Wednesday, December 28, 2016

Bacaan Liturgi 28 Desember 2016 Pesta Para Kanak-kanak Suci, Martir.

Bacaan Liturgi 28 Desember 2016

Pesta Para Kanak-kanak Suci, Martir


Bacaan Pertama
1Yoh 2:3-11
Barangsiapa mengasihi saudaranya,

  ia tetap berada di dalam terang.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:

Saudara-saudara terkasih,
inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah"
tetapi tidak menuruti perintah-Nya,
ia adalah seorang pendusta,
dan tidak ada kebenaran di dalam dia.
Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya,
di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna;
dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah.
Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah,
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Saudara-saudara kekasih,
bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu,
melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya.
Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.
Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu;
perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu;
sebab kegelapan sedang melenyap
dan terang yang benar telah bercahaya.
Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang,
tetapi membenci saudaranya,
ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
Barangsiapa mengasihi saudaranya,
ia tetap berada di dalam terang,
dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
Tetapi barangsiapa membenci saudaranya,
ia berada di dalam kegelapan
dan hidup di dalam kegelapan.
Ia tidak tahu ke mana ia pergi,
karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
R:11a
Biarlah langit bersukacita

  dan bumi bersorak-sorai.


*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,
menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!

*Kabarkanlah dari hari ke hari
keselamatan yang datang dari pada-Nya,
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

*Tuhanlah yang menjadikan langit,
keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya,
kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil
Luk 2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa,
  Dialah kemuliaan bagi umat allah.


Bacaan Injil
Luk 2:22-35
Kristus cahaya para bangsa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat,
Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem
untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan,
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan:
"Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah."
Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,
yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.
Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,
yang menantikan penghiburan bagi Israel.
Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus,
bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah.


Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya
untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat,
Simeon menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
"Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini
pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu
yang dikatakan tentang Kanak Yesus.
Lalu Simeon memberkati mereka
dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
-- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --,
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Demikianlah Injil Tuhan.


#


Mutiara Iman

*MESIR*

28 Desember 2016


_".. Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku"_
(Mat 2:15)

Lectio
1 Yoh 1:5-2:2; Mzm 124:2-3,4-5,7b-8; Mat 2:13-18

Di suatu rumah makan sederhana, beberapa pastor berkumpul di sana untuk makan nasi soto. Mereka bercerita bagaimana pengalaman ketika masih study. Ada yang di Roma, ada yang di Jerman dan di Jepang.


 Lalu seorang anak kecil menghampiri mereka dan berkata:
"Romo, saya mau seperti Romo bisa sekolah ke luar negeri. Apakah bisa?" 


Romo Josep menjawab :
"Bisa sekali nak! Kalau Tuhan sudah memanggil dan memilhmu, maka semuanya akan terjadi!" 


"Walaupun saya hanya anak penjual nasi soto Romo?" tanya anak itu dengan penasaran. 


"Ya Nak, Tuhan tidak akan melihat latar belakangmu. Berdoalah kepada Tuhan supaya Dia dapat memberimu petunjuk."

Lalu anak itu berlari kepada ibunya dan berkata :
"Ibu, saya mau berdoa kepada Tuhan supaya saya dipanggil menjadi Romo!"

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi :
"Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku"

Tuhan memberikan jalan kepada umat-Nya yang percaya kepada-Nya.

Oratio
Ya Tuhan, tunjukkanlah jalan keselamatan bagi kami. Amin.

Missio
_Marilah kita selalu membuka hati kita bagi suara Tuhan yang membawa keselamatan bagi kita._

*Have a Blessed Holy Innocent Day.*

#

Wednesday, 28th DECEMBER
The Holy Innocents, Martyrs

Matthew 2:13-18

An angel of the Lord appeared to Joseph in a dream and said, "Rise, take the child and his mother, and flee to Egypt, and remain there till I tell you; for Herod is about to search for the child, to destroy him." 


And he rose and took the child and his mother by night, and departed to Egypt... Then Herod, when he saw that he had been tricked by the wise men, was in a furious rage, and he sent and killed all the male children in Bethlehem and in all that region who were two years old or under, according to the time which he had ascertained from the wise men.

We call martyrs those saints who chose to give their lives for Jesus Christ. These innocent children also gave their lives but they didn't choose to. They were chosen for martyrdom. For centuries innocent lives have been taken and people can't help asking 'why?' The suffering of innocent children is still a scandal for our human hearts. 


That happened during WWII in a concentration camp. The Nazi guards decided one day to hang a child in front of thousands of prisoners in formation. 


Elie Wiesel, who writes the story, explains that the child was so light that he hanged, struggling to gasp, for more than half an hour. 'Where is God now?' asked one of those prisoners forced to contemplate the suffering of the child. 


"Behind me," writes Wiesel, "I heard the same man asking: 'For God's sake, where is God?' And from within me, I heard a voice answer; 'Where is He? This is where - hanging here from this gallows... '"

God's agony didn't finish on Calvary. When innocent children cry, God mixes His Tears with theirs; when they bleed, God's Heart bleeds with them.


 If they ask you 'where is God?', tell them that God is on Calvary still, dying every day in the womb of some mothers; 

He is the Victim of famines, of epidemics, of wars, of abuses, of bullying, of mafias, of trafficking, of abandonment, of persecution, of terrorism, of injustice of any kind.

 God is still in agony in the suffering of innocents.

But we are with you, Mary, Mother of all Innocents, helping Jesus to bear His Cross, comforting Him with our prayer and reminding Him with our love that all that He suffers for us is worthwhile, and asking God for the end of all this injustice.


#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.