Thursday, November 16, 2017

Thursday, 16th NOVEMBER St Margaret of Scotland. SIAP SEDIA. Kapan kerajaan Allah akan datang.

"SIAP SEDIA"

Bacaan Liturgi 16 November 2017

Kamis Pekan Biasa XXXII

Bacaan Pertama Keb 7:22-8:1
Mazmur 119:89.90.91.130.135.175. Injil Lukas 17:20-25.

Injil Lukas 17:21, menulis.
Yesus berkata: "Kerajaan Aĺlah datang tanpa tanda-tanda lahiriah..."

Pada suatu sore seorang murid bertanya kepada sang Guru:" Guru, kapankah akhir dunia ini?" 


Entahlah" jawab Sang Guru. "Tetapi bagiku, akhir dunia terjadi ketika aku meninggal.


Cerita diatas mau mengingatkan kita bahwa pertanyaan kapan hari kiamat itu datang, bukan menjadi yang paling penting. Yang paling pasti bagi setiap orang adalah bahwa suatu saat dia akan mati. Karena itu, yang harus kita lakukan adalah senantiasa siap sedia dengan hidup dalam kasih baik pada Tuhan maupun pada sesama, karena hidup kita masing-masing cepat atau lambat akhirnya sampai pada kematian. Kematian itu bisa datang kapan saja. Maka tidak ada hal yang lebih baik untuk menghadapi kematian itu selain  memakai setiap menit dalam hidupnya untuk membuat hidupnya berarti dan berguna, bukan untuk pertama-tama buat hidupnya sendiri, tetapi untuk Tuhan dan orang lain.

Tuhan Yesus, bantulah aku untuk setia kepadaMu dan tidak menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada untuk berbuat baik bagi sesamaku. Amin.


Met Hari Kamis.

#


Thursday, 16th NOVEMBER
St Margaret of Scotland

Luke 17:20-25

"The kingdom of God is not coming with signs to be observed; nor will they say, 'Lo, here it is!' or 'There!' for behold, the kingdom of God is in the midst of you." And he said to the disciples, "The days are coming when you will desire to see one of the days of the Son of man, and you will not see it. And they will say to you, 'Lo, there!' or 'Lo, here!' Do not go, do not follow them…But first he must suffer many things and be rejected by this generation."

We are coming close to the end of the liturgical year. During these days the Gospel of the Mass will be reminding us of the Second Coming of Our Lord and describes some of the things that will happen beforehand. One of them is the confusion caused by false prophets. The devil is an expert liar who tries to sow confusion among Jesus' disciples.

In a transatlantic sailing race one team employed the strategy of pretending to be their opponents' shore team, sending them misleading information on their radios. The ploy worked, since the other boats naturally followed their instructions and found themselves thoroughly lost. But the following year something very different happened. The teams didn't trust any radio instructions and so chose not to follow any…so they got lost again!

The devil does the same: he spends most of his energy sowing disunity and mistrust in the Church, mistrust in the Pope for 'something' he 'is reported' to have said; mistrust in that priest because he did something wrong once, mistrust in that Catholic institution or society because one of its members misbehaved. The devil loves those doubts which he sows abundantly among Christians. But let's keep it clearly in mind, and also spread the word, that we can't fight effectively if we are divided.

Our Lord predicted that many people would come and mislead His disciples. That happens every day in some media. But as Blessed John Henry Newman wrote, "Ten thousand difficulties do not make one doubt." If ever we see difficulties amongst some Christians, we shouldn't distrust the Church. People may make mistakes, but God knows what He is doing.

Mary, Mother of the Church, may I be an instrument of unity.

#


Commentary of the day :

Saint John Cassian (around 360-435), founder of monasteries
Conferences, no.1 (trans. ©Boniface Ransey, OP, 1997 ; cf. SC 42, p. 90 rev.)

The Kingdom of God in our midst and within us

In my opinion it would be unworthy of us to withdraw even for a moment from the contemplation of Christ. When we have lost sight of him even briefly, let us turn our mind's regard back to him, directing the eyes of our heart as by a very straight line. For everything lies in the soul's inner sanctuary. There, after the devil has been expelled and the vices no longer reign at all, the kingdom of God can be established in us, as the evangelist says: "The kingdom of God will not come with observation…. For amen I say to you that the kingdom of God is within you."

But within us there can be nothing else than knowledge or ignorance of the truth, and the love of either the vices or the virtues, by which we make ready a kingdom in our hearts either for the devil or for Christ.

The apostle Paul also describes the characteristics of this kingdom when he says: "For the kingdom of God is not food and drink, but righteousness and peace and joy in the Holy Spirit." Thus, if the kingdom of God is within us, and the kingdom of God is itself righteousness and peace and joy, then whoever abides in these things is undoubtedly in the kingdom of God… Let us lift up the eyes of our soul to that kingdom, which is endless joy.

