Saturday, January 30, 2016

Empat RenHar. 30 Januari 2016. Mutiara Iman. "DIAM! TENANGLAH!" "Badai dan gelombang." SabdaNya. "Jesus never makes mistakes."

Mutiara Iman

DIAM! TENANGLAH!
30 Januari 2016

"Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah!"
(Mrk 4:39)

Lectio:
2 Sam 12:1-7a,11-17; Mzm 51:12-13,14-15,16-17; Mrk 4:35-41

Sebelum mengikuti ujian nasional, Silvi berdiskusi dengan teman-temannya sambil berkata:
"Aduh nanti soalnya susah gak yah? Parno nih aku!"
Ia terus berbicara hingga masuk ke dalam kelas.

Ketika guru yang akan memberikan soal memasuki kelas, ia melihat Silvi sedang gelisah membaca bukunya, sambil menghafal dengan berkomat kamit.

Lalu Ibu Maria menghampirinya dan berkata:
"Silvi kamu kan sudah memakai Rosario. Sekarang tenang dan berdoalah. Jangan takut!"

Mendengar itu, Silvi seperti ditegur, lalu terdiam dan segera membuat tanda salib untuk berdoa.
Selesai berdoa ia melihat ibu Maria tersenyum sambil menganggukan kepala. 

Ia-pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!"

Dalam ketenanganlah, kita mampu mengalahkan ketakutan dan kekuatiran. 

Oratio:
Ya Tuhanku dan Allahku. Amin

Missio:
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan bersandar kepada Tuhan dalam keheningan.

Have a Blessed Saturday

*

Hari Sabtu, Pekan Biasa III.
Injil Markus 4:38b, menulis.

Badai dan gelombang yang menghantam kapal ibarat masalah hidup yang sekonyong-konyong menerpa hidup.

Kita sadar bahwa hidup ini tidak selalu nyaman, badai hidup setiap saat bisa  datang memghantam.

Siapkah kita menghadapinya dalam keteguhan iman?

Apakah kita memiliki iman pada saat-saat krisis hidup terjadi?

Apakah dalam kesulitan yang sedang menerpa, kita masih mampu percaya bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan kita?

Sikap kepanikan menghadapi badai hidup menunjukkan betapa lemahnya iman kita, membuat kita semakin mengalami kegelapan hidup.

Tanpa iman yang teguh akan Yesus, kita tidak akan dapat bertahan menghadapi terpaan badai kehidupan.

Ya Tuhan, bantulah kami untuk memiliki iman yang teguh dan kerendahan hati untuk berani berserah diri pada kuasa kasihMu. Amin.

Met  Akhir Pekan.

Bacaan:2Sam 12:1-7a,11-17. Mzm 51:12-17. Markus 4:35-41

*

SabdaNya.
Sabtu 30 - 01 - 2016

2 Sam 12 :1-7a,10-17.   Mark 4 :35-41

Shalom,
Para rasul menjadi panik saat taufan menghantam perahu yg mrk tumpangi bersama Kristus.

Mrk sngt jengkel n menghardik Kristus krn dlm situasi yg kritis spt itu,Dia tetap tidur dg lelap diburitan.

Ketika Daud berzinah n kmdn memerintahkan pembunuhan dg cara yg sangat licik  atas suami Batsyeba, dia mengira perbuatannya tdk ada yg tahu.
Dia mengira Tuhan tertidur.

Ttp Allah yg tetap mencintai dia, tdk ingin Daud smkn tenggelam didlm dosa2nya. Allah mengutus nabi Natan untk menegur n menyelamatkannya.

Beruntunglah Daud, krn mskpn dia jatuh dlm jeratan dosa, dia tdk kehilangan kerendahan hati n ketaatannya kepd Tuhan.

Ketika dia ditegur, dia yg sdg sngt berkuasa, sama skl tdk menyangkal.
Daud mengakui kesalahannya n dia memohon pengampunan dr Allah :
' Janganlah membuang aku dr hadapanMu n janganlah mengambil rohMu yg kudus dr padaku'
(Mzm 51:13).
Lepaskanlah aku dr hutang darah,ya Allah, Allah keselamatanku, mk lidahku akan ber sorak sorai memberitakan keadilanMu. (Mzm 51:16).

