Tuesday, March 12, 2013

Menebak Paus yang akan datang‬ (1/2)

Menebak Paus yang akan datang


PIJAR VATIKAN II DI TAHUN IMAN (16)

Menebak Paus mendatang : imam Praja atau Ordo, Eropa atau bukan ?

Setelah menggelar Sidang Umum Pra-Conclave selama 8 hari, para Kardinal
akhirnya memutuskan bahwa pemilihan Paus baru akan dimulai Selasa 12
Maret 2013, beberapa jam setelah kita di Indonesia merayakan hari raya
Nyepi.

Sebelum Conclave dimulai sore hari, paginya para Kardinal akan
mempersembahkan misa "Pro Eligendo Pontefice" (misa dengan ujub khusus
pemilihan Paus) di Basilika Santo Petrus.

Mata dunia akan tertuju ke
Vatikan. Conclave kali ini, akan menjadi pemilihan Paus yang paling banyak
diliput media. "Press Office" Vatikan sangat sibuk. Sekretariat Conclave,
praktis ada di kantor ini. Semua pernyataan resmi Vatikan, diumumkan kepada
media dan dunia melalui kantor ini. Pastor Lombardi, Direktur Press Office
Vatikan, menjadi orang yang paling banyak dicari. Nama imam Jesuit ini pasti
muncul setiap hari, karena ia juga ditugaskan menjadi juru bicara kepausan.


Majalah Perancis "La Croix" secara bergurau bahkan menyebut Lombardi pantas
dipromosikan sebagai Paus. Bagi insan pers, setidaknya imam Jesuit ini sudah
menjadi "Paus" mereka. Dalam memperkuat team yang menjadi garda depan
komunikasi "Panitia Conclave", Pater Lombardi dibantu oleh Pastor Ciro
Benedettini, seorang Imam Passionis, sebagai Wakil Direktur. Dalam team ini,
juga diangkat 2 staff  baru yaitu Pastor Tom Rosica dari Canada untuk media
berbahasa Inggris dan Pastor Gil Tamayo untuk media berbahasa Spanyol.
Sampai hari ini, sekretariat pers ini sudah menerbitkan akreditasi peliputan
kepada 3641 jurnalis dari 968 koran, majalah, web dari 61 negara dan 24 bahasa.

Sejak Paus Benedictus XVI mengumumkan pengunduran dirinya 11 Februari lalu,
sudah hampir sebulan ini, kota Roma kebanjiran pengunjung. Asosiasi
Perhotelan kota Roma melaporkan, pengunjung yang datang ke Roma meningkat
20-30 persen. Permintaan tiket penerbangan ke Roma meningkat 5 kali lipat.
Menurut beberapa agen perjalanan, permintaan tiket penerbangan yang paling
banyak adalah dari Amerika, Canada dan negara-negara Amerika Latin, seperti
Argentina dan Brasil. Dari Itali, pengunjung yang terbanyak adalah pengunjung dari kota-kota di Itali Utara seperti Milano, Bergamo, Venezia,
Firenze, Genoa, Udine. Yang mencengangkan, permintaan tiket terbanyak pada
hari-hari terakhir Paus Benedictus XVI di Vatikan yang lalu, adalah dari
Israel. Dari Amerika dan Negara-negara Eropa, selain para peziarah dan turis
Katolik,  yang sudah mulai berdatangan adalah crew televisi, radio, media
cetak dan elektronik. Crew stasiun televisi CNN, ABC, NBC, dan BBC bahkan
sudah membentuk team khusus berikut "markas" mereka di Roma, untuk meliput Conclave 2013 yang bakal heboh ini. Diperkirakan, dalam sebulan ini sejuta
orang akan membanjiri kota Roma. Lapangan Santo Petrus pasti akan menjadi
lautan manusia pada saat Paus baru nanti diumumkan.
Siapa Paus baru nanti ?

