Monday, August 8, 2016

Tiga RenHar. 8 Agustus 2016. Kedewasaan Rohani.

KEDEWASAAN rohani
  tidak diukur dari seberapa tinggi anda memuliakan Dia
  tapi seberapa lurus anda berjalan dalam ketaatan.


*


8 Agustus 2016

"Jadi bebaslah rakyatnya.." 

(Mat 17:26)

Lectio:
Yeh 1:2-5,24-2:1a; Mzm 148:1-2,11-12ab, 12c-14, 14bcd; Mat 17:22-27 .

Seorang anak muda bernama Dominik duduk bersama seorang bapak yang sedang membaca artikel tentang pajak amnesti.
"Pak itu artikel pajak apa?"


Lalu Budi menjawab :
"Ini pemerintah memberikan kesempatan seluruh rakyat untuk mendeklarasikan hartanya dan membayar uang tebusan."


Dominik bertanya :
"Di mana ya kita hidup yang tidak bayar pajak?"


Lalu Budi menjawab :
"Di surga! Karena hidup kita sudah ditebus oleh Yesus, sehingga kita tidak perlu membayar pajak lagi."


"Oh, betul juga ya Pak. Tapi apa kewajiban kita?" tanya Dominik dengan penasaran.


 "Mendengarkan Sabda-Nya dan tekun melaksanakannya." jawab Budi dengan tegas.

Maka kata Yesus kepadanya :
"Jadi bebaslah rakyatnya"

Setiap orang yang percaya kepada Tuhan, telah ditebus dosanya dan menjadi bebas.

Oratio
Ya Tuhan, terima kasih atas kasih dan pengorbanan-Mu untuk menebus dosa kami. Amin .

Missio
Marilah Kitab melakukan karya kerahiman dengan setia mendengarkan Sabda Tuhan dan melakukan-Nya karena Dia telah menebus dosa kita.


Have a Blessed Monday.

*

Saint Dominic, Priest.

Monday 8th August.
Matthew 17:22-27.


The collectors of the half-shekel tax went up to Peter and said, "Does not your teacher pay the tax?" 


He said, "Yes." 


And when he came home, Jesus spoke to him  first, saying, "What do you think, Simon? From whom do kings of the earth take toll or tribute? From their sons or from others?" 


And when he said, "From others," 


Jesus said to him, "Then the sons are free. However, not to give offence to them, go to the sea and cast a hook, and take the first fish that comes up, and when you open its mouth you will find a shekel; take that and give it to them for me and for yourself."


Everyone was asked to pay half a shekel for the support of the Temple. When they came to Peter and asked him if Jesus paid the tax, Peter didn't say: 'Oh, let me ask Him!' or 'Well, yes, sometimes He does...' 


St Peter knew Jesus and didn't hesitate for a second; he said 'Yes', Jesus pays taxes. 

Maybe he was unsure about how Jesus was going to pay, but he didn't doubt that Jesus would pay.


Strictly speaking God didn't have to pay taxes for His Temple, so why did He? 

As He says: "not to give offence to them."

 In other words: not to give bad example.


 When Jesus went to be baptised by St John, the Baptist was a bit confused: why would the Messiah want to be baptised by me?

 And Jesus gave a similar answer: let's give an example that people will follow. 


Many times Jesus did things He wasn't obliged to do, to give us good example.

Jesus could have avoided paying taxes, as we can sneak on to the train without paying or illegally download programmes, films and songs... but He gave us a good example that we should follow.


 In 2010 two 8-year-old boys found a bag on a bus with more than £15,000 in cash. Immediately they went to the police to  nd the owners. 


A police officer, teasing, said to them, "You could have kept the money!"


 One of the boys said: "We wish! But it is not ours."


 "But no one would know", replied the officer.


 To which the other boy answered: "God would! And the owner would. And we would as well..."


 The right thing is the right thing

  even if nobody is looking at us.

Let us ask Our Lady, Mirror of Justice, to intercede for us so that we follow the example of her Son and practise the virtue justice, even if only God sees.

*

Kencan DenganTuhan.

Senin, 8 Agustus 2016.

Bacaan: Amsal 15:1 

 "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, 

  tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."

Renungan:
  Pada tanggal 28 Juli 1914, kekaisaran Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia sebagai pembalasan terhadap pembunuhan Adipati Frans Ferdinand dan istrinya, Sophie. 


Hanya dalam waktu 90 hari negara-negara Eropa lainnya telah melibatkan diri dan mengambil sikap memihak demi menjunjung aliansi militer mereka. 

Satu peristiwa tunggal akhirnya memicu pecahnya Perang Dunia I.


  Perang memang merupakan tragedi besar yang menggemparkan. Tetapi hal besar tersebut pada mulanya hanya diakibatkan oleh sejumlah kecil kata-kata yang penuh kebencian.


 Yakobus menulis, "Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar."

 Kunci untuk mengindari konflik lisan dapat ditemukan dalam kitab Amsal: "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,

 tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah."


  Sebuah ucapan yang sederhana dapat memulai besar. Ketika oleh anugerah Allah kita memilih untuk tidak membalas dengan kata-kata, sikap kita itu menghormati Yesus. 


Ketika Yesus dilecehkan dan dihina,  Dia sedang menggenapi nubuat nabi Yesaya, "Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutNya." 


  Amsal mendorong kita untuk mengucapkan kebenaran dan mengusahakan perdamaian melalui perkataan kita.


 "Lidah lembut adalah pohon kehidupan, ...dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya." 


Sudahkah kita melakukannya? 


Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, jadikanlah aku pembawa cinta kasih saat terjadi kebencian. 

Jangan biarkan hatiku tersulut oleh kebencian yang pada akhirnya membawa malapetaka dalam hidupku. Amin.

 (Dod).

*

Tips of the day: 

  day 1433 .


Orang Kristen adalah orang-orang yang berbeda. Mereka menonjol di antara kerumunan orang karena mereka memilih melakukan segala sesuatu dengan baik dan benar.


Kita mungkin berada dalam situasi hari ini dimana orang di sekitar kita sedang mengkompromikan integritas mereka dan mengambil jalan pintas. 

Jangan biarkan kita tertular.


Lakukan tugas kita dengan baik, pelihara dan pakai sumber daya yang Tuhan sudah berikan kepada kita. 


Kita mungkin memiliki rumah kecil dan sederhana tetapi bukan alasan untuk menjaganya tetap bersih dan indah.


Hiduplah sedemikian rupa sehingga saat orang lain melihat kita, mereka tertarik kepada Tuhan kita.


"Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota."

 (Lukas 19:17).


Selamat pagi sahabat, have a blessed day!


*


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.