Sunday, October 21, 2012

Renungan Minggu. 21 Oktober 2012. MENJADI BESAR DENGAN MENJADI PELAYAN.

Mutiara Iman
MENJADI BESAR DENGAN MENJADI PELAYAN
21 Oktober 2012

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu"
(Mrk 10:43)

Lectio:
Yes 53:10-11;
Mzm 33:4-5,18-19,20,22;
Ibr 4:14-16;
Mrk 10:35-45

Anton, yang baru saja dilantik menjadi putra altar baru, kagum sekali melihat Budi, ketua putra altar berbicara tentang visi dan rencana kerja tahun 2013. Dia berpikir alangkah senangnya apabila bisa menjadi ketua, karena akan dikenal banyak orang.
Pada saat misa Paskah, Budi meminta semua misdinar untuk datang pukul 5:30 pagi sebagai persiapan untuk misa tri-hari suci. Karena tidur terlalu malam, Anton bangun kesiangan dan datang ke gereja sedikit terlambat.

Setibanya di gereja, dilihatnya Budi sedang sibuk mepersiapkan perlengkapan misa serta membagi tugas kepada para misdinar. Melihat hal itu, Anton mulai menyadari apa arti menjadi ketua, yaitu melayani, disiplin tepat waktu dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Dalam Injil hari ini, Yakobus dan Yohanes meminta Yesus agar memperkenankan mereka duduk dalam kemuliaanNya. Yesus mengatakan bahwa barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Kita juga banyak memiliki cita-cita, ambisi dan harapan dengan tujuan untuk mendapatkan popularitas, materi, kekuasaan dsb. Tetapi tujuan yang paling nyata atas setiap apa yang ingin kita capai adalah melayani sesama, menjadi berkat bagi sesama dan bahkan sampai berkorban bagi sesama, maka kita akan menjadi besar.
Oratio:
Ya Tuhan Yesus berilah kami Roh Kerendahan hati agar mau melayani sesama dengan tulus. Amin
Missio:
Marilah kita menjadikan keseharian hidup kita hanya untuk melayani Tuhan dan sesama.

Have a Blessed Sunday.
___________
"When God solves your problems, you have faith in His abilities; When God doesn't solve your problems, He has faith in your abilities."
"Ketika Tuhan memecahkan masalah Anda, Anda memiliki iman pada kemampuan-Nya;
Ketika Tuhan tidak memecahkan masalah Anda, Dia berkeyakinan pada kemampuan Anda."
Have a blessed Sunday!
____________

Dulu ada seorang tetua yang bukan saja sangat kaya, juga berhati mulia; dia berpikir daripada hanya sendirian menikmati harta kekayaan yang melimpah, lebih baik dipergunakan untuk membantu orang lain, agar setiap orang cukup sandang dan pangan. 
Dia lalu membuka pintu kebajikan lebar-lebar, bersumbangsih hati cinta kasih untuk menolong semua orang miskin dan menderita sakit.
Semua orang yang pernah menerima pertolongannya sangat berterima kasih dan memuji sang tetua. Di kemudian hari namanya semakin tersebar luas, bukan saja warga di negerinya sangat hormat dan cinta padanya, bahkan warga negeri tetangga juga sangat memuji hati cinta kasihnya.
Ada seorang Dewa yang setelah tahu tetua ini menerima cinta kasih dan penghormatan dari banyak orang, lalu berpikir dalam hatinya,
  "Dulu sewaktu saya masih hidup di dunia juga suka berbuat kebajikan dan beramal, baru dapat menciptakan keberkahan alam Dewa dan setelah wafat terlahir di alam surga, akan tetapi perbuatan baik dari tetua ini melebihi saya, apakah mungkin buah keberkahannya kelak akan melebihi saya?"

Dalam hati Dewa ini lalu timbul rasa iri, dia kemudian berencana untuk menyurutkan batin menuju pencerahan dari sang tetua. Maka dia merubah diri menjadi seorang manusia awam dan datang ke hadapan sang tetua untuk berkata,
"Anda menyumbangkan harta berharga anda, apakah tidak merasa menyesal? Harta yang diperoleh dengan susah payah sudah seharusnya diwariskan kepada anak-cucu, namun anda terus beramal, sehingga suatu hari nanti tentu harta anda akan ludes."
Sang tetua menjawab dengan wajah tersenyum, "Segala sesuatu di dunia ini akan menghidupi makhluk hidup, jika harta saya hanya dinikmati oleh satu keluarga saja adalah sangat disayangkan, maka akan lebih baik jika dapat dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia."
Dewa berpura-pura mengatakan, "Setahu saya, jika terlalu giat beramal, kelak akan terjerumus ke alam neraka!" Sang tetua merasa sangat heran, sebab seharusnya orang yang berbuat jahat yang akan menerima balasan dengan terlahir di alam neraka, bagaimana mungkin orang yang beramal dan berbuat kebajikan akan terjerumus ke alam neraka? Melihat sang tetua tidak percaya, sang dewa lalu menciptakan ilusi pemandangan di alam neraka dan berkata padanya, "Lihat! Orang-orang yang menderita siksaan di alam neraka ini, dulunya adalah mereka yang suka beramal di dunia, jika anda tidak percaya boleh bertanya kepada mereka."

Sang tetua maju ke depan dan bertanya pada salah seorang di antaranya,
"Kenapa anda terjerumus ke alam neraka?"
Orang ini demi memenuhi keinginan sang Dewa, menjawab,
"Seperti katanya, dulu saya sering beramal harta benda untuk membantu orang, itulah sebabnya setelah wafat terjerumus ke alam neraka."
Sang tetua kembali bertanya,
"Lalu ke mana perginya orang-orang yang anda bantu?"
"Mereka semua dilahirkan kembali ke alam surga."

Sang tetua berkata dengan penuh suka cita, "Membuat semua orang bahagia adalah cita-cita saya. Jikalau semua orang yang dibantu dapat terlahir kembali di alam surga, sedangkan hanya saya sendiri yang terjerumus ke alam neraka, itu tidak terhitung apa-apa, saya tetap saja sangat gembira."
Ekspresi sang tetua saat itu terlihat tulus dan mengharukan, sehingga membuat sang Dewa merasa sangat terguncang batinnya, hatinya merasa terharu dan malu, pemandangan alam neraka juga hilang.
Dia kembali ke rupa Dewa dan berkata kepada sang tetua,
"Kata-kata yang saya sampaikan sebelumnya, semuanya adalah kebohongan yang disebabkan oleh timbulnya kecemburuan dalam hati saya, saya hendak menggoyahkan niat pikiran anda untuk beramal dan menolong orang miskin, sehingga saya memutar balikkan kebenaran akan hukum karma."
______________

Suatu saat ketika sedang mendiskusikan tentang anak-anak dengan para orang tua murid, seorang ibu mengeluh :
"Saya telah mengupayakan sepenuh hati, makanan enak, pakaian bagus, mainan menarik, agar dia puas, meskipun saya masih saja dipersalahkan. Coba Anda tebak, hari itu dia pulang, lalu apa yang dia tanyakan pada saya."

"Ma, ibu guru menyuruh saya menulis karangan yang berjudul bersyukur terhadap ibu, apa yang harus saya tulis?"
Pertanyaan itu membuat saya merasa sedih sekali!
Bersyukur, kata ini sangat indah, mengandung perasaan umat manusia yang begitu dalam, namun, sekarang ada berapa banyak orang yang bisa benar-benar menghayati kata 'bersyukur' ini?
__________


God Bless All of You.
































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.