Menjelang diselenggarakannya pemilihan Paus yang baru ini, semua orang
bertanya : siapa kira-kira yang akan menjadi Paus baru nanti. Media cetak
dan elektronik di seantero dunia sibuk membuat analisa, perkiraan, survey,
wawancara tentang sosok Paus baru pengganti Benedictus XVI. Beberapa nama sudah "dijagokan" dan dianggap punya kans besar menjadi Paus, seperti :
Kardinal Angelo Scola (Itali),
Jorge Mario Bergoglio (Argentina),
Christoph Schönborn (Austria), Marc Quellet (Canada),
Timothy Dolan (AS),
Odilo Pedro Scherer (Brasil),
Peter Turkson (Ghana),
Luis Antonio Tagle (Filipina),
Angelo Bagnasco (Itali),
Gianfranco Ravasi (Itali) 
dll.

Bursa taruhan juga
menjagokan mereka sebagai calon Paus favorit (papabile). Seperti banyak media lain, BBC Online juga memberikan profil cukup lengkap para Kardinal "papabile" itu
(http://www.bbc.co.uk/news/world-21657407).

Selain melalui "dunia maya", mempromosikan Kardinal favorit juga ditempuh dengan cara lain, layaknya promosi bakal calon legislative partai. Koran Itali "La Stampa"
memuat foto poster-poster di beberapa tembok kota Roma yang meminta dukungan
untuk Kardinal kulit hitam dari Ghana : Peter Turkson.
Diam-diam, rupanya
ada kelompok yang merasa diri menjadi "team sukses" Kardinal tertentu.
Kendati banyak nama beredar sebagai favorit, tetapi sebenarnya tidak pernah
ada yang bisa memastikan siapa yang akan terpilih. Di Itali, tentang pemilihan Paus ada guyonan terkenal :
"Chi entra Papa esce Cardinale",
yang artinya :
"siapa masuk (conclave) sebagai (favorit) Paus, (biasanya) ke luar
sebagai Kardinal" !

Nama almarhum Kardinal Siri dari Genoa misalnya, sangat
favorit pada Conclave 1978. Yang terpilih ternyata Kardinal Karol Józef Wojty³a dari Polandia.

Pada Conclave 2005, nama Kardinal Martini
difavoritkan di mana-mana. Yang terpilih ternyata Ratzinger.

Siapa yang akan terpilih kali ini ?
Yang pasti, salah seorang dari 115 Kardinal yang punya
hak pilih pada Conclave nanti, pasti akan menjadi Paus baru menggantikan
Benedictus XVI.

Inilah profil 115 Kardinal yang salah satu di antaranya
pasti jadi Paus baru nanti :
Dari negara asal :
Negara asal untuk Kardinal yang lebih dari 1 orang adalah :
Italia 28,
Amerika 11,
Jerman 6,
Spanyol 5,
India  5,
Brasilia 5,
Perancis 4,
Polandia 4,
Mexico 3,
Canada 3,
Portugal 2,
Nigeria 2,
Argentina 2.

Negara yang hanya
diwakili 1 orang Kardinal adalah : Australia, Austria, Belgia, Bolivia,
Bosnia dan Herzegovina, Chili, China, Congo, Colombia, Croatia, Cuba,
Republik Czech, Republik Dominika, Ecuador, Mesir, Ghana, Guinea, Honduras,
Hungaria, Irlandia, Kenya, Lebanon, Lithuania, Belanda, Peru, Philippina,
Senegal, Slovenia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Sudan, Swiss, Tanzania,
Venezuela, dan  Vietnam.

Semua benua ada wakilnya. Dari 115 Kardinal yang
pada Conclave ini punya hak pilih dan dipilih, ternyata 60 orang berasal
dari benua Eropa. Benua Amerika diwakili 33 orang (Amerika Latin 19 orang
dan Amerika Utara 14 orang). Benua Afrika diwakili 11 orang, sementara benua
Asia 10 orang. Benua Australia diwakili 1 orang : Kardinal George Pell.

Dari usia :
Usia rata-rata Kardinal pemilih adalah 71-72 tahun. Ada 8 Kardinal yang pada
tahun ini berusia 80 tahun. Kardinal Walter Kasper dari Jerman, pada tanggal
5 Maret yang lalu tepat berusia 80 tahun. Walter Kasper adalah pemilih
tertua. Beliau masih punya hak pilih karena ketika "sede vacante" dimulai
pada 28 Februari lalu, beliau belum genap berusia 80 tahun. Kardinal
Severino Poletto and Juan Sandoval Iniguez juga berusia 80 tahun pada bulan
Maret ini. Kardinal paling muda adalah Baselio Cleemis Thottunkal dari
India. Umurnya 54 tahun pada bulan Juni nanti. Yang termasuk golongan
Kardinal muda di bawah 60 tahun adalah : Kardinal Filipina Luis Antonio
Tagle (56 tahun), Kardinal Rainer Woelki (57 tahun) dan Kardinal Reinhard
Marx (60 tahun)  keduanya dari Jerman serta Kardinal Win Eijk (60 tahun)
dari Belanda.

