Thursday, August 12, 2021

2108111. Santa Clara doakanlah putrimu, Maria Elisabeth Sutedja. Santa Clara doakanlah pencintamu.

Kalender Liturgi 11 Agt 2021
Rabu Pekan Biasa XIX

PW S. Klara, Perawan
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Ul 34:1-12
Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-3a.5.8.16-17
Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19
Bacaan Injil: Mat 18:15-20


Bacaan I
Ul 34:1-12
Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan,
dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul.

Pembacaan dari Kitab Ulangan:


Pada waktu akan meninggal,
naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan Nebo,
yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho.
Di sana Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan:
daerah Gilead sampai ke kota Dan,
seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye,
seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat,
Tanah Negeb dan lembah Yordan,
lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar.
Dan bersabdalah Tuhan kepadanya,
"Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah
kepada Abraham, Ishak dan Yakub;
"Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu.'
Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri,
tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."


Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di tanah Moab,
sesuai dengan sabda Tuhan.
Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab,
di hadapan Bet-Peor,
dan sampai hari ini tidak ada orang yang tahu kuburnya.
Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia meninggal dunia;
matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab
tiga puluh hari lamanya.

Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu.
Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan,
sebab Musa telah menumpangkan tangan atasnya.
Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua
dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa
yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka.
Betapa hebatnya segala tanda dan mujizat
yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir
terhadap Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya.
Betapa hebatnya segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat
yang dilakukan Musa di depan seluruh bangsa Israel.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 66:1-3a.5.8.16-17

Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.

*Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,
mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya,
muliakanlah Dia dengan puji-pujian!
Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu;."

*Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah;
Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
Pujilah Allah kami, hai para bangsa,
dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!

*Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah,
aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku.
Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku,
kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.


Bait Pengantar Injil
2Kor 5:19
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus
dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.



Bacaan Injil
Mat 18:15-20
Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu,
engkau telah mendapatnya kembali.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Apabila saudaramu berbuat dosa,
tegurlah dia di bawah empat mata.
Jika ia mendengarkan nasihatmu
engkau telah mendapatnya kembali.

Jika ia tidak mendengarkan dikau,
bawalah seorang atau dua orang lain,
supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,
perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka,

sampaikanlah soalnya kepada jemaat.
Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat,
pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah
atau seorang pemungut cukai.

Aku berkata kepadamu:
Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga,
dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.


Dan lagi Aku berkata kepadamu,
Jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga.
Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,
Aku hadir di tengah-tengah mereka."


Demikianlah Injil Tuhan. 
#

"Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah
kepada Abraham, Ishak dan Yakub;
"Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu.'

#

_"Apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga,_
_dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga._
#

*Maria Elisabeth Sutedja* lahir di Bandung 31 Desember 1989. El menyelesaikan S1 di ITB jurusan Teknik Informatika, Business Administration angkatan 2009 winter intake, sebelum berusia 20 tahun. Elisabeth Sutedja memperoleh gelar PhD dengan predikat lulusan terbaik6 Desember 2012, ujian disertasinya diuji 6 orang guru besar dari Harvard University untuk menilai segi ilmiahnya dan 6 orang praktisi bisnis (diantaranya Bill Gates) untuk menilai aplikasi ilmiah dalam dunia bisnis. Bill Gates selepas ujian disertasi, memeluk dan menawarkan El untuk jabatan apa saja yang El mau, bekerja di perusahaannya. Namun El memilih menjabat sebagai Vice President – Business Development (orang Asia pertama) PT Boeing. El juga menjadi dosen untuk mata kuliah, Applied Strategic Management", mengajar empat jam tiap minggu di salah satu universitas di Amerika Serikat. Tanggal 01 November 2015,  Elisabeth Sutedja memutuskan masuk biara di Biara Santa Clara, Asissi, Italia menjadi Suster.
  Setahun sebelum mengambil keputusan hidup membiara, Elisabeth Sutedja biasanya membuat renungan pada pagi hari atau membagi pengalaman imannya diakun facebook dan dibuat dalam dua Bahasa yakni dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 
_(Saat itu facebook belum ada system translate otomatis)_

Tanggal 8 September 2015 El melalui postingan pada akun facebooknya mengaku bahwa sejak duduk dibangku SMP ia sudah ingin masuk biara. "Sejak di bangku SMP aku sangat merindukan suatu kehidupan yang sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan. Aku percaya Tuhan memanggilku untuk sepenuhnya melayani-Nya dan sesama. Setiap perjalanan hidup memiliki tujuan. Tujuan hidup saya sebagai seorang Katolik adalah untuk memuliakan Allah dan hidup menurut kehendak-Nya selama-lamanya. Karena itu, hidup saya sebagai manusia, baik yang bersifat personal, professional dan spiritual, semuanya harus diikat pada visi untuk kemuliaan Allah. Jadi, sebagai manusia, saya memerlukan Tuhan yang akan menuntun dan mengarahkan hidup saya mencapai tujuan-tujuan yang akan memuliakan Tuhan."

