Tuesday, June 27, 2017

Bacaan Liturgi & RenHar. 27 Juni 2017 Selasa Pekan Biasa XII PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja.

*Jalan Hidup Yang Benar*

LEWAT sakramen baptis, kita semua diangkat menjadi anak-anak Allah. Sebagai ahli waris kerajaan surga, kita semua telah disediakan tempat tinggal di rumah Bapa.

Oleh sebab itu, Yesus menasihati kita agar jangan sampai membuang atau menyia-nyiakan milik kita yang paling berharga, yakni kehidupan kekal, demi mengejar kebahagiaan semu di dunia.

Yesus mengundang kita untuk memilih jalan hidup yang benar, yaitu dengan mengikuti Dia, menaburkan kasih kepada sesama dan setia menapaki jalan salibNya.

Hanya inilah satu-satunya jalan yang membawa kita menuju keselamatan. Sementara pilihan yang nyaman, mudah, jalan yang luas akan menyeret kita kepada kebinasaan kekal.

Hidup terbentuk oleh pilihan-pilihan. Setiap pilihan ada di tangan kita karena Tuhan menganugerahkan kehendak bebas kepada manusia.

Mari mohon bimbinganNya agar kita semakin bijaksana dalam menentukan setiap pilihan sepanjang perjalanan hidup kita, sehingga kelak kita layak memperoleh keselamatan yang dijanjikanNya.

#


Bacaan Liturgi 27 Juni 2017

Selasa Pekan Biasa XII
PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja.


Bacaan Pertama

Kej 13:2.5-18
Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau,
sebab kita ini kerabat.


Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Abram itu seorang yang sangat kaya.
Ia memiliki banyak ternak, perak dan emas.
Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram,
mempunyai domba dan lembu serta kemah.
Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka
sebab harta milik mereka amat banyak,
sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.


Karena itu terjadilah perkelahian
antara para gembala Abram dan gembala Lot.
Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.


Maka berkatalah Abram kepada Lot,
"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau,
antara para gembalaku dan gembalamu,
sebab kita ini kerabat.
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu?
Baiklah pisahkan dirimu dari padaku:
jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan,
jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."


Lalu Lot melayangkan pandangnya,
dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya,
seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar.
Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora.
Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu;
lalu ia berangkat ke sebelah timur, dan mereka berpisah.


Abram menetap di tanah Kanaan,
tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan
dan berkemah di dekat Sodom.
Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan.

Setelah Lot berpisah dari Abram,
bersabdalah Tuhan kepada Abram,
"Pandanglah sekelilingmu
dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu
ke timur dan ke barat, utara dan selatan.
Seluruh negeri yang kaulihat itu
akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu,
untuk selama-lamanya.
Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak
seperti debu tanah.
Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung,
demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya.
Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya,
sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."


Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya
dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron.
Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5
R:1a
Tuhan, siapakah yang boleh menumpang di kemah-Mu?


*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela,
yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya;
yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.

*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman,
dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya
yang memandang hina orang-orang tercela
tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.

*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba
dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah.
Siapa yang berlaku demikian
tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Yoh 8:12
Akulah cahaya dunia;
siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.


Bacaan Injil
Mat 7:6.12-14
Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata,
"Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing,
dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi,
supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya,
lalu babi itu berbalik mengoyak kamu.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sempit itu,
karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan,
dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu.
Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan,
dan sedikitlah orang yang menemukannya."


Demikianlah Injil Tuhan.


#

⭕Mutiara Iman

*KERABAT*

27 Juni 2017

_"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau.."_
(Kej 13:8)

Lectio
Kej 13:2,5-18; Mzm 15:2-3ab, 3cd-4ab,5; Mat 7:6,12-14

Andi adalah pedagang bahan makanan pokok. Setelah 25 tahun, tibalah saatnya memberikan usaha tersebut kepada kedua anaknya, Dani dan Doni. Tetapi baru sebulan, kedua kakak adik itu datang menghadap sang ayah, dan Dani berkata :
"Papa, tadi pagi isteri kami bertengkar karena ada pelanggan, teman Sandra, isteri Doni, diberikan harga spesial. Menurut saya, satu toko dijaga oleh dua saudara tidaklah sehat. Tetapi kami juga tidak mau membuat Papa stress untuk membuka toko satu lagi." 


Dengan wajah sedikit kuatir Andi bertanya :
"Jadi apa saran kalian?" 


Dani berkata :
"Kami sepakat, biar Doni yang teruskan usaha papa. Saya akan meneruskan bengkel yang telah saya buka setahun yang lalu. Saya sangat mengutamakan ada KEDAMAIAN di antara keluarga kita. Jangan sampai HARTA, KEKUASAAN dan GENGSI mengalahkan PERSAUDARAAN kita." 


