Monday, May 30, 2016

Bbrp RenHar Senin 30 Mei 2016.

Kasih Allah

MELALUI sakramen Baptis, Allah menganugerahkan kekudusan kepada kita semua. Tubuh kita dijadikan bait kudusNya dan kita diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk memelihara dan merawatnya dengan baik.

Namun kenikmatan yang ditawarkan dunia jauh lebih memikat, sehingga kita kerap menodai bait kudusNya dengan memberontak dan melawan perintahNya baik melalui pikiran, perkataan maupun perbuatan kita.

Allah begitu sabar menanti pertobatan kita. Lewat berbagai peristiwa kehidupan, Ia menegur kita dan memberi kesempatan kepada kita untuk berbalik arah kepadaNya.

Bersyukurlah atas kasihNya yang tanpa batas. Mari benahi sikap hidup kita dan mohon kekuatan daripadaNya agar kita dimampukan untuk menghasilkan buah-buah kasih dan kebaikan seperti yang diharapkanNya.

*
Renungan Harian :

*Rm.Antara.KAJ.

Senin Biasa9.

 30Mei16*

Silahkan download, pilih salah 1 dari link di bawah ini:

  - Link 1 :  https://onedrive.live.com/redir?resid=D62D5C8CD058497B!716&authkey=!ANwnejemBS4v0AM&ithint=file%2camr

  - Link 2 :  https://app.box.com/s/qece44zo1utk0ezxydmm6zr8mj64jtmx

  - Link 3 :  http://ptkumala.com/Rm.Antara.KAJ%20Senin%20Biasa9%2030Mei16.amr

  - Link 4  :  https://drive.google.com/file/d/0B53xUmle8cJDR0RWdHBaRkk4RVk/view?usp=drivesdk

*
SabdaNya.

 Senin 30 -05 - 16.

2 Petr 1:1-7   

  Mark 12 :1-12

Shalom,
Kristus memberi perumpamaan ttg seorg pemilik kebun anggur. Org itu menyiapkan kebunnya se baik2nya spy kelak penggarap2 yg bekerja dpt memperoleh hsl yg berlimpah dr kebun itu,shg mrkpun dg suka cita akan membayar kewajiban sewanya.
Kenyataannya mmg kebun  anggur dpt memberikan hasil yg baik ttp justru itu para penggarap ingin memiliki kebun itu n tdk mau mengakui kepemilikan tuannya.Mrk mlhn menyiksa n membunuh utusan2 pemilik kebun itu,bahkan anak tuannyapun mrk perlakukan sngt kejam. Krn itulah kmdn pemilik kebun dtg untk menghukum n mengusir para penggarap itu untk dipercayakan kepd penggarap lainnya.

Kristus memberi perumpamaan ini untk mengingatkan org2 Yahudi yg tlh dipilih Allah menjadi umat pilihanNya,sbg bangsa pertama yg diselamatkan. Mrk tlh dibebaskan dr perbudakan di Mesir n diberikan Tanah Terjanji yg indah dan subur. Ttp kmdn mrk mlhn tdk mau taat kepd Yahwe.Ketika Allah mengutus PuteraNya sendiripun, mrk tolak n bunuh dg keji. Krn itulah kmdn Allah menganugerahkan FirmanNya kepd bangsa2 lain n membiarkan org2 Israel menerima akibat perbuatan jahat mrk.

St Petrus mengingatkan bhw didlm kasihnya,Allah tlh memberi kita sgl yg terbaik n berguna spy kita dpt hdp dlm kekudusan, dpt menjadi pelaku2 FirmanNya shg dg dmkn kita bkn hanya dpt berbahagia saat hdp didunia ini saja, ttp pd saatnya jg berbahagia krn blh bersatu dg Allah disurga  (2 Petr 1:3-4).
Allah tlh memberi kita iman shg mampu percaya bhw Kristus sungguh Putera Allah
n bhw dr Dia kita tahu apa yg dikehendaki Allah.
Yg diharapkan Allah,kita hrs terus menumbuhkan iman itu dg berusahaa sungguh2 menambah pengetahuan akan Firman,smkn mau n mampu menguasai diri dr sgl godaan n bertekun melakukan apa yg diajarkan Firman. Dg bgt hati n pikiran kita smkn dipenuhi oleh kasih kepd Allah n sesama  shg kita bkn hanya mengalami kebahagiaan n kedamaiaan,  ttp jg dpt dipakai Allah menjadi alatNya untk menerangi dunia.


Apakah kita tlh berusaha sungguh2 untk memenuhi harapan Allah ini? 