Niat kuat El muncul sangat kuat pada tanggal 20 Desember 2010. Inilah kisah El yang sangat memotivasi dirinya. Setelah mengikuti misa pagi di Gereja St Anthony, biasanya aku langsung pulang ke rumah, tapi pagi itu aku jalan kaki berputar ambil jalan lain melewati Fenway Park, sebuah taman besar dan indah di pusat kota Boston, dgn tujuan ingin menikmati morning-sandwich di salah satu kios penjual makanan di situ. Saat itu di pertengahan musim dingin (winter). Suhu udara sekitar minus 10 derajat Celsius. Semalam salju turun dgn lebat. Tebal salju di taman sekitar 15 cm. Sedang aku menikmati sepotong sandwich, pandanganku terarah ke sebuah gazebo di tengah taman. Aku lihat seorang wanita tua sedang memandang kearahku, seolah-olah ingin memanggilku. 

Aku tanyakan kepada penjual makanan, apakah dia kenal dengan wanita itu. 

Jawabnya: _"No, I've never seen her!"_

Aku beli sepotong sandwich dgn segelas susu panas dan membawanya ke gazebo. 

Aku perkirakan wanita itu berusia sekitar 60 tahunan, wajahnya putih penuh dengan kerut dan pakaiannya sangat sederhana.

_"Hi.... I'm Elisabeth Sutedja...."_ sapaku sambil mengulurkan tangan kananku. Dia diam tak menjawab dan tak menerima uluran tanganku. Matanya tajam memandang sandwich dan susu panas yang aku bawa.

_"Will you join me?"_ kataku sambil menyerahkan sandwich & susu panas kepadanya. 

Dengan cepat dia mengambilnya dan menyantapnya dgn lahap. Nampaknya dia sudah lapar sekali. Selesai makan, dia mulai memandang dan mengamatiku.

Pandangannya terarah kepada Rosario kecil yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku. 

"Christian?" tanyanya. 

"Yes... Catholic..." jawabku.

"Shit!" katanya keras sambil mencibirkan bibirnya.

"Why shit?" tanyaku.

"I don't believe in God!" jawabnya.

"Why don't you?" tanyaku lagi.

"There's no God!" jawabnya tegas. 

"There is God!" kataku halus.

"Prove it!" pintanya.

Wah..... aku mulai putar otak..... Bagaimana caranya membuktikan Tuhan itu ada. Aku berdoa dalam hati, "Yesus tolong aku..." 

Dan Yesus menolong!!

Aku perhatikan tangan dan badannya menggigil. Dia pasti sangat kedinginan! Aku lepaskan mantel tebal yg aku pakai.

"It's for you" kataku sambil mengenakan mantel itu pada tubuhnya. Dia diam, matanya kini memandangku dgn sayu. Aku lihat air matanya menetes keluar. Aku merasa iba melihatnya. Aku peluk dia. Dia menangis keras.....

"Why are you doing this?" tanyanya sambil menangis.

"Jesus is God. He knows you're freezing. So He asks me to give this coat to you!" jawabku.

"Really?" tanyanya.Matanya yg berlinang air mata memandangku dan kedua tangannya meraba mukaku sambil berkata pelan....

"You're really an angel! You gave me food when I was hungry.. Then you gave me your coat when I was freezing!"

Aku kaget.....Bagaimana dia dapat mengucapkan kata-kata indah itu?

Sesuatu terjadi pada diriku! Aku merasakan sukacita yang sungguh besar! Aku merasa Yesus tersenyum padaku! Aku berjalan pulang tanpa mengenakan mantel, namun aku tak merasakan dingin sama sekali!

"Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing sebuah tongkat wasiat, sehingga apa pun yang disentuh dengan tongkat itu akan berubah menjadi permata yang tak ternilai harganya. Tongkat wasiat itu tidak lain adalah kasih illahi yang telah dicurahkan Allah ke dalam hati kita…" 

Sumber: Alkitab, Tulisan *Arkadius Sadik, S.Pd*, dan sumber lainnya.
#

*DOA:*

Jiwaku bersorak-sorailah bagi Allahku
Mulutku bermazmurlah kemuliaan Tuhanku
Bibirku muliakanlah pujilah Yesusku
Katakanlah betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu

Santa Clara doakanlah putrimu
Santa Clara doakanlah pengikutmu
Santa Clara doakanlah pencintamu
Santa Clara doakanlah aku

Amin.
#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.