Monday, September 19, 2016

Bacaan Liturgi. 19 September 2016. Senin Pekan Biasa XXV. PF S. Yanuarius, Uskup dan Martir.

*Miliki Pelita Iman Yang Tetap Bernyala*

PELITA hanya berguna bila mampu mengusir kegelapan dengan memancarkan sinarnya ke segala arah; menerangi setiap orang yang lewat agar tidak tersandung atau tersesat.

Pelita akan kehilangan fungsinya bila tertutup rapat oleh debu tebal yang menghalangi pancaran cahaya.

Sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita memiliki pelita iman yang tetap bernyala.

Jangan biarkan kekuatiran, ketakutan, kekecewaan, dendam dan kebencian menutup pelita iman kita karena akan membuat pelita iman kita berangsur-angsur menjadi redup dan pada akhirnya padam.

Hidup dalam kegelapan iman membuat harapan musnah, dan menyeret kita menuju jurang kehancuran.

Miliki keberanian untuk melangkah keluar dari kegelapan. Walaupun menyakitkan, kita harus bersedia untuk terluka agar dapat dipulihkanNya. Buka hati kita, perkenankan Terang Kristus menerangi seluruh lubuk hati kita.

Belajar untuk bertekun menjadi pendengar dan pelaksana SabdaNya; karena SabdaNya akan menuntun setiap langkah hidup kita menuju jalan keselamatan.

Mari berjalan bersama Sang Terang, dan senantiasa berada di dalam Dia agar kita menjadi anak-anak terang, yang memancarkan terangNya kepada setiap orang di sekitar kita.


*


Bacaan Liturgi.

19 September 2016.

Senin Pekan Biasa XXV.
PF S. Yanuarius, Uskup dan Martir.


Bacaan Pertama
Ams 3:27-34
Orang yang sesat adalah hojatan bagi Tuhan.


Pembacaan dari Kitab Amsal:

Anakku, janganlah menahan kebaikan
terhadap orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya.
Janganlah engkau berkata kepada sesamamu,
"Pergilah dan kembalilah, esok akan kuberi,"
sedangkan yang dia minta ada padamu.

Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu,
sedangkan ia tanpa curiga tinggal bersamamu.
Janganlah bertengkar secara semena-mena
dengan seseorang yang tidak berbuat jahat terhadapmu.
Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman,
dan janganlah memilih satu pun dari cara hidupnya.

Sebab orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan,
tetapi dengan orang jujur Tuhan bergaul erat.
Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang jahat,
tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
Berhadapan dengan pencemooh, Tuhan pun mencemoohkan,
tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.


*

Mazmur
Mzm 15:2-5
R:1b
Tuhan, siapa boleh diam di gunung-Mu yang kudus?


*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela,
yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,

*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman,
dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya
yang memandang hina orang-orang tercela
tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa,
yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.

*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba
dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah.
Siapa yang berlaku demikian
tidak akan goyah selama-lamanya.


*

Bait Pengantar Injil
Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,
agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,
dan memuji Bapamu yang di surga.

Bacaan Injil
Luk 8:16-18
Pelita ditempatkan di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita
lalu menutupinya dengan tempayan
atau menempatkannya di bawah tempat tidur;
tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.


Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.

Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar.
Karena barangsiapa sudah punya akan diberi,
tetapi barangsiapa tidak punya,
apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil."

Demikianlah Injil Tuhan.


*

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.