Sunday, September 24, 2017

Bacaan Liturgi 24 September 2017 Minggu Biasa XXV. .

๐Ÿ“–  Ayat *HIDUP* hari ini (24/9/17)

_"Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"_ (Ayat 15 dari Bacaan *Minggu Biasa XXV*; Mat 20: 1-16a)

*Orang-orang yang tidak bahagia menganggap Tuhan tidak adil, sibuk membahas hidup orang lain, dan lupa bahwa setiap orang telah memiliki jalan-jalannya sendiri.*

Jauhkan aku ya Tuhan, dari sifat iri hati dan mampukan aku untuk selalu bermurah hati. Amin๐Ÿ™

_*(RM. YOHANES BOEDIRAHARDJO, SDB.,* MINGGU ini di program *"Oase Rohani Katolik":* Siaran *RADIO:* klik www.radio.kaj.or.id pk.06.00; 12.00; 18.00 WIB. Siaran *TELEVISI*:  www.hidup.tv; www.kaj.or.id; www.hidupkatolik.com pk 05.00; 08.00; 11.00, 14.00 WIB, dst)._
_Silakan share_๐Ÿ‘

#


Bacaan Liturgi 24 September 2017

Minggu Biasa XXV


Bacaan Pertama
Yes 55:6-9
Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu.


Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui,
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!


Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya,
dan orang jahat meninggalkan rancangannya.
Baiklah ia kembali kepada Tuhan,
maka Tuhan akan mengasihaninya;
baiklah ia kembali kepada Allah kita,
sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah.


"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,"
demikianlah firman Tuhan.


"Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu,
dan rancangan-Ku di atas rancanganmu."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 145:2-3.8-9.17-18
R:18a
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.


*Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
Besarlah Tuhan dan sangat terpuji,
kebesaran-Nya tidak terselami.

*Tuhan itu pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik kepada semua orang,
penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

*Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya,
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan Kedua
Flp 1:20c-24.27a
Bagiku hidup adalah Kristus.


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:

Saudara-saudara,
dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku,
baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus,
dan mati adalah keuntungan.

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Aku didesak dari dua pihak:
Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus
-- ini memang jauh lebih baik;
tetapi demi kamu
lebih berguna aku tinggal di dunia ini.
Maka hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Kis 16:14b
Tuhan, bukalah hati kami,
sehingga kami memperhatikan sabda Putera-Mu.


Bacaan Injil
Mat 20:1-16a
Iri hatikah engkau karena aku murah hati?


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus mengemukakan perumpamaan berikut
kepada murid-murid-Nya,
"Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja
untuk kebun anggurnya.
Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari,
ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula,
dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka,
'Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku,
dan aku akan memberimu apa yang pantas.'
Dan mereka pun pergi.
Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula,
dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi
dan mendapati orang-orang lain pula;
lalu katanya kepada mereka,
'Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?'
Jawab mereka, 'Tidak ada orang yang mengupah kami.'
Kata orang itu, 'Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.'

Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandurnya,
'Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya,
mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu.
Maka datanglah mereka,
mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore,
dan mereka masing-masing menerima satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu.
Mereka mengira akan mendapat lebih besar.
Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.
Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
katanya,
'Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam,
dan engkau menyamakan mereka dengan kami
yang sehari suntuk bekerja berat
dan menanggung panas terik matahari.'
Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka,
'Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu.
Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
Ambillah bagianmu dan pergilah!
Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini
sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku
menurut kehendak hatiku?
Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?'


Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu
dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."


Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

*PERGI JUGALAH*

24 September 2017

_"Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku"_

(Mat 20:7)

Lectio
Yes 55:6-9; Mzm 145:2-3,8-9,17-18; Flp 1:20c-24,27a; Mat 20:1-16a

Suatu Sabtu sore Edwin sedang bergegas untuk mengikuti koor di gereja. Sesampainya di halte, ada seorang Bapak yang juga sedang menunggu Mikrolet yang telah tiba di depan mereka. Namun kenek-nya berkata mobil hanya muat tinggal satu orang saja. 


Awalnya Edwin mempersilakan Bapak itu masuk duluan, namun ia menolak dan akhirnya Mikrolet itu pun berlalu.
Lalu Bapak itu bertanya :
"Mau ke mana nak?"
"Oh saya mau ke gereja pak, ada tugas koor. Kalau Bapak?" tanya Edwin.
Bapak itu menarik nafas dan berkata :
"Saya tidak tahu mau kemana. Selama ini saya hidup sebagai pemain piano di klub malam. Mau ke gereja, rasanya saya TIDAK PANTAS."