Dari yang mengangkatnya :
67 orang Kardinal diangkat oleh Paus Emeritus Benedictus XVI, sementara 48
orang diangkat oleh almarhum Paus Yohanes Paulus II.
Dari 115 Kardinal yang
punya hak suara, berarti 58% pemilih adalah Kardinal "ciptaan" Benedictus
XVI.
Sementara itu, ada 2 orang Kardinal yang diangkat oleh Paus Paulus VI.
Karena usia mereka sudah lebih 80 tahun, mereka tidak bisa memilih dalam
Conclave kali ini.

Dari kategori praja, tarekat atau ordo.
Dari 115 Kardinal yang punya hak pilih, 96 di antaranya adalah Kardinal dari
imam Keuskupan atau imam Praja. Jadi mayoritas Kardinal adalah para imam
Praja.
Hanya 19 orang yang berasal dari tarekat atau ordo. Ordo Fransiskan
dan Salesian (Don Bosco) diwakili 4 Kardinal.
Kardinal dari Ordo Fransiskan
adalah : Claudio Hummes dari Brasil, Carlos Amigo Vallejo dari Spanyol,
Wilfrid Fox Napier dari Afrika Selatan, dan Sean Patrick O'Malley, Kardinal
dari Boston Amerika, seorang Fransiskan Kapusin.
Kardinal dari Ordo Salesian
pengikut Don Bosco adalah : Tarcisio Bertone, Angelo Amato, Raffaele Farina
(semua dari Itali) dan Oscar Maradiaga dari Honduras.
Dari Ordo Dominican,
juga ada 2 Kardinal, yaitu : Christoph Schönborn (Uskup Agung Vienna
Austria) dan Dominik Duka (Uskup Agung Praha).
Dari Ordo Jesuit ada 2
Kardinal yang memiliki hak pilih, yaitu : Jorge Mario Bergoglio dari
Keuskupan Agung Buenos Aires Argentina dan Julius Darmaatmadja dari
Indonesia. Sayang Bapak Kardinal kita tidak bisa hadir pada Conclave kali
ini, karena gangguan penglihatan yang sangat serius.
Pada waktu Conclave
tahun 2005 sesudah wafatnya Paus Yohanes Paulus II, Bapak Kardinal kita oleh
beberapa media difavoritkan sebagai Kardinal yang "papabile".
Selain Borgoglio dan Darmaatmadja, Jesuit sebenarnya masih memiliki beberapa Kardinal lain : yaitu Kardinal Ján Chryzostom Cardinal Korec (89 tahun) dari
Slovakia, Uskup emeritus Nitra ; Kardinal Roberto Tucci (91 tahun) dan
Kardinal Albert Vanhoye (89 tahun). Tucci dan Vanhoye diangkat Kardinal
karena jasanya yang luar biasa sebagai teolog dan exeget. Karena usia,
ketiganya tidak punya hak untuk mengikuti Conclave 2013 ini.

Catatan sejarah masa lalu
Gereja Katolik memiliki sejarah hidup dan perjalanan selama lebih dari 2000
tahun. Tentu selama itu, ada begitu banyak catatan mengenai Paus, sebagai
pimpinan tertingginya. Dari 265 Paus yang pernah ada sampai sekarang ini
(Paus Benedictus XVI adalah Paus yang ke-265), benua Eropa adalah benua yang
paling banyak "menyumbang" Paus.

