Wednesday, September 24, 2014

Kita bekerja dan hidup dengan kuasa dari Tuhan sendiri.

Rabu, 24 September 2014. 
Pekan Biasa XXV. 


Ams 30:5-9; 
Mzm 119:29, 72, 89, 101, 104, 163; 
Luk 9:1-6. 


"Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit"


Yesus mengutus para murid tetapi melarang mereka untuk membawa bekal. 

Bukan untuk menelantarkan mereka. 

Sebab, bekal non meteri yang Ia berikan jauh lebih dari cukup. 

Mereka diberi-Nya tenga dan kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit, yang kalau dipakai dengan baik pasti pendatangkan kebaikan dan tentu saja membuat mereka tidak berkekurangan. 

Dengan pergi tanpa bekal, mereka diajak untuk mengandalkan Tuhan dan secara total melaksanakan tugas perutusannya, tanpa disibukkan dengan urusan perbekalan. 

Selain itu, karena tanpa bekal, mereka juga akan selalu ingat untuk kembali kepada Yesus, Sang Sumber Hidup sejati. 


Secara sederhana, Injil ini dapat kita terapkan dalam keterkaitan erat antara hidup doa dan Ekaristi dengan hidup sehari-hari. 

Dalam doa dan Ekaristi, kita datang kepada Tuhan untuk menerima tenaga dan kuasa dari-Nya, kemudian kita kembali dalam rutinitas hidup sehari-hari untuk melaksanakan tugas perutusan dari-Nya. 


Di waktu yang akan datang, kita berhenti dari pekerjaan-pekerjaan kita dan kembali lagi kepada Tuhan guna menerima tenaga dan kuasa yang baru, kemudian pergi lagi untuk bekerja. 

Begitulah seterusnya siklus hidup beriman kita. Kita bekerja dan menjalankan rutinitas hidup sehari-hari dengan bekal, tenaga dan kuasa dari Tuhan sendiri.


Doa: 

Tuhan, kami bersyukur karena melalui doa dan Ekaristi, Engkau selalu memberikan bekal, tenaga dan kuasa bagi kami untuk melaksanakan tugas perutusan dan pekerjaan kami sehari-hari. Amin. 


*******



Ada seorg gadis buta yg membenci dirinya sendiri krn kebutaannya itu. 

Tdk hanya terhdp dirinya sendiri, ttp dia jg membenci semua org kecuali kekasihnya. 

Kekasihnya selalu ada disampingnya utk menemani & menghiburnya.

 Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jk dia bs melihat dunia.


Suatu hari, ada seseorg yg mendonorkan sepasang mata kpdanya shg dia bs melihat, termasuk kekasihnya. 

Kekasihnya bertanya, "Skrg kamu bs melihat dunia. Apakah kamu mau menikah dgnku?" 

Gadis itu terguncang saat melihat bhw kekasihnya ternyata buta. 

Dia menolak utk menikah dgnnya.


Kekasihnya pergi dgn air mata mengalir, kemudian menulis surat singkat kpd gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik²  bola mata saya."



Kisah di atas memperlihatkan bgmn pikiran manusia berubah saat status hidupnya berubah. 

Hanya sedikit org yg ingat bgmn keadaan hidup seblmnya & lebih sedikit lagi yg ingat terhdp siapa hrs berterima kasih krn tlh menyertai & menopang bahkan di saat yg paling menyakitkan.


Hidup adalah anugerah.



Hari ini seblm engkau berpikir utk mengucapkan kata² kasar, Ingatlah akan seseorg yg tdk bs berbicara.



Seblm engkau mengeluh ttg cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorg yg tdk punya apapun utk dimakan.



Seblm engkau mengeluh ttg suami atau isterimu, Ingatlah akan seseorg yg menangis kpd Tuhan meminta pasangan hidup.


Seblm engkau mengeluh ttg hidupmu, Ingatlah akan seseorg yg begitu cepat pergi ke surga.



Seblm engkau mengeluh ttg anak²mu, Ingatlah akan seseorg yg begitu menghrpkan kehadiran seorg anak, ttp belum mendptnya.


Seblm engkau bertengkar krn rumahmu yg kotor & tdk ada yg membersihkan atau menyapu lantai, Ingatlah akan org gelandangan yg tinggal di jalanan.  



.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.