Saturday, February 10, 2018

Bacaan Liturgi 10 Februari 2018 Hari Biasa, Pekan Biasa V PW S. Skolastika, Perawan. Bersyukur dan Berbagi. How can it be possible?.

DIBERKATILAH orang yang telah belajar

Bersyukur dan Berbagi.

* Bacaan Liturgi 10 Februari 2018

Hari Biasa, Pekan Biasa V
PW S. Skolastika, Perawan

How can it be possible?

#


DIBERKATILAH orang yang telah belajar untuk mengagumi tapi tidak iri hati, mengikuti tapi tidak meniru, memuji tapi tidak menyanjung, dan memimpin tapi tidak memanipulasi.

*William Arthur Ward*
#

*Bersyukur dan Berbagi*

DALAM bacaan pertama diceritakan bahwa saat Yerobeam menjadi raja Israel, hidupnya diliputi oleh rasa khawatir dan cemas kalau-kalau rakyatnya kembali mendukung Rehabeam, raja Yehuda.

Demi mencegah rakyatnya pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban di rumah Tuhan, didirikannya patung berhala dan diperintahkannya rakyatnya untuk menyembah ilah-ilah tersebut.

Ketakutan akan kehilangan kekuasaan, membuat Yerobeam meninggalkan Tuhan dan melakukan tindakan yang tidak berkenan di hadapanNya.

Berbeda dengan sikap Yerobeam, Injil pada hari ini mengisahkan sikap sejumlah orang yang tergerak untuk rela berbagi sehingga terkumpullah tujuh potong roti dan beberapa potong ikan. Jumlah yang jauh dari mencukupi untuk memberi makan 4000 orang.

Namun setelah Yesus mengucap syukur, memecah dan memberikan kepada para murid untuk dibagikan, ternyata setiap orang dapat makan sampai kenyang, dan bahkan masih tersisa sebanyak tujuh bakul. Suatu mukjizat yang luar biasa.

Banyak orang enggan mengulurkan tangan kepada sesama yang membutuhkan pertolongan, karena takut milik mereka menjadi berkurang.

Namun lewat dua kisah di atas, hendaknya kita belajar untuk tidak melekat pada hal-hal duniawi, melainkan percaya kepada penyelenggaraanNya.

Karena persembahan yang sedikit dan kita nilai tidak berarti, bila diberikan dengan tulus dan penuh kasih, maka Tuhan pasti menggandakannya sehingga menjadi berkat yang berlimpah bagi banyak orang.

Mari senantiasa mengucapkan syukur kepada Tuhan atas penyertaan dan kasihNya. Tumbuhkan sikap kepedulian dan kemurahan hati agar kita menjadi saluran berkat bagi orang di sekitar kita.

Semoga dengan kesetiaan kita berbagi kasihNya, kelak kita layak untuk masuk dan tinggal bersamaNya di dalam kerajaan surga.

#


Bacaan Liturgi 10 Februari 2018
Hari Biasa, Pekan Biasa V
PW S. Skolastika, Perawan.


Bacaan Pertama

1Raj 12:26-32;13:33-34
Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas.
Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:


Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya,
"Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.
Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan korban sembelihan
di rumah Tuhan di Yerusalem,
maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka,
yaitu Rehabeam, raja Yehuda,
kemudian mereka akan membunuh aku
dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."

Sesudah menimbang-nimbang,
raja membuat dua anak lembu jantan dari emas.
Lalu ia berkata kepada mereka,
"Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem!
Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu,
yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel
dan yang lain ditempatkannya di Dan.

Maka hal itu menyebabkan orang berdosa.
Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu
dan ke Dan menyembah patung yang lain.
Yerobeam membuat juga kuil-kuil
di atas bukit-bukit pengurbanan,
dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat
yang bukan dari bani Lewi.
Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya
pada hari yang kelima belas bulan kedelapan,
sama seperti hari raya yang di Yehuda,
dan raja sendiri naik tangga mezbah itu.
Begitulah dibuatnya di Betel:
ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu
yang telah dibuatnya itu,
dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya.
Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu,
tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat
untuk bukit-bukit pengurbanan.
Siapa saja yang mau
ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan.
Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam,
sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 106:6-7a.19-20.21-22
R:4a
Ingatlah akan daku, ya Tuhan,
demi kemurahan-Mu terhadap umat.


*Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa,
kami telah bersalah, telah berbuat fasik.
Nenek moyang kami di Mesir
tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

*Mereka membuat anak lembu di Horeb,
dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
mereka menukar Yang Mulia
dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.

*Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka,
yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir;
yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham,
dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil
Mat 4:4b
Manusia hidup bukan saja dari makanan,
melainkan juga dari setiap sabda Allah.


