekarang memusuhi dia karena menurut mereka
Eleazar tadi berbicara seperti orang gila.
Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya,
"Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus,
ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut
dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku
akibat deraan ini.
Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka hati
karena aku takut akan Tuhan."
Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya
sebagai teladan keluhuran budi
dan sebagai peringatan kebajikan,
tidak hanya bagi kaum muda,
tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 3:2-7
R:6b
Tuhanlah yang menopang aku.
*Ya Tuhan, betapa banyaknya lawanku!
Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku;
banyak orang berkata tentang aku,
"Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
*Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku,
Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku!
Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan,
dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
*Maka aku dapat membaringkan diri, dan tertidur;
dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku!
Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang
yang mengepung aku dari segala penjuru.
Bait Pengantar Injil
1Yoh 4:10b
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya
sebagai silih atas dosa-dosa kita.
Bacaan Injil
Luk 19:1-10
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu.
Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus.
Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu,
tetapi tidak berhasil karena orang banyak
dan ia berbadan pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak,
lalu memanjat pohon ara
untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ.
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata,
"Zakheus, segeralah turun.
Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu."
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya,
"Ia menumpang di rumah orang berdosa."
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan,
"Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin,
dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang
akan kukembalikan empat kali lipat."
Kata Yesus kepadanya,
"Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini,
karena orang ini pun anak Abraham.
Anak Manusia memang datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan.
#
Mutiara Iman
ELEAZAR
21 Nopember 2017
"Dengan demikian akupun meninggalkan suatu teladan LUHUR" (2Mak 6:28)
Lectio
2 Mak 6:18-31; Mzm 4:2-3,4-5,6-7; Luk 19:1-10
Seorang Bapak tua sedang duduk menikmati sepiring nasi goreng sambil sesekali memperhatikan orang di sekitarnya di sebuah warung makan. Lalu datang seorang anak kecil berkata :
"Pak, saya lapar."
"Ayo duduk di sini. Kamu boleh pesan makanan yang kamu suka." katanya dengan mantap.
Tidak lama kemudian datang seorang Bapak setengah baya yang merangkul seorang gadis muda dan duduk di seberang Bapak itu sambil mempertontonkan kemesraannya.
Selesai makan, anak kecil itu mencium tangan Bapak itu dan berkata :
"Terima kasih sudah memberi saya makan pak. Saya tidak akan melupakan apa yang telah Bapak lakukan pada saya, dan saya PERCAYA suatu saat saya akan DIMAMPUKAN TUHAN melakukannya kepada orang lain."
Mendengar itu, pemilik warung makan bertepuk tangan dan berkata :
"Pak, saya TERHARU. Bapak telah memberikan TELADAN bagi saya, anak muda dan semua yang ada di sini. Sebagai rasa HORMAT saya, Bapak tidak usah membayar."
Lalu semua orang bertepuk tangan dan salah satu dari mereka melihat Bapak yang bermesraan dengan gadis muda, tiba-tiba pergi meninggalkan tempat itu.
Eleazar berkata :
"Dengan demikian akupun MENINGGALKAN suatu TELADAN LUHUR bagi kaum MUDA."
Hidup kita adalah TELADAN bagi SESAMA.
Oratio
Ya Tuhan, kuatkanlah kami selalu. Amin
Missio
Marilah kita hidup dengan memberi TELADAN sebagai PENGIKUT KRISTUS.
Have a Blessed Tuesday.
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.