Monday, August 6, 2018

1808065. Anta Roja. Mencintai Pacar Orang

Anta Roja.

(Anda Tanya Romo Jawab)

#


Mencintai Pacar Orang

Saya mencintai seorang perempuan yang saat ini dalam masa persiapan pernikahan. Di awal perkenalan, saya tidak mengetahui bahwa dia telah memiliki kekasih. Dari rekan kantor, saya mendapat informasi kalau ia telah memiliki kekasih dan akan menikah, tetapi ia bimbang karena faktor pekerjaan kekasihnya.

Ketika mengetahui kondisi ini, saya menjadi ragu apakah akan meneruskan pendekatan saya atau tidak. Dari sisi etika, apa yang saya lakukan menurut saya tidak benar. Tetapi, saya tidak tahu mengapa saya selalu memikirkan dia dan dia pun selalu menanyakan kabar saya melalui teman-teman yang satu kantor dengan saya.

Saya terus berdoa kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria agar saya bisa melepaskan dia. Tuhan telah menjodohkan dia dengan orang lain untuk menjadi pasangan hidupnya. Tetapi entah mengapa, hati ini sedih sekali mengetahui bahwa kami tidak disatukan. Saya takut jika saya nantinya akan kena karma karena telah merebut kekasih orang dan mengacaukan rencana pernikahan mereka.

NM, Bandung


#

Dear NM yang sedang galau hati, memang berat menghadapi situasi yang seperti Anda hadapi sekarang ini, seperti menghadapi buah simalakama: mau dimakan takut terkena 'karma', tidak dimakan patah hati ditinggal si buah hati. Meskipun konflik semacam ini rasanya sulit untuk dipecahkan, bagaimanapun kita tetap harus mengambil keputusan agar penderitaan tidak berlangsung terus dan bisa menikmati hidup kembali.

Dari gambaran yang anda berikan, setelah Anda tahu bahwa si dia sudah ada yang punya, Anda sebenarnya sudah merasa ragu-ragu untuk terus maju, tetapi tetap memikirkan dia dan tetap menjalin hubungan. Akibatnya, keraguan ini tetap terbawa hingga sekarang, karena sebenarnya Anda masih mengharapkan (menunggu) dia mau berpindah ke hati Anda. Dan, yang anda tunggu tidak kunjung terjadi sampai kini.

Dari cerita Anda, tampaknya kebimbangan yang sama juga terjadi pada si dia. Memang, pada awalnya dia sudah menemukan orang yang kemudian dipilih untuk calon pendamping, tetapi calon ini masih ada kekurangan di mata dia, sehingga ia menunggu jangan-jangan ada Arjuna lain yang lebih sempurna daripada calon yang sudah dipilihnya. Datanglah Anda yang mendekatinya. Dia pun mau saja Anda dekati. Tentunya dengan harapan, bahwa Anda lebih baik daripada calonnya dan Anda cukup berani untuk 'merebutnya' dari sang calon yang sudah terpilih. Kenyataannya, keputusan siapa yang dipilih belum juga diambil. Berarti ada kebimbangan 'untuk melepas burung yang sudah di tangan guna mendapatkan burung yang masih di udara'.

Untuk mengatasi kondisi yang serba 'mengambang' seperti ini, sebaiknya diselesaikan dengan pembicaraan yang penuh keterbukaan antara kedua belah pihak. Anda bisa mengutarakan pikiran, perasaan, dan harapan tentang hubungan yang selama ini sudah terjalin, dan memberi kesempatan pada dia untuk juga mengutarakan hal yang sama. Berilah kesempatan kepada dia untuk menetapkan pilihan dan tidak menggantung seperti saat ini. Bila dia tidak bisa mengambil keputusan, Anda yang harus mengambil keputusan, yaitu merelakan dia bersama orang lain. Keputusan ini mungkin akan menyakitkan. Tetapi, itulah yang sebaiknya dilakukan, karena kalau dia tidak bisa mengambil keputusan, berarti dia kurang bisa berkomitmen dalam memilih pendamping hidupnya dan akan terus mencari yang lebih baik dari siapa yang sudah dia pilih. Akibatnya, ada kemungkinan setelah jadian dengan Anda dan ada calon lain yang dinilai lebih baik dari Anda, dia pun akan bimbang dan memberi kesempatan pada orang lain tersebut.

Selama ini Anda sudah berdoa pada Tuhan dan Bunda Maria agar diberi kekuatan untuk melepaskan dia, bila Tuhan sudah menjodohkan dia dengan orang lain, maka doa itu kini bisa dilengkapi dengan permohonan agar diberi petunjuk siapa yang sebaiknya menggantikan dia, bila memang dia bukan jodoh yang dipilih Tuhan untuk Anda. Percayalah, Tuhan selalu memberkati dan memberikan yang terbaik untuk Anda: tinggal bagaimana Anda menentukan pilihan.


Drs George Hardjanta MSi

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.