"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala"
(Rm 5:12-15b.17-19.20b-21; Luk 12:35-38)
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan
hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya
yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu,
segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati
tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka
duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang
pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku
demikian, maka berbahagialah mereka" (Luk 12:35-38), demikian kutipan
Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:
· Warta Gembira hari ini mengingatkan kita semua pentingnya apa yang
disebut 'persiapan', terutama sebagai orang beriman diharapkan siap
siaga sewaktu-waktu dipanggil Tuhan atau meninggal dunia, karena kita
semua tidak tahu kapan dipanggil Tuhan atau meninggal dunia. Ikat
pinggang menurut saya berfungsi untuk menampilkan tubuh agar menarik
dan memikat orang lain, bukan hanya sekedar hiasan belaka. Bukankah
entah laki-laki atau perempuan memakai ikat pinggang dan senantiasa
bercermin untuk berusaha menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya dan tentu
saja ini terjadi pada rekan-rekan gadis atau remaja putri. Sedangkan
pelita merupakan sarana untuk menyinari diri maupun lingkungan
hidupnya agar dapat terlihat segala sesuatu dengan jelas. Jika mau
bertemu dengan orang lain saja kita senantiasa mempersiapkan diri
begitu teliti dan cermat, hendaknya lebih siap siaga lagi jika
sewaktu-waktu kita dipanggil Tuhan. Dengan kata lain hendaknya kita
senantiasa berusaha hidup baik, benar, jujur, sebagai bukti bahwa kita
senantiasa siap sedia dipanggil Tuhan sewaktu-waktu. Sebagai orang
beriman kami harapkan kita senantiasa mengarahkan, membaktikan dan
mengandalkan diri kepada Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak
kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Maka kami berharap agar
anak-anak di dalam keluarga senantiasa dididik dan dibina agar tumbuh
berkembang menjadi pribadi yang baik, bermoral dan berbudi pekerti
luhur, dan tentu saja dengan teladan konkret dari orangtua atau
bapak-ibu. Demikian juga, sekali lagi kami ingatkan, para peserta
didik hendaknya dididik dan dibina agar menjadi pribadi yang baik,
bukan hanya pandai atau pintar dalam hal pengetahuan saja.
· "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu
orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa
itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun
demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa
juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama
seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang
akan datang"(Rm 5:12-14).
Kutipan ini kiranya mengingatkan kita semua
bahwa apa yang kita lakukan maupun katakan senantiasa berpengaruh
sangat luas, apalagi dengan adanya system komunikasi yang sangat
canggih masa ini dengan sangat mudah aneka peristiwa dapat tersebar
luas. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan anda sekalian:
marilah kita senantiasa hidup baik, bermoral dan berbudi pekerti
luhur, sehingga apa yang terwartakan atau tersiarkan dari diri kita
senantiasa menggembirakan, membahagiakan dan menyelamatkan orang lain.
Kita semua dipanggil untuk menjadi pewarta-pewarta apa yang baik, maka
jangan sampai cara hidup dan cara bertindak kita tidak baik dan
mengecewakan banyak orang di lingkungan hidup kita. Hendaknya ketika
ada saudara-saudari kita yang tidak baik segera diingatkan untuk
bertobat, agar tidak mencemari kehidupan bersama. Para pemimpin atau
atasan kami ingatkan untuk senantiasa mengusahakan dan menjaga agar
kebersamaan hidup senantiasa baik adanya. Bukankah kehidupan bersama
kita di negeri kita tercinta ini sungguh tercemar oleh tindakan yang
tidak baik atau korupsi yang dilakukan oleh para pejabat atau petinggi
pemerintahan, dan untuk mengobatinya sungguh berat? Segenap
warganegara kami harapkan juga tidak takut mengingatkan para pemimpin,
petinggi pemerintahan yang berbuat jahat atau menyeleweng.
"Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian,
tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban
penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku
datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;aku suka
melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." (Mzm.40:7-9)
Ign 22 Oktober 2013
Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.