Lalu Andi memeluk kedua anaknya itu dan berkata :
"Terima kasih Tuhan! Engkau memberikan anak-anak yang baik."

Maka berkatalah Abram kepada Lot :
"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat."

SAUDARA selalu mengutamakan PERDAMAIAN.

Oratio
Ya Tuhan Yesus, Engkaulah Sang Raja Damai. Amin

Missio
_Marilah kita selalu mendahulukan PERDAMAIAN karena kita semua adalah SAUDARA._

*Have a Blessed Tuesday.*

Mutiara-Iman.org

#

Yesus adalah cahaya dunia; 
siapa yang mengikuti Dia

ia hidup dalam cahaya.

Hidup dalam Kasih Karunia


Segala keinginan dalam pikiranmu 

Agar orang berbuat kepadamu, 
Perbuatlah kepada mereka itu
Itulah inti hukum Tauratmu



Sharing :


Seringkali saya menginginkan yang terbaik dari (Tuhan &) orang lain terhadap saya. Saya menuntut pelayanan yang terbaik, pelayanan negara, pelayanan umum, pelayanan gereja dan pelayanan dari anggota keluarga serta teman2 saya.


Yang sering saya lupa adalah apakah saya melakukan standard saya kepada mereka. Apakah perlayanan saya sekedarnya/ cukup/ sangat baik kepada (& menurut) mereka ?


Memang keputusan saya pribadi, apakah saya melayani kelompok ini dengan sangat baik, melayani kelompok itu dengan cukup dan melayani kelompok lain dengan ala kadarnya.


Umumnya saya mendapat balasan yang sesuai. Saya percaya bahwa apa yang saya tabur akan saya tuai. Saya setuju dengan Albert Einstein bahwa adalah "Suatu pemikiran 'gila' mengharapkan hasil dari apa yang tidak saya kerjakan dengan baik."


Banyak juga keputusan saya yang salah. Saat saya melayani dengan (sangat) baik kepada suatu kelompok dimana kelompok itu terdiri orang2 'ego' maka hasilnya adalah saya jadi 'pelayan gratis'/ gagal mendapat balasan baik. Seharusnya saya belajar dari pengalaman sejarah dimana "berkumpul orang baik disana ada rasa saling melayani."


Semoga keputusan2 saya di masa depan selalu berdasarkan suara hati (tanya dulu kepada 'sabda' Tuhan). Smoga saya selalu bersyukur memiliki kebebasan yang bertanggung jawab untuk menentukan banyak hal yang baik selama hidup saya ini.


Doa:

Allah yang Maha kuasa

Saya mau seperti Bapa

Saya mau belajar Sabda

Memutuskan berdasarkan Pemikiran Bijaksana.


Saya berdoa dalam nama Tuhan Yesus, Tuhan dan pengantara saya yang bersatu dengan Bapa di surga dan Roh Kudus dari awal, sekarang dan selamanya. 

Amin. 


#


Rehar : Selasa ; 270617,
Kej.13:2,5-18 ; Mzm.15:2-3ab,
3Cd-4ab,5. ; Mat 7:6,12-14.

Dalam injil hari ini , Yesus berkata : "janganlah kamu memberikan barang yg kudus kepada anjing dan janganlah kamu melemparkan mutiara kepada babi. supaya jangan di injak injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak mu. Segala sesuatu yg kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian kepada mereka.

  • itulah isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yg sempit itu krn lebarlah pintu dan luaslah jalan menuju kebinasaan dan banyak orang telah masuk melalui p+intu dan jalan itu tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan menuju kehidupan dan sedikitlah orang yg mendapatinya. ( Mat 7: 6,12-14)


Yesus mengajarkan kita supaya 8 memberi  kita harus dapat me8mberikan sesuatu yang tepat guna bagi yang bersangkutan. sesuaikan dengan kebutuhannya. "Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan janganlah melemparkan mutiaramu kepada Babi supaya jgn diinjak injak dengan kakinya lalu babi itu berbalik mengoyakkan kamu." (Mat 7:6). sebab kl kita memberikan sesuatu yg bukan hal yg diperlukannya. maka akan sia sia saja.  