Sejarah mencatat, Eropa pernah memiliki 254
Paus.
Italia, menjadi satu-satunya negara yang pernah memiliki 212 Paus.
Rekor yang tak akan pernah tertandingi negara manapun !
Selain Itali, negara
Eropa lain yang pernah memiliki Paus adalah Perancis. Ada 15 Paus yang
berasal dari Perancis, yaitu : Paus Silvester II, Niccolas II, Urbanus II,
Callistus II, Urbanus IV, Clement IV, Innocenzius V, Martinus IV, Clement V,
Yohanes XXII, Benedictus XII, Clement VI, Innocenzius VI, Urbano V, dan
Gregorius XI.
Yunani juga pernah "menyumbang" Paus bagi gereja Katolik, yaitu : Paus
Anacletus, Telesforus, Iginius,  Eleuterius, Anterus, Sixtus II, Dionisius,
Eusebius, dan Yohanes VI.
Sementara dalam sejarahnya, Jerman pernah
menyumbang 7 orang Paus, yaitu : Paus Gregorius V, Clemens II, Damascenus
II, Victor II, Leo IX, Stefanus IX, dan tentu saja Paus "Ratzinger"
Benedictus XVI.
Dari Spanyol, pernah ada Paus Damascenus I, Callistus III dan Alexander VI.
Dari Portugal : Paus Yohanes XXI. Dari Dalmazia (kini
masuk wilayah bekas negara Yugoslavia) adalah Paus Yohanes IV.
Dari Inggris: Paus Adrianus IV.
Dari Belanda : Paus Adrianus VI.
Dari Polandia : Paus
Yohanes Paulus II.
Dari Tracia (kini masuk wilayah Eropa tenggara) : Paus Cononius.
Dari tempat di Eropa yang tidak tercatat dan terdokumentasikan
adalah Paus Callistus I dan Paus Caius.
Dari kawasan Timur Tengah, juga pernah ada Paus yang memimpin gereja Katolik, yaitu Paus Anicetus, Yohanes
V, Sisinnius, Constantinus dan Gregorius III dari Siria.
Dari Tanah Suci,
tentu saja ada Petrus sebagai Paus pertama, Paus Evaristus dan Teodorus I.
Dari Afrika Romana (wilayah Afrika yang masuk wilayah kekuasaan Roma),
adalah Paus Victor I, Milziadius, dan Gelasius I.
Para Paus, selama ini biasanya dipilih di antara para Kardinal atau para
Uskup yang berasal dari imam Keuskupan atau imam Praja.
Walau begitu,
sejarah pernah mencatat ada 34 Paus yang berasal dari Ordo atau Tarekat
religius. Ordo Benedectin menyumbang paling banyak Paus, yaitu 17 orang.
Para Paus dari Ordo ini adalah : Paus Gregorius I, Bonifacius IV, Adeodatus
II, Leon IV, Yohanes IX, Leo VII, Stefanus IX, Gregorius VII, Victor III,
Urbano II, Pasquale II, Gelasius II, Celestinus V, Clemens VI, Urbano V,
Pius VII dan Gregorius XVI.
Dari Ordo Santo Agustinus ada 6 Paus, yaitu :
Paus Eugenius IV, Onorius II,  Innocentius II, Lucius II, Gregorius VIII dan
Adrianus IV.
Pernah ada 4 Paus dari Ordo Domenican yaitu : Paus Innocentius V, Benedictus XI, Pius V, dan Benedictus XIII.
Ordo Fransiskan pernah
"menyumbang" 4 Paus, yaitu Paus Nikolas IV dan Paus Sixtus IV (keduanya dari
Ordo Fransiskan Saudara Dina) dan Paus Sixtus V dan Clemens XIV dari Fransiskan Conventual.
Ada 2 Paus dari Ordo Trapis (Cistercensis), yaitu :
Paus Eugneius III dan Benedictus XII.
Sejarah belum mencatat ada Paus yang berasal dari Ordo Jesuit.
Kalau pada Conclave kali ini, Kardinal Jorge Mario
Bergoglio terpilih, ia bakal menjadi Jesuit pertama yang menjadi Paus.

Menurut koran La Repubblica, Borgoglio bersaing ketat dengan Ratzinger pada
pemungutan suara pemilihan Paus tahun 2005 yang lalu.
Banyak media, menjagokan kembali Kardinal Jesuit dari Argentina keturunan Italia ini.

Wait and see !

Jadi..siapa yang akan terpilih ?
(Bersambung 2/2)


God Bless All of You.























































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.