Hukum Kasih,
Hukum Yang Terutama
HUKUM kasih yang diajarkan Yesus, menuntut kita untuk:
* Mengasihi diri sendiri, bersedia menerima semua kekurangan dan kelebihan kita.
* Mengasihi sesama, termasuk kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap kita, orang yang berbeda agama, suku, latar belakang.
* Mengasihi Tuhan, di dalam segala kondisi dan tanpa syarat.
Dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri, sudah jelas kita tidak akan mampu melaksanakan hukum ini.
Oleh sebab itu, marilah kita bersatu denganNya dan tinggal di dalam kasihNya.
Dengan demikian kita akan dimampukan untuk menghayati ajaranNya, menjadikan kasih sebagai landasan hidup kita dan memancarkan kasihNya kepada siapa saja di mana pun kita berada.
*
Renungan Harian :
*Rm.Antara.KAJ.
Kamis Biasa9.
2Juni16*
Silahkan download, pilih salah 1 dari link di bawah ini:
- Link 1 : https://onedrive.live.com/redir?resid=D62D5C8CD058497B!723&authkey=!AMfCx1UfxaXykhs&ithint=file%2camr
- Link 2 : https://app.box.com/s/cnrdnlv81s107mwg4a8v1d2ke6uuw6fa
- Link 3 : http://ptkumala.com/Rm.Antara.KAJ%20Kamis%20Biasa9%202Juni16.amr
- Link 4 : https://drive.google.com/file/d/0B53xUmle8cJDTkYtdHE5aUQwamM/view?usp=drivesdk
*
Mutiara Iman
MENGASIHI TUHAN YANG ESA
2 Juni 2016
"Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa" (Mrk 12:29)
Lectio
2 Tim 2:8-15; Mzm 25:4bc-5ab, 8-9, 10, 14; Mrk 12:28b-34
Yani dan Lusi berjanji bertemu di gereja karena sudah lama tidak berjumpa. Setelah selesai mengikuti misa, merekapun pergi makan pagi bersama.
Yani berkata :
"Wah kamu hebat masih sering misa. Kamu aktif di mana?"
Lusi menjawab :
"Ya saya ke gereja karena banyak permohonan. Saya pingin sekali ke Korea, jalan-jalan dan shopping! Kalau kamu?"
Yani menjawab :
"Saya masih bekerja di panti asuhan. Saya senang sekali bisa melayani sesama."
Lalu Lusi berkata :
"Kamu mesti nikmati hidup Yan! Kita perlu uang, dan dengan uang kita bisa beli apa saja! Makanya saya berdoa supaya diberikan rejeki!"
Yani pun menjawab :
"Betul Lus, hanya kita sebaiknya mengasihi Tuhan yang Esa dan tidak mengasihi tuhan lainnya. Selama 10 tahun bekerja, saya selalu penuh sukacita karena bisa mengasihi Tuhan melalui sesama."
Yesus berkata :
"Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa"
Mengasihi Tuhan yang Esa adalah dengan mengasihi sesama dan bukan tuhan-tuhan yang lainnya.
Oratio
Ya Tuhan, mampukan kami mengasihi-Mu dan mengasihi sesama. Amin.
Missio
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa kita.
Have a Blessed Thursday.
*
*A REMINDER FOR US*
PECANDU KESIBUKAN
"Jika iblis tidak bisa membuat Anda menjadi orang jahat, ia akan menggoda Anda menjadi Orang sibuk".
Corrie Ten Boom
*Banyak hamba Tuhan menjadi kelelahan dalam pelayanan*
disebabkan karena mereka jauh lebih menikmati aktifitas mereka sendiri daripada menikmati Allah.
Demikian juga para aktifis sosial yang bekerja di lembaga sosial, organisasi keagamaan atau LSM.
*Tenggelam dalam kesibukan hingga mengalami KEKERINGAN sukacita.*
*Saat kita sibuk bekerja dan melayani bukan berarti bahwa kita lagi (sibuk) mencari Tuhan Allah.*
Sebaliknya tanpa sadar sebenarnya kita sedang meninggalkannya.