Ataukah kita sama saja dg bangsa Israel yg tdk tahu bersyukur?
Bgmn kita tlh menggunakan sgl kelebihan yg dianugerahkan Tuhan kepd kita (kekayaan, kepandaian,kekuasaan dlsb)? 

Semoga kita selalu ingat bhw sgl kelebihan itu bukan milik kita. 

Bhw kita ini hanya penggarap,bukan pemilik kebun yg subur.

 Bhw sbg penggarap adlh kewajiban (bkn kebaikan hati) untk memberikan sbgn hasil yg diperoleh kepd Sang Pemilik.
Gbu all n hv a blessed Monday.

*
Monday 30th May.

Mark 12:1-12.


And he began to speak to them in parables. "A man planted a vineyard, and set a hedge around it, and dug a pit for the wine press, and built a tower, and let it out to tenants, and went into another country. When the time came, he sent a servant to the tenants, to get from them some of the fruit of the vineyard ... And he sent another, and him they killed; and so with many others, some they beat and some they killed."


These people had been given a vineyard and everything that they needed to produce fruit: vines, hedge, wine press, tower... It was not their property, but they decided to keep the vineyard for themselves instead of handing over the fruit to their master. They were entrusted something that wasn't theirs, but they killed the heir and tried to keep the property. In the end, they are left with nothing but guilt: the owner gets rid of them and gives the job to others. 


Like the tenants, God has given us a job to do and the talents to do it. And we too can be tempted to try to use our talents as our own property and collect their fruit for ourselves.



In 1723 a brilliant lawyer was defending his client in the court of Naples. He was an intelligent young fellow with two PhDs, knowledge of several languages, talented in music, arts and politics and a very successful lawyer. 


In 8 years he hadn't lost a single trial. On this occasion he was defending Dr Orsini and made a skilful exposition of his client's innocence. He thought he had already won the case when the prosecution counsel produced a document that destroyed all his arguments. He had been fooled by his client. He was deeply humiliated and admitted his mistake.
But later he thought about his life: he had been putting all his talents into defending wrong causes. 


After a long discernment, in 1726, at the age of 30 he was ordained a priest. Eventually he founded the Congregation of the Most Holy Redeemer (Redemptorists) and devoted his talents to preaching and teaching, writing more than 100 books. 


St Alphonse of Liguori is today a Doctor of the Church. He certainly had talents. And God knew well what they were for.


Our Lady, Mother of Good Counsel, help me to put my talents at Our Lord's disposal and discern His plan for me.


*⭕Mutiara Iman*

Senin, 30 Mei 2016

_". Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru"_
(Mrk 12:10)

Lectio
2 Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2, 14-15ab, 15c-16; Mrk 12:1-12

Di suatu pagi, terjadi kehebohan di dalam kelas karena tas Dudi hilang dan ia merasa Rony anak pemilik sekolah yang menyembunyikannya. Setelah para guru datang, Rony pun mengembalikannya sambil berkata sinis :
"Gua mau tahu anak tukang pisang bisa jadi apa nantinya!"


Dua puluh tahun kemudian, Rony berencana untuk menikah. Kemudian ketika datang ke gereja calon isterinya, Indri, ia dikenalkan dengan seorang Pastor Fransiskus. Lalu mereka pun mengobrol dan terlihat Indri sangat mengagumi Pastor tersebut.
"Say, kita beruntung bisa dapat Pastor Frans, ia baru kembali dari Roma, melanjutkan study Psikologi di sana. Orang lain banyak yang antri." kata Indri.

 
Lalu Pastor berkata :
"Kehidupan saya telah diatur Tuhan. Dari seorang anak penjual pisang, bisa menjadi Pastor. Sekarang hidup saya memang hanya untuk melayani." Setelah selesai Pastor bicara, Rony berkata kepada Indri :
"Say, aku mau bicara sebentar dengan Pastor yah."


Setelah Indri keluar, Rony pun memegang tangan Pastor Frans dan berkata :
"Maafkan saya Pastor Dudi. Dulu saya selalu menyepelekanmu."


Lalu Pastor memeluk Rony dan berkata :
"Saya sudah memaafkannya sejak dulu dan sudah melupakannya Ron. Saya senang sekali bisa memberikan Sakramen Perkawinan buat sahabat baik saya."

Yesus berkata :
"Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru."

Tuhan akan meninggikan setiap orang yang rendah hati.

Oratio
Ya Tuhan, berikanlah kami hati seorang murid. Amin .

Missio
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan mau menjadi orang kecil supaya berkenan di hadapan Allah.

_Have a Blessed Monday._

*

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.