Namun Edwin berkata :
"Mari Pak, ikut saya saja ke gereja. Nanti Bapak main organ ya. Kita latihan dulu!"
Lalu mereka pun ke gereja bersama dan Edwin memperkenalkan Bapak itu sebagai pemain organ untuk koor mereka, bukan dirinya sendiri. 


Awalnya para anggota koor sempat sangsi, tetapi ketika latihan telah dimulai, ternyata Bapak tersebut sangat mahir. Setelah mengiringi koor selama misa, Bapak itu berkata :
"Nak Edwin, terima kasih banyak sudah mengajak saya bekerja di Ladang Tuhan. Kamu tahu selama saya mengiringi dengan organ, air mata saya mengalir terus."
Lalu Edwin menjawab :
"Itu artinya TUHAN berkenan pada pelayanan kita Pak."

Katanya kepada mereka :
"PERGI JUGALAH  kamu ke kebun anggurku."

Hidup kita adalah BEKERJA di KEBUN ANGGUR TUHAN.88

Oratio
Pujilah Tuhan hai jiwaku. Amin

Missio
_Marilah kita bekerja di kebun anggur Tuhan.. SEKARANG._


*Have a Blessed Sunday.*


Mutiara-Iman.org

#


SabdaNya Minggu 24 - 09 -17

Yes 55:6-9     

 Fil 1: 20c-24,27a   

 Mat 20:1-16

Shalom,
Kristus memberi perumpamaan tentang kebijaksanaan Allah terhadap kita semua.
Tetapi kebijaksanaan yg disampaikan tentang pekerja2 diladang yg jam kerjanya berbeda secara menyolok tetapi mendapat bayaran yg sama, selalu terpikir sebagai sesuatu yg tidak adil.


Kita berpikir bahwa kalau kita yg menjadi pekerja yg pertama diijinkan bekerja diladang, kitapun akan bersikap sama dg pekerja yg diceritakan dalam perumpamaan ini : menggerutu atas sikap tuan pemilik ladang, meskipun tidak bisa berbuat apa2 karena upah yg diterima sesuai dg yg dijanjikan diawal.Kita akan merasa bahwa tuan tsb telah pilih kasih dan tidak adil.

Pekerja yg dipilih pertama kali oleh pemilik ladang untuk bekerja, tentu adalah pekerja yg terlihat paling kuat, paling memiliki kelebihan dibanding yg lain. Sebaliknya pekerja yg terakhir, tentu orang yg terlihat paling lemah.
Kalau melihat bahwa pada akhirnya upah hari itu diberikan sama besarnya, memang itu tidak adil, setidaknya tidak bijak karena pasti akan menjadi batu sandungan sehingga pekerja2 yg lebih awal akan merasa diperlakukan tidak adil. Akan tetapi dalam hal ini Kristus tidak sedang berbicara tentang system pengupahan. Dia sedang berbicara tentang Kerajaan Allah.


Orang yg terpilih untuk bekerja pertama kali, seharusnya dapat bersyukur karena dia dianugerahkan kelebihan2 dibanding yg lain. Sedangkan orang yg bekerja terakhir, orang yg paling tidak punya kelebihan. Tidakkah dia dapat mensyukuri anugerah Allah kepadanya untuk kelebihan2 itu? Ketika Allah memberi dia banyak kelebihan, apakah dia tidak bertanya, kenapa dan untuk apa dia diberi kelebihan2 itu?
Kepada yg diberi lebih banyak, Tuhan pakan meminta dia mengembalikan dalam jumlah yg lebih banyak juga. Demikian juga sebaliknya.


Inilah keadilan Allah yg sering tidak kita lihat. Kita selalu meminta banyak kelebihan dari Allah, tetapi ketika telah dianugerahi, kita hanya mau mengembalikan kepada Tuhn seperti orang lain yg tidak diberi kelebihan!
'Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah Firman Tuhan.Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu' (Yes 55 : 8-9).


Hati dan pikiran kita sering kali dipenuhi dg kecurigaan, ketamakan dan cemburu sehingga sering tidak mau mensyukuri apa yg telah dianugerahkan kepada kita, dan curiga
bahwa Tuhan lebih mengasihi dan bermurah hati kepada orang lain.

Pekerja yg pertama kali terpilih, yg bangga pada saat dipilih, pada akhirnya menjadi orang yg tidak mampu merasakan kebaikan tuannya. Sebaliknya pekerja terakhir yg dg penuh kecemasan menanti kemurahan orang untuk memakai tenaganya, pada malam harinya menjadi orang yg paling bersyukur.
'demikianlah orang yg terakhir akan menjadi terdahulu dan yg terdahulu akan menjadi yg terakhir'. (Mat 20: 16).