Semua orang pasti menginginkan orang lain berbuat baik kepadanya seperti yang dia pikirkan. namun ketika apa yang  didapatkan tidak seperti apa yang kita pikirkan. lalu kita kecewa. Tuhan Yesus mengajarkan kita supaya kita tidak mengecewakan kita  sebaiknya kita lakukan apa yang terbaik yang kita ingin kan untuk kita berikan terlebih dahulu kepada orang lain. jangan berharap dahulu tetapi aktiflah memberi dahulu, kadang status sosial yang tinggi sering menjadikan kita sombong dan minta dilayani /diutamakan.  krn kesombongannya sering  memandang orang lain lebih rendah dan tdk menghor mati orang lain. prilaku inilah yang di tegur Yesus.  janganlah menunggu orang lain berbuat baik pada kita tetapi aktifkah berbuat baik pada semua orang tak perduli apa dan bagaimana status sosialnya. jadikan perbuatan baik sebagai ciri khas sebagai Murid Yesus  jangan kuatir rugi sebab sekalipun orang ybs tdk membalas kebaikan anda tetapi ingatlah hal ini berkenan pada Allah. Kita bisa mencontoh Abraham dan Lot. Abaham tidak mementingkan dirinya sendiri dalam memilih lokasi mana yang dipiliih sebagai tempat tinggalnya tetapi Abraham membi arkan daerah mana yang dikehendaki Lot. dan Abraham mengalah  untuk tidak mencari kesenangan dirinya dgn memberi kesempatan Lot untuk memilih lebih dahulu. Lot memilih lembah Yordan dan Abraham tinggal di kanaan. dalam hal ini Abraham memenuhi ajaran Yesus:" segala sesuatu yg kamu supaya orang berbuat kepadamu perbuatlah demikian kepada mereka" ( Mat 7:12).
Bagaimana dengan anda ?

Masuklah dalam keheningan.
Mari kita menabur kebaikan bagi orang lain disekitar kita supaya kita juga menuai kebaikan dari semua orang.
H    e    n    i    n     g.

Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, terima kasih kalau pada injil hari ini Engkau mengingatkanku untuk selalu berbuat baik kepada orang lain. sebab siapapun yg menabur kebaikan pasti dia juga akan menuai kebaikan dan biar semua orang tahu bahwa kita murid Yesus selalu manabur kebaikanNya. Sb Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami. Bapa kami , kemuliaan, amin(ht).

9
#

Tuesday, 27th JUNE
St Cyril of Alexandria, bishop and Doctor of the Church
Matthew 7:6, 12-14

"Enter by the narrow gate; for the gate is wide and the way is easy, that leads to destruction, and those who enter by it are many. For the gate is narrow and the way is hard, that leads to life, and those who find it are few."

Two important teachings in the Gospel today:
1) The gate of Heaven is narrow; there is no way to change its dimensions, there are no shortcuts, no easy alternative way...
2) the gate of hell "is wide and the way is easy," and many take it. Let's learn the lesson: If others show you a wishy-washy path, downhill, with a wide gate... be suspicious; that's not the way you are looking for.

Our Lord said it: many take the easy way. To become a saint is an exhausting task and some people give up. The enemy is a professional discourager. If people walk an arduous way and see others near them walking on a very nice path, the temptation to change route can be strong. And there is a second way the enemy can use to discourage us: to show us people we know, people we love or admire, taking the easy way. Even saints suffered from this. But that should never dishearten us. On the contrary, it's one more reason to be faithful to God.

St Thérèse of Lisieux explains in her autobiography her reaction when she visited Rome at the age of 14. Until then she considered priests' souls as "pure as crystal." But during that pilgrimage to Italy, being close to some priests, she realised that they were "still but weak and imperfect men". Nevertheless, she wasn't scandalised by that. A discovery which could discourage the weak gave a boost to Thérèse's vocation. She wrote years later how, seeing that the 'salt' of those priests had lost its savour, she felt called "to preserve the salt of the earth."

So it has to be also a stimulus: the fact that many choose the easy way has to strengthen our decision to be faithful to Our Lord. Because if we keep walking on the narrow path, we are able to bring along others from the wide and easy path.

Holy Mary, Refuge of Christians, help me to persevere, keeping a steady pace on Jesus' narrow path – and intercede for those who have chosen the wide one.

#

Commentary of the day :

Saint John-Paul II, Pope from 1978 to 2005
Speech in Paris on June 3, 1980

"How narrow the gate and constricted the road that leads to life"

I have come to encourage you on the road of the Gospel. It is certainly a narrow road, but it is a regal road, one that is sure, tried by generations of Christians, taught by the saints… It is the road on which, like you, your brothers in the universal Church are trying to walk. This road does not lead to resignation, to renunciation or abandonment. It does not end up in a weakening of the moral sense, and it would wish that civil law itself help to raise up the human person. It does not seek to bury itself, to remain unnoticed; on the contrary, it demands the joyful audacity of the apostles. Thus, it banishes all faintheartedness, while being perfectly respectful towards those who do not share the same ideal…

  • The great Pope St. Leo said, "Christian, recognize your dignity!" And I, his unworthy successor, I tell you, my brothers and sisters: Recognize your dignity! Be proud of your faith, of the gift of the Spirit whom the Father has given you. I come among you as a poor man whose only wealth is faith, a pilgrim of the Gospel. Give to the Church and the world the example of your unfailing fidelity and your missionary zeal. I want my visit to you to be … a call to new energy before the many tasks presented to you.

Copyright © Confraternity of Christian Doctrine, USCCB

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.