Bacaan Injil
Mrk 8:1-10
Mereka semua makan sampai kenyang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus.
Karena mereka tidak mempunyai makanan,
Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata,
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.
Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku
dan mereka tidak mempunyai makanan.
Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar,
mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

Murid-murid-Nya menjawab,
"Bagaimana di tempat yang sunyi ini
orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"
Yesus bertanya kepada mereka, "Berapa roti ada padamu?"
Jawab mereka, "Tujuh."

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan.

Dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
Mereka mempunyai juga beberapa ikan.
Sesudah mengucap berkat atasnya,
Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
Dan mereka makan sampai kenyang.
Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa,
sebanyak tujuh bakul.
Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang.

Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.
Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya
dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Demikianlah sabda Tuhan.

#


Saturday 10th FEBRUARY
St Scholastica, virgin.


Mark 8:1-10

In those days, when again a great crowd had gathered, and they had nothing to eat, he called his disciples to him, and said to them, "I have compassion on the crowd, because they have been with me now three days, and have nothing to eat; and if I send them away hungry to their homes, they will faint on the way; and some of them have come a long way." And his disciples answered him, "How can one feed these men with bread here in the desert?…And they ate, and were satisfied; and they took up the broken pieces left over, seven baskets full. And there were about four thousand people."

That's the introduction to the miracle of the multiplication of loaves and fish according to St Mark. "How can one feed these men with bread here in the desert?" his disciples asked Jesus.


'How can it be possible?' people ask today when facing a difficult situation. How can it be? It's possible because Jesus is God. And God is Almighty. Faith. Faith. It is all a matter of faith.

Four thousand people ate and at the end the disciples collected seven baskets full of scraps. "How can one feed these men…?" He could feed those and many more. Jesus' miracles have no number limit. That's the meaning of Almighty: God has no limits. If there were seven thousand or a hundred thousand, it would be the same. It makes no difference for an Almighty God to multiply a piece of bread by two or by two million. Both are miracles anyway.

When we pray, when we offer the Mass for the conversion of a sinner or for a particular deceased, it is the same for God if we pray for one as for all the sinners of the world. Some think that if you offer the Mass for two souls, each one gets 'half of a Mass'. That's nonsense. If you offer a Mass for a million souls, they all get 'a Mass'. For God it's the same to perform one or a million miracles. Let's not put limits when we ask, since God has no limits. 


They say of St Bernard that, when he was about to die, someone asked him if he regretted anything about his life. "After all that God has given me," said the saint, "I regret not having had more desires!" He knew that, if he had asked for more, he would have received even more.

Mary, Virgin Most Faithful, may I never put limits when I pray, may I never be mean in prayers or in demands.
#

Commentary of the day :

Saint Ambrose (c.340-397), Bishop of Milan and Doctor of the Church
Commentary on the Gospel of Saint Luke, VI, 73-88 (cf. SC 45, p. 254f. rev.)


"If I send them away hungry to their homes, they will collapse on the way"

Lord Jesus, how well I know you have no wish to allow these people here with me to remain hungry but to feed them with the food you distribute, and so, strengthened with your food, they will have no fear of collapsing from hunger. I know, too, that you have no wish to send us away hungry, either... As you have said: you do not want them to collapse on the way, meaning to collapse in the byways of this life, before reaching the end of the road, before coming to the Father and understanding that you come from the Father...

Our Lord takes pity, then, so that none may collapse along the way... Just as he makes it rain on the just as well as the unjust (Mt 5:45) so he feeds the just as well as the unjust. Was it not thanks to the strength of the food that the holy prophet Elijah, when he was collapsing on the way, was able to walk for forty days? (1Kgs 19:8). It was an angel who gave that food to him but, in your case, it is Christ himself who feeds you. If you preserve the food you have received in this way then you will walk, not forty days and forty nights... but for forty years, from your departure from the borders of Egypt to your arrival in the land of plenty, the land where milk and honey flow (Ex 3:8)...

And so Christ shares out the foodstuffs and, there is no question, he wants to give it to all. He withholds it from no one for he provides for everyone. Nevertheless, when he breaks the loaves and gives them to the disciples, unless you hold out your hands to receive your portion, you will collapse along the way... This bread that Jesus breaks is the mystery of the Word of God: it increases as it is distributed. With only a few words Jesus has provided abundant nourishment for all peoples. He has given us his words as bread and, while we are tasting them, they increase in our mouths... Even as the crowds are eating, the pieces increase and become more numerous to such an extent that, in the end, the leftovers are even more plentiful than the loaves that were shared.
#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.