Saturday, June 9, 2012

Resensi film Soegija.

‎​Ling-Ling, gadis kecil Tionghoa yg terpisah dari ibunya karena perang, mempertanyakan kenapa keluarganya (orang Tionghoa) selalu menjadi korban penjarahan.

Ling-Ling adalah satu dari 8 tokoh utama dalam film Soegija (baca: Sugiyo).

Tokoh2 ini didasarkan figur yg nyata dalam sejarah yg bersumber dari buku harian tokoh2 tsb, dan sumber sejarah lainnya.


Karakter lainnya:

-Mgr Soegijapranata, uskup native pertama Indonesia;

-Banteng, remaja gerilyawan yg buta huruf;

-Mariyem, seorg perawat wanita jawa yg berhubungan dgn jurnalis Belanda (Hendrik);

-ada tokoh tentara Belanda (Robert,cs) dan serdadu Jepang (Suzuki,cs),
n
-kelucuan2 koster (Min, diperankan: Butet.K) yg sering 'mengomeli' Soegija.

Soegija, film drama yg berkisah ttg kemanusiaan di era perjuangan yg dikemas lewat tokoh2 tsb dan menyentak lewat alur tak terduga. Konflik batin tokoh2nya dideskripsikan dgn tegas.

Kemerdekaan RI tak ada artinya bila tak diakui negara2 lain, terutama negara2 barat yg menguasai dunia saat itu. Soegija berjuang untuk hal itu. Dia berdiplomasi ke Eropa lewat berbagai tulisannya, di tengah peran pelayanannya, di tengah upayanya mempertahankan Gereja saat kehilangan para romo dan suster yg ditawan Jepang. Perjuangannya tak sia2, Vatican adalah negara barat pertama yg mengakui proklamasi RI, & diikuti negara2 lainnya.

Film ini digarap secara kolosal dan digarap dgn apik oleh Garin Nugroho, mencatat rekor MURI sbg jumlah pemain terbanyak (2.775 org dari berbagai negara), & bahasa terbanyak dalam film: Indonesia, Jawa, Belanda, Jepang, Inggris n Latin. Riset film ini memakan waktu 3 tahun, dan biaya yg mahal.

Resensi lengkap: lihat Kompas 27/5/12 hal-15.

Yo kita saksikan film tsb be-ramai2 di bioskop untuk menunjang film Indonesia yg bermutu.

Yo...mareee... :D


God Bless All of You.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.