Saturday, September 24, 2016

RenHar. Sabtu. 24 Sep. 2016.

UJIAN terbesar dari iman adalah
  ketika anda tidak mendapatkan apa yang anda inginkan,
    namun anda masih tetap mampu mengatakan
     'Terima kasih Tuhan'


*


Mutiara Iman

ANAK MANUSIA

24 September 2016

"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia"
(Luk 9:44)

Lectio
Pkh 11:9-12:8; Mzm 90:3-4,5-6,12-13, 14,17: Luk 9:43b-45.

Andi adalah seorang anak orang kaya yang hidupnya penuh kemewahan.

Suatu pagi William sahabatnya mengajaknya mengikuti retreat dan Andi menyetujuinya.

Sejak mulai dari naik bis, makan di susteran dan di tempat tinggal orangtua angkat dengan makanan yang sederhana, mandi air dingin, semuanya dikeluhkan oleh Andi.
"Will, mengapa kita harus hidup susah begini sih?" Tanya Andi.

William hanya tersenyum.

  Menjelang hari terakhir, suatu saat ada seorang nenek tua yang meminta makanan.
Melihat hal itu, Andi dengan cepat mengambil makanan dan memberikan kepada nenek itu yang berkata :
"Cucu terima kasih ya. Baik hati sekali kamu."

Kemudian William mendekati Andi dan berkata :
"Mengapa kamu memberi makanan kepada nenek itu?"

"Saya kok merasa kasihan." Jawab Andi.

"Bagaimana perasaanmu setelah menolongnya" lanjut William.

Andi menjawab :
"Suatu perasaan yang tidak pernah saya alami Wil. Lega, senang dan damai."

"Nah sekarang kau paham kan mengapa kita ikut retreat?!" canda William.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya :
"..Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."

Dalam penderitaan bersama Tuhan, kita akan mendapatkan kemuliaan.

Oratio
Ya Tuhan, tambahkanlah iman kami. Amin

Missio
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan mau menderita bersama Yesus sampai pada kebangkitan-Nya.

Have a Blessed Saturday.

*

Sabda Hidup:
Sabtu, 24 September 2016.
By Romo Noegroho Agoeng Sri Widodo Pr

Hari Biasa

warna liturgi Hijau

Bacaan

Pkh. 11:9-12:8; Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17; Luk. 9:43b-45.
BcO Tb. 10:7c-11:15

Bacaan Injil: Luk. 9:43b-45.

43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.
(9-43b) Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

Renungan:

SUATU kali sebuah keluarga lagi bergembira karena anaknya berulang tahu. Mereka bergembira ria. Susana pesta melingkupi hati mereka.

Di tengah pesta mereka mendapat kabar bahwa salah satu anggota keluarga yang ditunggu-tunggu kehadirannya ternyata masuk rumah sakit karena menjadi korban pengerokoan.

Kira-kira apa yang akan mereka katakan dan lakukan?

Para murid Yesus terkagum-kagum dan takjub dengan yang dilakukan Yesus.
Mereka bangga karena Yesus adalah guru yang luar biasa.
Di tengah ketakjuban itu Yesus mengatakan bahwa diri-Nya akan diserahkan ke dalam tangan manusia.
Mereka bingung dengan pertanyaan tersebut.

Mungkin kita pun pernah mengalami sesuatu yang sangat berbeda dengan yang sedang kita rasakan.
Kala gembira ada berita sedih.
Kala takjub mendapat berita yang membingungkan.
Tak banyak kata yang muncul kala hal tersebut terjadi.
Yang bisa menjadi pegangan kita adalah kesadaran akan arti dan tujuan dari semua itu.
Arti dan tujuan itu akan membantu kita mengatasi segala kebingunan dan kepanikan.

Kontemplasi:

Pejamkan matamu. Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 9:43b-45.
Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:

Bagaimana menyikapi situasi di luar dugaan?

Doa:

Tuhan kuatkan aku untuk menerima sesuatu yang tak terduga. Semoga aku selalu jernih dalam melihat arti dan tujuan hidup. Amin.

Perutusan:

Aku akan menyiapkan hatiku untuk menerima yang tak terduga.

*

Tips of the day: day 1474.

Jujur saja, tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain.

Kalau orang memperlakukan kita buruk, kita juga akan membalasnya dengan hal yang buruk.

Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi.

Kalau orang lain pelit pada kita, kita yang semula pemurah tiba² jadinya demikian pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut.

Memang manusiawi, namun kalau direnungkan lebih dalam, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita kalau untuk berbuat baik saja harus menunggu orang lain baik dulu.

Menjadi orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, tetap tenang di tengah badai yang hebat adalah pilihan kita bukan ditentukan oleh apapun.

"Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu?
  Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
  Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu?
  Orang-orang berdosapun berbuat demikian."
(Lukas 6:32-33).

Selamat pagi sahabat,
  have a blessed weekend!

*

Our Lady of Walsingham in UK.
Saturday 24th September.

Luke 9:43b-45.

But while they were all marvelling at everything he did, he said to his disciples, "Let these words sink into your ears; for the Son of man is to be delivered into the hands of men."
  But they did not understand this saying, and it was concealed from them, that they should not perceive it; and they were afraid to ask him about this saying.

The Apostles were afraid to ask Jesus about His Passion and we can understand why.
It's not pleasant to talk about the suffering and death of those you love.
And they loved Jesus as much as we do (or more).
They "did not understand this saying", the Gospel tells us.
They could not understand why Jesus insisted so many times on such a gloomy thought.

But Jesus was adamant that they should keep it in mind, and for that reason He says: "Let these words sink into your ears" as if saying 'don't you ever forget this'.

It could well be that the Apostles were afraid of the Cross.
That's wrong.

The only people who have reason to fear the Cross are the devil and his followers, because the Cross is now the instrument of our salvation.

Today I ask You, Lord, that I may never feel afraid of the Cross or of suffering because the Cross is an instrument of salvation.
It hurts; it certainly does.

A dentist may conduct painful procedures in order to deal with tooth decay or an infection.
You don't go to the dentist to suffer, but to have your dental problems solved.
  It may involve pain, but that is part of the process of healing.
  A person who avoids the dentist for fear of suffering will suffer even more when his tooth gets infected.

On 7th February 1945 the Communist soldiers arrived at the Franciscan Monastery in Siroki Brijeg.

They said "God is dead, there is no Pope, no Church, no need of you", and asked them to remove their habits.
The Franciscans refused.

  One angry soldier took the Crucifix and threw it on the  floor. He said, "you can now choose either life or death."

Each of the Franciscans knelt down, embraced the Crucifix and said, "You are my God and my All."

The thirty Franciscans were all killed and their bodies burned. They are known as the Thirty Franciscan Martyrs of Siroki Brijeg.

Mary, Queen of Martyrs, may I never be afraid of the Cross, for it is there that I  find your Son.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.