#


SabdaNya 

Kamis  16 - 11 - 2017

Keb 7 : 22 - 8:1              

 Luk 17: 20-25

Shalom,
Orang2 Farisi bertanya kepada Kristus, kapan kerajaan Allah akan datang.
Kristus menjawab bahwa Kerajaan Allah  bukanlah sesuatu yg dapat ditangkap oleh keterbatasan panca indera manusia, karena tidak ada tanda2 lahiriah nya. Akan tetapi apa yg tidak dapat ditangkap panca indera, dapat dirasakan dan dialami oleh manusia.

Dialam Kitab Kebijaksanaan dikatakan : 'kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda dari kegiatan Allah dan gambar kebaikanNya' (Keb 7:26)


Dengan kata lain, kalau mau 'melihat' Allah, hiduplah dalam kebijaksanaan karena dg hati dan pikiran yg bijak, kita akan menemukan Allah, akan melihat karya2Nya, dimana saja kita berada.


Rasul Yohanes menulis bahwa Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8), sehingga dimana ada kasih kita dapat mengalami dan merasakan kehadiran Allah.
Kebijaksanaan dan kasih tidak dapat ditangkap dg panca indera, tetapi pasti dapat dirasakan oleh semua orang yg mau membuka hati dan pikirannya.
Ketika kita melihat dalam pribadi seseorang ada kebijaksanaan dan kasih yg tulus, maka kita tahu bahwa dia telah hidup dalam Kerajaan Allah sekalipun masih ada didunia. Karena itulah Kristus mengatakan 'Kerajaan Allah (sudah) ada diantara kamu'.

Didalam pribadi Kristus, kebijaksanaan dan kasih Allah selalu tampak dalam kata2 dan perbuatanNya. Karena itu Kristus juga mengatakan bahwa ada saatnya dimana orang akan sangat merindukan untuk dapat bertemu dg Nya, untuk mendengarkan ajaran2Nya dan melihat karya2Nya yg agung. Tetapi Kristus tidak akan datang lagi untuk kedua kalinya sebagai manusia. Dia sudah menebus dosa kita dg wafatNya dikayu salib. Itu adalah persembahan yg paling sempurna kepada Allah, karena itu cukup sekali dan untuk selamanya.

Dia memang akan datang lagi, tetapi pada saat itu Dia akan datang sebagai Hakim Agung yg mengadili semua orang tanpa kecuali.

Banyak orang yg mencoba menafsirkan sendiri, kapan Kristus akan datang kedua kalinya, sehingga dari waktu kewaktu selalu ada saja orang yg meramalkan kapan saatnya akan tiba. (Terakhir kita mendengar melaui medsos, bahwa Kristus akan datang pada akhir September 2017).
Tetapi semua penafsiran2 itu hanya halusinasi atau kekacauan dalam menafsirkan Firman Tuhan, atau sengaja didengungkan untuk mendapatkan suatu keuntungan pribadi.


Kristus telah mengatakan : 'sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yg satu keujung langit yg lain demikianlah pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatanganNya'. 


Kita tidak bisa meramalkan kapan dan dimana tepatnya kilat akan terjadi. Begitu juga pada saat terjadi, kilat begitu cepat sehingga kita tidak akan mampu berbuat apapun.
Pada kesempatan lain, Kristus memang meminta kita semua ber jaga2 dan melihat tanda2 bahwa pada saatnya Dia memang akan datang mengadili dunia.
Yg harus  kita lakukan dalam ber jaga2, bukanlah terus sibuk men cari2 tanda2 tetapi  hiduplah dalam kebijaksanaan dan kasih Allah : 'Tiada sesuatupun yg dikasihi Allah kecuali orang yg berdiam bersama dg kebijaksanaan' (Keb 7:28).


Kita dapat hidup dalam kebijaksanaan atau dg kata lain hidup dalam Kerajaan Allah ditengah dunia ini, kalau kita lebih mau mengasihi sesama dari pada berharap dikasihi.

 Lebih mau memahami/ mengerti orang2 disekitar kita dari pada menuntut mereka memahami kita dan lebih mau melayani dari pada ingin dilayani. 


Marilah kita saling meneguhkan dan saling mengingatkan supaya kita tidak terus disibukkan untuk men duga2 kapan Kristus akan datang kedua kalinya, tetapi kita berusaha dan bertekun hidup bijaksana, hidup penuh kasih, sehingga kapanpun Kristus datang, kita akan menyambutNya bukan dg ketakutan tetapi dg penuh suka cita.


Gbu all n hv a blessed Thursday.

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.