2408021. Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.

Kalender Liturgi 02 Agt 2024
Jumat Pekan Biasa XVII
PF S. Petrus Yulianus Eymard, Imam
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Yer  26:1-9
Mazmur Tanggapan: Mzm  69:5.8-10.14
Bait Pengantar Injil: 1Ptr 1:25
Bacaan Injil: Mat  13:54-58
*

Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.

*

Perkataan benar seringkali menyakiti orang yang mendengarnya. Banyak orang lebih senang mendengarkan perkataan yang menyenangkan hatinya walaupun seringkali itu bukanlah kebenaran.

*

Alkisah, bersabdalah Tuhan kepada Yeremia pada permulaan pemerintahan Yoyakim, putera Yosia, raja Yehuda, dengan berdiri di pelataran rumah Tuhan di kota Yehuda, "Jika kalian tidak mau mendengarkan Daku,

tidak mau mengikuti Taurat-Ku
yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi,
yang terus-menerus Kuutus kepadamu
maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo,
dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi."

Para imam, para nabi dan seluruh rakyat
mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah Tuhan, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu
menangkap dia serta berkata,
"Engkau harus mati!
Mengapa engkau bernubuat demi nama Tuhan dengan berkata,
'Rumah ini akan sama seperti Silo,
dan kota ini akan menjadi reruntuhan,
sehingga tidak ada lagi penduduknya?"
*

Alkisah, pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya di kota Nazaret. Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka.
Orang-orang takjub dan berkata,
"Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu?
Bukankah Dia  itu anak tukang kayu?
Bukankah ibu-Nya bernama Maria
dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Seorang nabi dihormati di mana-mana,
kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Karena ketidakpercayaan mereka itu,
maka Yesus tidak mengerjakan banyak mujizat di Nazaret.
*

Ya Tuhan Allahku...
Jawablah aku demi kebesaran kasih setiaMu.

Jangan biarkan orang yang membenciku tanpa alasan
lebih banyak dari pada rambut di kepalaku.
Jangan biarkan orang yang hendak membinasakan aku.

Jangan biarkan aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak diambil olehku.

Jangan biarkan aku menanggung cela karenaMu.
Jangan biarkan noda meliputi mukaku.
Jangan biarkan aku menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku.
Jangan biarkan aku menjadi asing bagi ibuku.

Cinta untuk rumahMu telah menghanguskan aku.
Kata-kata yang mencela Engkau telah menimpaku.
Tetapi aku berdoa kepadaMu. 
Aku bermohon pada waktu perkenananMu.

Demi kasih setiaMu yang besar jawablah aku.
Jawablah aku dengan pertolonganMu.

Amin.

*