Tuesday, October 22, 2013

Renungan Selasa, 22 Oktober 2013. Pelitamu tetap menyala.

KOMSOS_KAJ@yahoogroups.com 


"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala"


(Rm 5:12-15b.17-19.20b-21; Luk 12:35-38)

 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan

hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya

yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu,

segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati

tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka

duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang

pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku

demikian, maka berbahagialah mereka" (Luk 12:35-38), demikian kutipan

Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan

sederhana sebagai berikut:

·   Warta Gembira hari ini mengingatkan kita semua pentingnya apa yang

disebut 'persiapan', terutama sebagai orang beriman diharapkan siap

siaga sewaktu-waktu dipanggil Tuhan atau meninggal dunia, karena kita

semua tidak tahu kapan dipanggil Tuhan atau meninggal dunia. Ikat

pinggang menurut saya berfungsi untuk menampilkan tubuh agar menarik

dan memikat orang lain, bukan hanya sekedar hiasan belaka. Bukankah

entah laki-laki atau perempuan memakai ikat pinggang dan senantiasa

bercermin untuk berusaha menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya dan tentu

saja ini terjadi pada rekan-rekan gadis atau remaja putri. Sedangkan

pelita merupakan sarana untuk menyinari diri maupun lingkungan

hidupnya agar dapat terlihat segala sesuatu dengan jelas. Jika mau

bertemu dengan orang lain saja kita senantiasa mempersiapkan diri

begitu teliti dan cermat, hendaknya lebih siap siaga lagi jika

sewaktu-waktu kita dipanggil Tuhan. Dengan kata lain hendaknya kita

senantiasa berusaha hidup baik, benar, jujur, sebagai bukti bahwa kita

senantiasa siap sedia dipanggil Tuhan sewaktu-waktu. Sebagai orang

beriman kami harapkan kita senantiasa mengarahkan, membaktikan dan

mengandalkan diri kepada Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak

kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Maka kami berharap agar

anak-anak di dalam keluarga senantiasa dididik dan dibina agar tumbuh

berkembang menjadi pribadi yang baik, bermoral dan berbudi pekerti

luhur, dan tentu saja dengan teladan konkret dari orangtua atau

bapak-ibu. Demikian juga, sekali lagi kami ingatkan, para peserta

didik hendaknya dididik dan dibina agar menjadi pribadi yang baik,

bukan hanya pandai atau pintar dalam hal pengetahuan saja.

·   "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu

orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah

menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa

itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun

demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa

juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama

seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang

akan datang"(Rm 5:12-14).


Kutipan ini kiranya mengingatkan kita semua

bahwa apa yang kita lakukan maupun katakan senantiasa berpengaruh

sangat luas, apalagi dengan adanya system komunikasi yang sangat

canggih masa ini dengan sangat mudah aneka peristiwa dapat tersebar

luas. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan anda sekalian:

marilah kita senantiasa hidup baik, bermoral dan berbudi pekerti

luhur, sehingga apa yang terwartakan atau tersiarkan dari diri kita

senantiasa menggembirakan, membahagiakan dan menyelamatkan orang lain.

Kita semua dipanggil untuk menjadi pewarta-pewarta apa yang baik, maka

jangan sampai cara hidup dan cara bertindak kita tidak baik dan

mengecewakan banyak orang di lingkungan hidup kita. Hendaknya ketika

ada saudara-saudari kita yang tidak baik segera diingatkan untuk

bertobat, agar tidak mencemari kehidupan  bersama. Para pemimpin atau

atasan kami ingatkan untuk senantiasa mengusahakan dan menjaga agar

kebersamaan hidup senantiasa baik adanya. Bukankah kehidupan bersama

kita di negeri kita tercinta ini sungguh tercemar oleh tindakan yang

tidak baik atau korupsi yang dilakukan oleh para pejabat atau petinggi

pemerintahan, dan untuk mengobatinya sungguh berat? Segenap

warganegara kami harapkan juga tidak takut mengingatkan para pemimpin,

petinggi pemerintahan yang berbuat jahat atau menyeleweng.

"Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian,

tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban

penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku

datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;aku suka

melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." (Mzm.40:7-9)

Ign 22 Oktober 2013



Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.