Daud bkn hanya menyesal dg bibirnya, ttp dia membuktikannya ketika dg pasrah dia menerima akibat perbuatan2 jahatnya.

Krn kelemahan n kelengahan,srg kali kita men dtg kan badai dlm kehidupan kita sendiri dan/atau org2 disekitar kita.

Srg kali kita mengharap Allah sdg tetidur pd saat kita melakukan n merencanakan sgl yg jahat n menjijikan dihadapanNya.

Bnyk kali kita panik ketika badai menghantam, krn mengira Tuhan tertidur n tdk melakukan apapun untk menolong.

Setlh Kristus meredakan badai hanya dg kata2Nya, Dia menegur para rasul :
'mengapa km bgt takut?
Mengapa km tdk percaya?'

Ketakutan para rasul kmdn berubah, dr takut akan mati tenggelam ditengah badai, menjadi takut krn menyaksikan btp berkuasanya Kristus meredakan badai.

Tuhan tdk pernah tertidur.
Dia tahu setiap detik sgl yg kita lakukan n pikirkan.
Dia sedih n tdk akan membiarkan kita tenggelam didlm dosa, kesesatan atau permasahan.
Dia pasti menolong pd saat yg tepat.

Ttp apakah kita tetap punya kerendahan hati n kepekaan untk menerima teguran2Nya, baik secara langsung maupun melalui org2 disekitar kita?

Daud tlhh melakukan dosa besar.
Ttp dia selamat krn dg jujur mau mengakui kesalahannya n bersedia dibentuk kembali oleh Allah, mskpn pasti terasa menyakitkan.

Smg kitapun tetap mau dibentuk Allah n terus bertekun mengikuti jalanNya, sklpn hrs melalui badai persoalan.

'Ya Tuhan aku percaya kepdMu.
Mskpn hrs melewati lembah air mata, aku mau tetap berseru ; firmanMu :ya dan amin'.

Gbu all n hv a blessed week end

*

Mk 4:35–41.
Sat 30th Jan.

On that day, when evening had come, he said to them,
"Let us go across to the other side."

And leaving the crowd, they took him with them in the boat, just as he was. And other boats were with him. And a great storm of wind arose, and the waves beat into the boat, so that the boat was already  filling.
But he was in the stern, asleep on the cushion; and they woke him and said to him,
"Teacher, do you not care if we perish?"

And he awoke and rebuked the wind, and said to the sea,
"Peace! Be still!"
And the wind ceased, and there was a great calm.

We love to read the life of Our Lord and see that He is a perfect man:
He gets tired, thirsty, hungry, and on a few occasions He also gets angry.

We love to see that He is a man as we are, in all things but sin.

So He can understand me perfectly when I am tired as well, or thirsty or hungry or angry, for He experienced it all centuries before I was born.

'OK', you say, 'He understands us. But then, why does He sometimes put us in such difficult situations and yet appear to be asleep in the middle of our ordeal?'

Good question!
It was Jesus who said
"Let us go across to the other side."

Maybe St Peter saw the clouds and thought:
—'Hmmm! It's going to be a tough one.
But Jesus said 'let's go', so let's go.'

What Peter could foresee happened and the storm broke. Nevertheless, Jesus fell asleep.

St Peter never forgot the lesson and many years afterwards he wrote in his  first letter
"cast all your anxieties upon him, because he cares about you" (5:7).

He does care!
Jesus might seem to be asleep but God keeps watching.

The last year of Bl Teresa of Calcutta's life on earth was a tough one.
She had just turned 86, was very sick and was burdened by a difficult and painful surgery.

Nevertheless, she could send letters to her collaborators.
To one of them she wrote:
"This year has been a gift from God to me, and I am happy that I have been able to o er something to Jesus. We should accept that all He wants from us is a smile (...).
Let us always pray with great trust in God.
He loves us and knows what is best for us.
I do not know why all this has happened this very year, but I am sure about something:
Jesus never makes mistakes."

Remember it always:
Jesus never makes mistakes!

*
Empat RenHar. 30 Januari 2016.
Mutiara Iman. "DIAM! TENANGLAH!"
"Badai dan gelombang."
SabdaNya.
"Jesus never makes mistakes."

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.