Monday, September 26, 2016

RenHar. Senin. 26 Sep. 2016. Sikap kasih seorang Anak.

⭕Mutiara Iman

*ANAK KECIL*

26 September 2016

_"Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku"_
(Luk 9:48)

Sesudah 15 tahun, Doni bertemu kembali dengan sahabatnya yang sekarang sudah menjadi Pastor bernama Rudi.

Sambil bercakap Rudi melihat wajah Doni yang penuh dengan beban, lalu berkata :
"Don, kamu hidup sukses, perusahaan besar dan keluarga baik, kok wajahmu keliatan sangat stress?"

Lalu Doni menjawab :
"Sementara saya lihat pastor dari 15 tahun yang lalu wajahnya tidak berubah. Kayanya damai gitu."

"Kamu sering ke gereja tidak?" tanya Rudi.

Doni menjawab :
"Justru itu, 15 tahun ini sebenarnya saya tidak pernah menyangka bahwa dunia yang saya masuki ini tidak jelas. Awalnya saya selalu mau menjadi yang paling besar baik bisnis maupun relasi. Tetapi ternyata semua tidak seperti yang kubayangkan. Saya menyadari sekarang malah dari kesederhanaan, kesetiaan dan kemurnian Pastor, saya melihat sesuatu yang besar."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya :
"Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus aku."

Dalam kekecilanlah, kita menjadi besar.

Oratio
Ya Tuhan, mampukan kami menjadi pelayan-Mu agar semakin memahami menjadi anak kecil. Amin.

Missio
_Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan mau menjadi kecil agar menjadi yang terbesar._

*Have a Blessed Monday*

*


Dikutip dari HIK:

Senin, 26 Sept 2016
Ayb 1:6-22;
Mzm 17:1-3.6-7
Luk 9:46-50

"Servus Servorum 
– Hamba dari segala hamba."

Inilah semangat dasar yg diwartakan ketika seorang paus baru terpilih dalam sebuah konklaf di kapel Sistina Vatikan:
"Jika seseorang ingin menjadi yg terdahulu, hendaklah ia menjadi yg terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya" (Mrk 9:35).

Adapun, "tiga tas" supaya kita bisa memiliki semangat "HAMBA : 
Hangat – Andal – Militan – Bahagia – Aktual", al:

1.Humilitas: Kerendahan hati.

Yesus bersabda, "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yg mengutus Aku.
Krn yg terkecil di antara kamu sekalian, dialah yg terbesar."

Inilah ajakan Yesus supaya kt menjadi pribadi beriman yg rendah hati sepenuhnya,
dalam ucapan & tindakan,
dalam doa & karya nyata.

2.Simplicitas: Kesederhanaan.

"Simple is beautiful - Sederhana itu indah!"
Inilah sikap seorang anak kecil pada umumnya. Mrk mudah menerima dan percaya.
Bukankah Yesus sendiri datang sebagai anak kecil yg lemah di tempat yg sederhana?

Inilah jalan iman yg ditawarkan Yesus, belajar melayani dg menjadi spt anak-anak (children) dan bukan bersikap kekanak-kanakan (childish).
Di tengah dunia yg penuh akal bulus, Tuhan mengajak kt mempunyai cinta kasih yg tulus, yg mengedepankan kemurnian hati tanpa byk intrik, taktik dan aneka konflik.

3.Unitas: Kesatuan

Dg tegas Yesus menolak sikap yg picik, sektarian dan intoleran: "Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kt".

Dkl: Semua org yg berkehendak baik adlh teman seperjuangan utk bersama sama bersatu menghadirkan Kerajaan Allah di dunia.
Inilah sebuah nilai "diversitas in unitas", keragaman dalam kesatuan, dimana kt diajak utk tidak "gank-gank" an, tp bersinergis dan mau terbuka hati dan budi terhadap sesama yg tidak sll sama.

"Dari Langkat
  ke Sukasari 
– Jadilah berkat 
  setiap hari."

*

"Penghayatan Iman Menuntut Kerendahan Hati."

Senin 26 Sept. 
Dalam Pekan Biasa XXVI. 
Injil Lukas 9:48, menulis.

Yesus berkata: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam namaKu, ia menyambut Aku...karena yang terkecil diantara kamu sekalian, dialah yang terbesar."

Apa yang menjadi kebanggaan dalam hidup ini? Harta, kedudukan, nama baik, status atau prestasi? 

Semua itu susah payah dikejar oleh manusia, tetapi dengan mudah semuanya dapat hilang. 
Itulah yang diagung-agungkan didunia ini.

 Setiap orang berusaha memenuhi tuntutan dunia dan merasa tidak berharga disaat apa yang biasa dimiliki orang didunia ini tidak ia miliki. 

Pola pikir seperti itu dipikirkan juga oleh para murid Yesus saat mereka memperkarakan siapa yang terbesar diantara mereka. 

Menanggapi pola pikir iru. Yesus mengambil seorang anak kecil dan menegaskan kepada mereka bahwa siapa yang menyambut anak kecil dalam namaNya, Dia menyambut Yesus. 

Dari ajaran dan tindakan Yesus, seolah Yesus menekankan bahwa yang terpenting adalah kerendahan hati dan itu yang akan mendatangkan kebesaran surgawi, apa untungnya kita menjadi   besar dimata dunia, tetapi kecil dimata Allah?

Tuhan Allah, hanya Engkau dan karya keselamatanMu yang kubanggakan dalam hidupku. Jauhkan hatiku dari kebanggaan duniawi yang tidak memberikan kehidupan kekal. Aku akan berusaha memuliakan namaMu melalui hidupku. Amin.
Met Hari Senin.

Bacaan: Ayub 1:6-22. Mzm 17:46-50. Lukas 9:46-50

*

Sts Cosmas and Damian.
Monday 26th September.
Luke 9:46-50.

John answered, "Master, we saw a man casting out demons in your name, and we forbade him, because he does not follow with us." 

But Jesus said to him, "Do not forbid him; for he that is not against you is for you."

The Apostles found a man casting out demons in the Name of Jesus but didn't know him. 
So they decided to tell him that he wasn't allowed to use the Name of Jesus because they hadn't seen Jesus giving him permission to do so.

  'You are not one of us', they may have thought, 
'so you shouldn't do what we do'. 

But Jesus said to them: "Do not forbid him; for he that is not against you is for you."

The Apostles had received from Jesus power to cast out demons and they thought that no one else had received that power. 
But they were wrong. God can give His grace, His power and His mission to whoever He chooses without consulting the Apostles.

The Apostles knew what God had given to them but they didn't know what He had given to others or what He asked of others. 

Everyone who works for God... works for good.

Many saints have been victims of what can be called 'persecution by good people'. 

Some Christians couldn't understand them, or their teaching or their graces and tried to stop them. 

St Paul wasn't accepted by many Christians for a long while. 

St Teresa of Avila and John of the Cross were also persecuted by 'good' Christians because of their writings; 

St Pio of Pietrelcina was regarded with suspicion for his stigmata; 

St Charles Borromeo was shot for promoting the reforms of Council of Trent; 

St Josemaría was persecuted for his apostolic zeal; 

St Alphonse Liguori, St Joan of Lestonnac and St Joseph Calasanz, among others, were expelled from the institutions they had founded by their own followers.

St Josemaría used to say that Christians should never blow out any candle lit for Jesus Christ, no matter who lights it.
Everyone who works for God is on our side. We do what we have been asked and pray that each person in turn will do whatever the Lord asks of them. 

Mary, House of Gold, may all Christians and their apostolates be united in one single House as one Family.



*

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.