RENUNGAN Kamis, 14 Juni 2012.

Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku, suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini
(Lukas 16:24)


Perumpamaan ini mengandung dimensi fisik (orang kaya yang hidupnya enak dan Lazarus yang sangat miskin) dan dimensi roh (keduanya meninggal, Lazarus masuk surga dan si orang kaya masuk neraka)

Dalam kisah ini dengan jelas Abraham berkata, tidak ada hubungan antara surga dan neraka, begitu juga antara orang hidup dan orang mati, artinya sangat terlambat apabila kita mendoakan orang yang sudah meninggal, karena sudah tidak ada hubungan lagi, berdoalah untuk yang masih hidup bukan yang sudah meninggal

Selain itu, setelah kematian, roh orang mati tidak mungkin kembali lagi ke dunia ini

Si orang kaya itu gagal mempergunakan kesempatan yang diberikan Tuhan semasa hidupnya, semuanya jadi terlambat ketika ia mati, terlambat percaya kepada Tuhan, terlambat berbuat kasih (dia tidak menolong orang yang membutuhkan pertolongan) dan terlambat memberitakan "kabar sukacita", setelah mati dia baru mau memberitakan kabar keselamatan kepada saudara-saudaranya, supaya jangan masuk neraka seperti dia

Kita berada di dunia ini hanya sementara, namun kalau kita salah melangkah bisa berakibat fatal, apa yang kita perbuat selama hidup menentukan apakah kita akan memperoleh kehidupan kekal atau kematian kekal

Yesus berkata: "Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup"

Ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita akan memperoleh kehidupan kekal
Memang mengikut Yesus itu tidaklah gampang, ada harga yang harus dibayar, kita harus pikul salib dan menyangkal diri.

Salib bukanlah beban tetapi sukacita, dibalik salib ada kemuliaan.

Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.