Cara kita mencari Tuhan juga kerap salah. Sebagian Orang mencari Tuhan karena merasa itu adalah suatu kewajiban. Merasa terpaksa.
*Seharusnya kita merindukan Allah karena kita membutuhkannya,*
timbul dari suatu *kehausan* yang timbul dalam diri kita.
Muncul sebagai *tanda syukur* atas kebaikanNya.
Sesungguhnya kita tidak bisa menggantikan kesibukan pelayanan sebagai jalan bersekutu dengan Dia.
*Kerinduan akan Allah tidak bisa tergantikan oleh apapun, termasuk rasa puas akan keberhasilan pelayanan, popularitas dan pujian manusia atas karya kita.*
*Ingat,*
tidak ada perbuatan baik, amal, sukses, keberuntungan dan kekayaan, yang dapat memuaskan kehausan kita akan Allah.
Kita dikasihi Tuhan bukan karena amal, kesibukan, atau hasil karya kira. Ia menerima kita tanpa syarat. Apa adanya. Saat kita datang bersekutu dengan tulus selalu ada sukacita melimpah. Tanpa membawa jasa-jasa kita.
*Janganlah melayani Tuhan agar Anda diberkati, atau mendapat perkenanan Tuhan.*
Layanilah Dia atas dasar *respon yang murni terhadap kebaikan Tuhan yang kita terima.*
Sebagai tanda syukur karena sudah ditebus. Perbuatan baik kita adalah cara kita mengapresiasi keindahan kasih Allah.
*FirmanNya*:
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Semoga kita dimerdekakan dari kecanduan akan kesibukan. Sebab itu hanya melelahkan dan menjauhkan kita dari Tuhan.
Corrie Ten Boom pernah berkata,
"Jika iblis tidak bisa membuat Anda menjadi orang jahat,
*ia akan menggoda Anda menjadi Orang sibuk*"
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."
~ Hosea 6:6.
*
Mark 12:28-34.
Thursday 2nd June.
Saints Marcellinus and Peter, Martyrs
One of the scribes asked him, "Which commandment is the first of all?"
Jesus answered,
"The first is, 'Hear, O Israel: The Lord our God, the Lord is one; and you shall love the Lord your God with all your heart, and with all your soul, and with all your mind, and with all your strength.'
The second is this, 'You shall love your neighbour as yourself.' There is no other commandment greater than these."
The First Commandment is not about doing things but about loving above all things. What God wants from us is 'love'.
The most important activity that human beings are capable of is 'love'. And when loving God, that love has to be without limits.
C.S. Lewis writes in his Screwtape Letters the advice given by a senior demon to his apprentice nephew.
Among the tips that he quotes, he suggests talking to his patient (the soul he wants to bring to hell), about "moderation in all things", and to convince him that "religion is all very well up to a point".
And the end of the day, he concludes:
"A moderated religion is as good for us as no religion at all—and more amusing".
The day that we will meet St Peter he will check our love. He may have a sort of gadget, like a 'Love-o-meter' to check if we loved God above all things.
Certainly "above all things" implies 'many things'.
For St Peter it meant to love God more than his boat and his job.
For St Matthew more than his money.
For St Augustine more than his pleasure.
For St Francis of Assisi more than his father and his belongings.
For St Thomas Aquinas more than his works.
For St Francis de Borja more than his prestige.
For St Josemaría more than his architecture degree.
For St John Paul II more than his homeland.
For Bl Teresa of Calcutta more than her life in her rst convent.
For Saints Marcellinus and Peter, more than their lives...
And for me?
To love God more than my marks, my clothes, my comfort, my friends, my plans, my family, my good name, my works, my health, my appearance, my smart phone, my home...?
Mary, my Mother, what is it that prevents me from loving God above all things?
Would you, Mother, help me to remove any hindrance to my complete love for God?
*
AGAPE Renungan Harian. * Kamis Biasa9. 2Juni16*

No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.