Ketika mendapat upah, pekerja yg pertama terpilih merasa bahwa apa yg diterimanya itu karena hasil kerjanya sendiri, sehingga dia tidak melihat adanya kebaikan Allah. Sebaliknya dg pekerja yg terakhir, dia sadar betul bahwa upah yg diterimanya adalah kemurahan hati Tuhan melalui tuannya.
Sering kali kesombongan membuat kita berpikir, kitalah yg telah berjasa dan memberi Allah terlebih dulu sehingga 'menuntut' Allah untuk membalasnya bahkan dg berlipat ganda. Tidakkan kita mau berpikir bahwa segalanya adalah karena pemberian Allah lebih dulu, sehingga bagian kita adalah mensyukuri anugerahNya dg mengikuti kehendakNya?
Pekerja yg pertama terpilih tidak mampu/ tidak mau berpikir bahwa Allah terlebih dulu menganugerahkan kekuatan dan kelebihan yg lebih kepadanya dibanding dg teman2nya, sehingga kalaupun Allah menghendaki dia bekerja lebih lama, itu adalah hal yg sangat adil.Dia hanya melihat dari satu sudut pandang saja dan dia dikecewakan oleh pengharapannya sendiri, karena kenyataannya tuannya tidak mengurangi upah yg telah dijanjikan.

Ada banyak kebijaksanaan Allah yg tidak mampu kita pahami, apalagi kalau hati dan pikiran sudah terperangkap dg iri, dengki dan cemburu. Mari kita belajar untuk rendah hati. Imanilah bahwa Tuhan yg Maha Kasih tidak pernah mem beda2kan kasihNya kepada setiap kita. Biarkanlah diri kita dipakai Allah menurut kehendakNya sehingga kita boleh ikut memuliakan Dia didalam segala perbuatan2  dan kata2 kita. Mari kita ikuti teladan St Paulus yg mengatakan: Krsitsu dg nyata dimuliakan didalam tubuhku, baik oleh hidupku maupun oleh matiku.Karena bagiku hidup adalah (untuk bersyukur dan memuliakan) Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup didunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah' (Fil 1: 20c-22).
Buah kasih hanya dapat dihasilkan bila hati kita penuh dg syukur. Tuhan dapat sungguh2 kita mulyakan kalau kita percaya bahwa kebijaksanaanNya jauh melampaui akal budi kita. 

Gbu all n hv a blessed Sunday.

#

*Minggu, 24 September 2017*
*Pekan Biasa XXV*๐ŸŒผ๐ŸŒฟ

¤ Yes 55:6-9
¤ Mzm 145:2-3,8-9,17-18
¤ Flp 1:20c-24,27a
¤ Mat 20:1-16a
*"Deus est Bonus"*

~ Allah itu Baik ~
   _"Allah itu baik; Allah itu baik; Allah itu baik; amat baik bagi saya."_


Pujian sederhana yang dinyanyikan dengan semangat ini mengungkapkan *arti dasar* dari perumpamaan "orang-orang upahan di kebun anggur" yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya.   
  
Perumpamaan ini menceritakan tentang
1. *Panggilan Allah*
2. *Kasih Karunia Allah*
3. *Kemurahan dan kebaikan hati Allah*


1. *Panggilan Allah*
   Para pekerja di kebun anggur diartikan sebagai *manusia yang berdosa dipanggil untuk menjadi orang percaya tanpa memandang usia dan waktu karena semua dipanggil untuk mendapat keselamatan.*

*disepanjang masa sejak manusia jatuh ke dalam dosa untuk menyelamatkan manusia agar tidak jatuh ke dalam penghukuman kekal.*

2. *Kasih Karunia Allah*
   Panggilan Allah sama sekali *tidak berhubungan dengan usaha manusia* maupun sebaliknya ketiadaan usaha manusia namun melainkan *semata-mata karena kasihNya yg besar*

-Karunia Allah. Allah *tidak memperlakukan manusia atas dasar "satu perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik yang lain".*

-Kasih Karunia Allah *tidak dapat dibagi secara sederhana menjadi jumlah proporsi yang sudah diatur dengan rapi menurut jasa yang telah dikumpulkan* seseorang.

