*Kehadiran Yang Membawa Sukacita*
SETELAH mendengar kabar dari malaikat Gabriel bahwa sanaknya, Elisabet, juga mengandung di usia tuanya, Bunda Maria pun pergi mengunjunginya. Sebuah perjalanan yang jauh dan melelahkan, terutama bagi Bunda yang sedang mengandung.
Rasa lelah sirna sudah, saat mereka berjumpa; hanya ada sukacita melingkupi mereka.
Dengan berbagi pengalaman, mereka saling diteguhkan bahwa karya Allah sungguh nyata di dalam hidup mereka.
Dewasa ini, dengan berkembangnya teknologi yang canggih, maka acara saling kunjung mengunjungi teman dan sanak keluarga dirasakan mulai memudar.
Ucapan selamat, sapaan cukup dibagikan lewat sms, gambar, telepon dan video.
Sadari bahwa kehadiran jauh lebih berharga dan bermakna.
Lewat kehadiran, kita berbagi waktu, pikiran dan perhatian yang tak tergantikan oleh materi.
Sapaan yang hangat akan menumbuhkan kembali semangat yang pudar, kepedulian kita akan memberikan secercah harapan bagi mereka yang terabaikan.
Berbagi pengalaman secara langsung akan sungguh menghibur dan meneguhkan, terutama bagi mereka yang sedang mengalami keterpurukan.
Kehadiran kita bagaikan sebuah oase di tengah gurun, sangat menyejukkan hati.
Mari kita meneladani Bunda Maria, tumbuhkan semangat saling berkunjung dan jadilah pembawa sukacita kepada sesama, di tengah dunia yang sarat dengan penderitaan.
#
Bacaan Liturgi 21 Desember 2016
Masa Adven 21 Desember
PF S. Petrus Kanisius, Imam dan Pujangga gereja.
Bacaan Pertama
Kid 2:8-14
Lihatlah, kekasihku datang, melompat-lompat di perbukitan.
Pembacaan dari Kidung Agung:
Dengarlah! Itulah kekasihku!
Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung,
meloncat-loncat di atas perbukitan.
Kekasihku laksana kijang atau anak rusa.
Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita,
sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap,
dan melihat dari kisi-kisi.
Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku,
"Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah!
Lihatlah, musim dingin telah lewat,
hujan telah berhenti dan sudah berlalu.
Di ladang telah nampak bunga-bunga,
tibalah sudah musim memangkas;
bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
Pohon ara mulai berbuah,
dan bunga pohon anggur semerbak baunya.
Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah!
Merpatiku di celah-celah batu,
dalam persembunyian di lereng-lereng gunung,
perlihatkanlah wajahmu,
perdengarkanlah suaramu!
Sebab suaramu sungguh merdu,
dan jelita nian parasmu!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 33:2-3.11-12.20-21
R:1a.3a
Bersorak-sorailah dalam Tuhan,
hai orang-orang benar!
Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru;
petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak- dan sorai.
*Rencana Tuhan tetap selama-lamanya,
rancangan hati-Nya turun-temurun.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.
Dialah penolong kita dan perisai kita.
Ya, karena Dia hati kita bersukacita,
sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bacaan Injil
Luk 1:39-45
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel,
bergegaslah Maria ke pegunungan
menuju sebuah kota di wilayah Yehuda.
Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya,
dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
lalu berseru dengan suara nyaring,
"Diberkatilah engkau di antara semua wanita,
dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."
Demikianlah Injil Tuhan.
#

No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.