Monday, October 3, 2016

RenHar. Senin. 3 Oktober 2016. Hukum Kasih.

*Hukum Kasih*

HUKUM kasih adalah hukum yang terutama. Tuhan menuntut totalitas dari kita dalam melaksanakannya, karena inilah jalan untuk mencapai keselamatan.

Kenyataannya, kasih mudah diucapkan tapi sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kisah ibu yang membuang bayinya, orang tua yang tidak mau merawat dan membesarkan anaknya yang lahir cacat, anak yang menelantarkan orangtuanya yang sudah tua dan sakit-sakitan dan meningkatnya perceraian, merupakan bukti nyata betapa kasih mudah luntur dan menguap saat manusia dihimpit kesulitan, penderitaan dan tantangan hidup.

Saat kita memperkenankan harga diri, gengsi, ketidakpedulian, kemarahan, kebencian dan dendam bertahta di dalam hati, maka tiada ruang di dalam hati untuk mengasihi.

Yesus menjanjikan kehidupan kekal bagi siapa saja yang taat dan tulus dalam menjalankan seluruh perintahNya.

Jangan membuang kesempatan yang tak ternilai ini hanya demi menuruti kepuasan dan kepentingan pribadi.

Mari berjuang bersama Yesus, walau mengalami jatuh berulang kali sepanjang hidup kita, kita pasti dapat melaluinya dan meraih janjiNya.

#

Monday, 3rd OCTOBER.
Luke 10:25-37.

A lawyer asked Jesus, "who is my neighbour?"

Jesus replied, "A man was going down from Jerusalem to Jericho, and he fell among robbers, who stripped him and beat him, and departed, leaving him half dead.

Now by chance a priest was going down that road; and when he saw him he passed by on the other side.

So likewise a Levite, when he came to the place and saw him, passed by on the other side.

But a Samaritan, as he journeyed, came to where he was; and when he saw him, he had compassion, and went to him and bound up his wounds, pouring on oil and wine; then he set him on his own beast and brought him to an inn, and took care of him. And the next day he took out two denarii and gave them to the innkeeper, saying, 'Take care of him; and whatever more you spend, I will repay you when I come back.'"

The story of Jesus explains perfectly who 'my neighbour' is. We find it easier to feel compassion on those people we see in the news, in a far distant country, than on those who live next door to us, or even under the same roof.

It's easier to give way to a stranger in the street than to our sister at home;
  to give up our seat to someone we don't know on the train than to help our mother at home...

Who's your neighbour?

Look around:
They are!
Do you see them?

A woman explained a lesson she learned at home when she was a teen.

One night at dinner her mother placed a plate of jam and a piece of extremely burnt toast on the table.

The girl waited to see if her dad was going to say something.

But he just ate his toast and asked his daughter about her day.

The girl heard her mum apologising and never forgot her dad's reply: "Sweetie, I love burnt pieces of toast."

Later that night, she went to say good night to her dad and, joking, she asked him if he really liked burnt pieces of toast.

He put his arm around her shoulder and said:
"Your mum put in a very long day at work today and she was very tired and still made dinner for us.
Besides, burnt toast never hurt anyone but a harsh or careless word can!"

Who is your neighbour?
Look around;
  be attentive and you will see your neighbour in the person sitting in front of you at breakfast, on the train, in class, at sports, in the streets...

Be alert, for God notices how you treat His children!

Mary, my Mother, teach me to love my 'neighbour' as you do, for they are your children too.


#



Dikuti dari HIK:
Senin, 3 Okt 2016
Gal 1:6-12
Mzm 111:1-2.7-9.10c
Luk 10:25-37

"Adauge nobis fidem 

- Tambahkanlah iman kami."

Dalam tradisi Yahudi, "sesama" = plesios = "orang dekat", sebangsa atau sesuku, sehingga mrk cenderung hidup eksklusif dan mudah men-cap buruk yg lain.
Utk menegur keadaan inilah, Yesus menampilkan 3 tokoh:

a.Korban perampokan:
Seorang pria malang yg tidak diketahui namanya, status sosialnya, profesinya, sukunya, tujuan perjalanannya.
Ia dipukuli perampok, pingsan, dilucuti pakaiannya, dirampok habis-habisan dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko yg berjarak 30km, jalanan yg menurun, terkenal berbahaya dan tidak aman yang disebut "jalan berdarah".

b.Imam dan Lewi:
Kelompok yang mempunyai status sosial terhormat: Imam adalah pemimpin ibadat dan persembahan sedangkan Lewi adalah salah satu dari kedua-belas suku Israel keturunan Lewi, putra Yakub yang bertugas sebagai penjaga serta pemelihara Bait Suci di Yerusalem.

Kedua tokoh ini sengaja ditampilkan karena merekalah penjaga Taurat.
Merekalah yg oleh Yesus dalam ayat sebelumnya (ay. 21) disebut sebagai org bijak dan pandai namun tidak mampu mengenal misteri kehendak Allah.
Mrk ditampilkan sebagai org yg mengetahui dg baik isi hukum Taurat tetapi tdk melaksanakannya.

c. Orang Samaria:
Seorang yg dianggap sesat, tidak memahami Taurat, tidak pernah menjalani ibadat di Yerusalem, dianggap jauh dari Allah, namun secara spontan malahan menunjukkan belas kasih dan kemurahan hatinya dan rela berkorban waktu, tenaga, dan harta.

Inilah sebuah perwujudan iman dari mengasihi Allah dan manusia.
Secara tidak langsung, Yesus jg menjelaskan bhw semua org adlh sesama:
"Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."

"Naik delman di kota Pati 

- Iman tanpa perbuatan adalah mati."

Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.