Inilah *karakteristik yang mendasar* di dalam Kerajaan Surga.
   Disinilah kita diajarkan bahwa:

*Kerajaan Surga bebas dari birokrasi, aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang dibuat manusia.*

*Kasih karunia Allah penuh dan bebas untuk semua orang yang datang kepada-Nya di dalam iman.*

Dan semua yang menerima kasih karunia ini menyatakan bersama-sama dengan Pemazmur:
_"Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."_ (Mzm 107:1)

3. *Kemurahan dan kebaikan hati Allah*
   Fokus perumpamaan ini bukan pada hubungan pekerja dan bukan soal memberikan gaji yang adil, tetapi pada _kemurahan dan kebaikan hati Allah_ yang dengan *bebas memberikan karunia yang baik kepada manusia.*

Perumpamaan ini sungguh-sungguh menggemakan sebaris kalimat dari salah satu bagian Mazmur Daud, _"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu ... "_ (Mzm 34:9).
  
Disinilah *Yesus mau memberi peringatan pada murid murid-Nya* agar tidak memiliki _perasaan iri_ dan _dengki_, karena *keselamatan adalah berkat Kasih Karunia Allah, Anugerah Allah,*

*bukan imbalan dari perbuatan dan lamanya kita menjadi orang kristen.*
  
Saudaraku, marilah kita *mohon rahmat kebijaksanaan agar mampu berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan Kehendak-Nya.*
  
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga yang berjuang untuk menjadi semakin bijak. Amin๐Ÿป♥

by  :
_RD. Laurensius Rony_


#


 24th SEPTEMBER
Twenty-Fifth Sunday in Ordinary Time

Matthew 20:1-16a

"For the kingdom of heaven is like a householder who went out early in the morning to hire labourers for his vineyard. After agreeing with the labourers for a denarius a day, he sent them into his vineyard. And going out about the third hour he saw others standing idle in the market place; and to them he said, 'You go into the vineyard too, and whatever is right I will give you.' So they went…And about the eleventh hour he went out and found others standing; and he said to them, 'Why do you stand here idle all day?' They said to him, 'Because no one has hired us.' He said to them, 'You go into the vineyard too.'"

These people had a very simple excuse for being idle: 'No one has hired us.' They were not wasting their time because they had decided to do so. They were doing 'nothing' because no one had given them 'anything' to do. The proof that it wasn't their intention to remain idle is that, as soon as they were hired, they went to work in the vineyard.

In a way, some Christians are like these people. They don't practice their faith, not because they had decided to behave as unbelievers, but because no one has told them to do otherwise. 


Tom Petersen, founder of 'Catholics Come Home', tells his experience after spending many years bringing lapse Catholics back to the faith. When he asked them why they went back to Church, the great majority said: 'Because you invited me!' It was as simple as that: God uses you and me to invite people to go back to Him.

A young university student told how she had stopped going to Mass soon after her confirmation. "I didn't declare myself an atheist but neither a Christian," she explained. "To those who asked I said I had no religion." When she went to university she made friends with a good practising Catholic. "One day," she went on, "my friend invited me to visit an old people's home with her, and I said 'Yes'. Soon afterwards she invited me to go to Mass with her, and I went. Two weeks later she suggested that we go to confession… and I said 'Yes'. You see?" she concluded, "my friend never invited me to 'go' anywhere, but to 'come along.' I just followed her. And I couldn't be happier for having done so." 


Mary, Queen of the Apostles, help me to wake up those who still do not love God above all things.

#


 Commentary of the day : 


Anonymous 9th century author in present-day Italy 

Homily for Septuagesima, 4-7

"You too go along to my vineyard"

My beloved, persevere in the good works you have begun… Unfortunate people serve an earthly king, thus putting their life in danger and facing enormous difficulties for a benefit that passes and disappears very quickly. Why you not serve the king of heaven so as to obtain the happiness of the Kingdom? Since by faith the Lord has already called you to his vineyard, that is to the unity of the holy Church, live, behave in such a way that, thanks to God's generosity, you might receive the coin, that is to say, the happiness of the Kingdom of Heaven.

Let no one despair because of the greatness of his sins and say: "The sins in which I persevered until old age and even extreme old age are many; now I will no longer be able to obtain forgiveness, above all since it is the sins that have left me, not I who have rejected them." May that person absolutely not despair of divine mercy, for some are called to God's vineyard at the first hour, others at the third, others at the sixth, others at the ninth, others at the eleventh. That is to say that some are led to God's service when they are children, others when they are adolescents, others in their youth, others in old age, others in extreme old age.

Thus let no one despair, regardless of how old he is, if he wants to turn back to God… Work faithfully in the Church's vineyard to receive the salary of eternal happiness and to reign with Christ forever and ever.

#


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.